50. Cinta Segiempat

1.6K 98 5
                                    

Haii...
Selamat datang lagi cerita ini ^_^
Kalo ada typo, harap maklumi ya..
Oke, selamat membaca dan semoga sukaa..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Usai kejadian kemarin, Darren bukannya menjauh justru semakin gencar mendekati Kaluna. Alhasil, kini tiga lelaki sekaligus harus ia hadapi di setiap harinya.

Seperti kali ini, ada Askara, Nico, dan Darren yang berkunjung di rumah Kaluna di hari Sabtu seperti ini.

Kaluna menatap jengah ketiga lelaki yang duduk anteng menatapnya itu.
" Kenapa sih kalian gak pernah biarin gue hidup tenang sehari aja? Ini hari libur lho, gue mau istirahat. Kenapa kalian malah datang ke rumah gue?"

" Gue kan dari kemarin juga dah bilang kalo hari ini mau ke rumah lo," jawab Askara.

" Gue juga mau main ke rumah lo," jawab Nico cepat.

" Gue juga. Dah lama gue gak main ke sini," ujar Darren menambahi.

Kaluna mendengus kesal. Semua jawaban ketiga lelaki itu intinya sama saja, ingin bermain ke rumahnya dan menganggu hari liburnya ini.
" Yaudah sana main sama mainan gue. Banyak tuh di gudang. Ada masak-masakan, rumah-rumahan, ada boneka beruang, ada boneka Barbie juga. Sana ambil."

Askara, Nico, dan Darren saling bertatapan.
" Gue maunya main sama lo," jawab kompak ketiga lelaki itu.

Kaluna menghela napas berat.
" Gue ada acara hari ini. Dan kalian semua gak bisa ikut!" Ujar Kaluna lalu menyambar tas selempang mininya lalu melenggang keluar dari pagar rumahnya.

" KALUNA! Tunggu, gue ikut!" Teriak Darren lalu menyusul Kaluna. Tak ingin didahului oleh Darren, Askara dan Nico juga ikut menyusul Kaluna yang kini sedang berlari menuju ke depan komplek guna mencari kendaraan umum untuk menghindari ketiga lelaki itu.

***

Kini Kaluna berada di depan rumah Difa. Difa membuka pintu rumahnya, seketika ia terkejut melihat kedatangan Kaluna bersama tiga cowok ganteng itu.

" Kaluna, eh-" ucapan Difa terputus kala melihat Kaluna dan ketiga lelaki tampan di sebelahnya itu.

" Gue bisa jelasin, yang penting biarin gue masuk dulu yaa," ujar Kaluna lirih dengan tatapan memelas.

Difa yang mengerti keadaan itu pun langsung mengangguk dan mempersilakan Kaluna beserta ketiga lelaki itu untuk masuk.

" Kalian semua duduk dulu aja, gue mau buatin minum di belakang," ucap Difa kikuk lalu melenggang pergi menuju ke dapur.

Di sofa ruang tamu rumah Difa kini hanya ada Kaluna dan ketiga lelaki menyebalkan menurutnya. Kaluna menatap ketiga lelaki itu bergantian. Sementara yang ditatap demikian justru menampilkan senyum lebarnya. Kaluna mendengus melihat itu.

Tak lama Difa datang membawa nampan berisi tiga gelas es teh manis.
" Maaf ya cuma ada ini. ART gue lagi belanja soalnya."

" Makasih, Dif. Maaf malah gue jadi ngerepotin lo," ucap Kaluna.

" Enggak lah, Kal. Kayak sama siapa aja deh," gumam Difa seraya terkekeh.

" Yaudah diminum dulu gih," lanjut Difa dan langsung diangguki oleh ketiga lelaki yang sedari tadi diam itu.

Kaluna menatap kesal kepada ketiga lelaki itu.
" Apa mereka gak mau ngucapin terima kasih gitu ke Difa?" Batinnya.

" Lo tadi bilang kalo lo ada acara. Emangnya ada acara apa di sini?" Tanya Darren. Sedangkan Askara dan Nico hanya memasang wajah datarnya.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang