48. Tentang Barata & Nawa

1.6K 101 0
                                    

Haii..
Terima kasih sudah mampir ke cerita ini..
Oh iya, akhirnya kita sudah berada di tahun 2023 yaa ^_^
Harap maklum jika ada typo yaa..
Selamat membaca dan semoga sukaa..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Seorang gadis cantik dengan blouse berwana hitam putih dan celana kulot levis hitam tampak berjalan mendekati seorang wanita paruh baya yang sedang menonton televisi. Ia adalah Nawa.

" Nawa, kamu mau kemana nak?" Tanya Mia, ibu Nawa.

Nawa berdeham pelan. Berusaha menghilangkan rasa gugupnya untuk menjawab pertanyaan sang ibu. Sebenarnya ia akan mengajak ibunya itu untuk bertemu dengan Barata. Biar bagaimanapun, masalah keluarganya tetap harus diselesaikan.

" Nawa pengen makan malam sama Ibu. Ibu mau kan?" Tanya balik Nawa.

" Tumben anak Ibu ini ngajak makan malam? Pasti ada sesuatu," ujar Mia sambil terkekeh.

" Ah enggak kok Bu, Nawa emang beneran mau makan malam sama Ibu. Dah lama juga kan kita gak makan malam bareng?"

Mia tersenyum.
" Yaudah iya, Ibu mau. Tapi sebentar ya, Ibu siap-siap dulu."

Mendengar jawaban ibunya, mata Nawa langsung berbinar.
" Oke, siap Bu!"

***

Kini, Nawa dan Mia telah berada di sebuah restoran di pusat kota. Nawa juga sudah memberitahu Darren bahwa ia dan ibunya telah sampai di restoran. Sebenarnya, Mia belum tahu jika putrinya itu membawanya kemari karena akan dipertemukan dengan Barata-- kakak ipar Mia.

Tak lama, tiga orang tampak memasuki restoran itu. Mereka berjalan mendekati meja Nawa. Mereka adalah keluarga Darren.

" Mia," panggil seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Barata.

Mia langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia begitu terkejut ketika melihat sosok pria di hadapannya kini.
" Kak Barata," ujarnya refleks.

" Kenapa kalian bisa ada di sini?" Tanya Mia mulai emosi. Ia menatap ke arah putrinya yang menundukkan wajahnya.

" Nawa, kamu yang minta mereka buat kemari dan sengaja mempertemukannya dengan Ibu?" Tanya Mia lagi.

" Maafin Nawa, Ibu," jawab Nawa masih menunduk.

Mata Mia memerah mendengar jawaban yang keluar dari bibir putrinya itu. Rasa kesal, kecewa, dan emosi bercampur menjadi satu.
" Nawa, Ibu kan sudah pernah bilang sama kamu kalau Ibu tidak ingin dan tidak akan mau bertemu mereka! Kenapa sekarang kamu malah sengaja mempertemukan Ibu dengan mereka?!"

" Ibu, masalah di keluarga kita harus diselesaikan! Kita gak mungkin terus menaruh dendam pada Om Barata, karena biar bagaimanapun mereka itu keluarga kita juga, Bu!" Ujar Nawa.

" Lihatlah! Sekarang kamu sudah mulai membela mereka! Jangan lupakan jika salah satu penyebab kematian ayah kamu itu juga karena mereka, Nawa!" Ujar Mia.

Nawa mematung di tempatnya begitu mendengar ucapan ibunya itu. Tetapi ia tidak boleh lemah lagi! Ia harus teguh pada niat pertamanya datang ke sini karena untuk menyelesaikan masalah di keluarganya.

" Saya yang meminta Nawa untuk mempertemukan kita, Mia," sahut Barata.

" SEMUA INI GARA-GARA KAU, BARATA! KELUARGA SAYA MENDERITA KARENA ANDA!" Teriak Mia menatap nyalang Barata. Beberapa orang yang berada di sekitar mereka menoleh ke arah mereka karena telah membuat keributan.

" Dengarkan penjelasan saya dulu, Mia," ujar Barata.

" Apa untungnya saya mendengarkan penjelasan Anda? Apa itu bisa mengembalikan suami saya dan semua kebahagiaan di keluarga saya?" Ujar Mia.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang