3. Kaluna yang berbeda?

10.8K 698 1
                                    

Hai..
Terimakasih yang sudah mau mampir ke cerita..
Semoga suka ya..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

KRIINGG

Bel pertanda istirahat telah berbunyi. Seluruh murid berhamburan keluar kelas menuju ke kantin. Begitu pula dengan Kaluna dan Difa yang kini sedang duduk menyantap makanan mereka di salah satu kursi kantin.

Sedari tadi mereka berdua menjadi bahan tontonan dan pembicaraan para siswa di kantin. Darren beserta ketiga temannya pun sedari tadi terus memperhatikan Kaluna.

" Kalian ngerasa ada yang aneh sama Kaluna, gak sih?" Tanya Riki, salah satu teman Darren.

" Iya tuh bener, gue juga ngerasa kalo Kaluna tuh beda," sahut Nolan teman Darren juga.

" Mungkin Kaluna udah sadar sama perbuatannya. Makanya dia mau berubah," ujar Regan, teman Darren yang satunya lagi.

" Tapi perubahannya dia tuh drastis banget. Kalian tau sendiri kan, Kaluna itu biasanya selalu nempel-nempel sama Darren. Kali ini, dia tiba-tiba kayak nge-jauh dari Darren. Penampilan dia juga beda banget loh," ujar Riki seperti membantah ucapan Regan.

" Iya, kayak gak mungkin banget," celetuk Nolan.

" Gak ada yang gak mungkin," ujar Regan lagi-lagi membuat Riki dan Nolan seperti tidak suka.

" Lo kenapa jadi nge-belain Kaluna sih?" Sewot Riki.

" Udah-udah. Kenapa jadi ribut-ribut gini? Cuma masalah Kaluna kalian jadi adu mulut kek gini? Kek bocil kalian!" Ujar Darren tegas.

Riki, Nolan, dan Regan terdiam mendengar ucapan tegas dari Darren.

" Kaluna emang selalu bikin ribut ya, padahal kalian cuma ngomongin dia. Kaluna memang biang masalah," lanjut Darren. Regan yang mendengar itu wajahnya langsung memerah padam.

" Disini bukan Kaluna yang biang masalah. Tapi lo, Darren," sungut Regan.

" Lo kenapa sih, Gan? Lo kenapa jadi emosi gini kalo tentang Kaluna?" Tanya Nolan.

" Karena gue gak suka kalian sok tau tentang Kaluna. Gue tau, Kaluna gak seburuk yang kalian pikir," ujar Regan menatap tajam ketiga temannya itu lalu ia bangkit dari duduknya dan melenggang pergi meninggalkan mereka.

Darren, Riki, dan Nolan menatap Regan tak habis pikir. Bukannya mereka sok tau, tapi mereka sudah tahu betul kebiasaan Kaluna dan sikap liciknya selama ini.

Sedangkan Kaluna dan Difa hanya santai memakan makanannya tanpa ingin tahu masalah yang dialami oleh Darren dan teman-temannya. Padahal letak meja Darren dan Kaluna cukup dekat, tetapi Kaluna dan Difa hanya cuek menanggapinya.

" Mereka kenapa dah? Ribut mulu. Mana nyebut-nyebut nama gue lagi," ujar Kaluna.

" Udahlah Kal. Biarin aja. Palingan juga mereka tuh cuma jelek-jelekin lo seperti biasa," ujar Difa dan dibalas dengan pelototan tajam dari Kaluna.

" Segitu bencinya ya mereka sama Kaluna? Gue jadi kasian sama Kaluna. Untung aja Kaluna punya sahabat kek Difa," batin Kaluna.

Difa yang melihat Kaluna termenung pun menyenggol pelan lengan gadis itu.
" Lo kenapa malah ngelamun gitu, Kal?" Tanya Difa.

Kaluna pun tersadar.
" Hah? Enggak kok. Siapa yang ngelamun?"

Difa memicingkan matanya curiga.
" Lo ada masalah? Cerita aja sama gue."

" Gak ada. Gue gak ada masalah kok. Tenang aja," jawab Kaluna.

" Gak percaya gue," ucap Difa.

" Yaudah kalo gak percaya. Gak ada untungnya juga kalo buat lo percaya," ujar Kaluna.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang