17. Motor Baru Kaluna

4.8K 237 0
                                    

------------------ Happy Reading ------------------

Cahaya matahari pagi menembus masuk ke jendela kamar. Tampak seorang gadis cantik yang masih bergelung selimut itu seperti terusik dari tidurnya. Perlahan ia membuka kedua matanya dan mengerjapkan matanya berkali-kali.

Dilihatnya hari sudah pagi, dan jam weker di sebelahnya menunjukkan pukul setengah enam pagi. Gadis itu bangun dari tidurnya. Gadis itu adalah Kaluna.

" Hooammmm". Ia menguap lebar sambil meregangkan otot-otot tangannya. Setelah itu ia bangkit dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi.

Dua puluh lima menit kemudian ia keluar dari kamar mandi. Setelah memakai seragam dan bersiap-siap selama lima menit, ia lalu turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya.

Terlihat kedua orang tuanya bersama kakaknya sudah duduk manis di ruang makan sambil menunggu masakannya matang. Kaluna pun langsung bergabung bersama mereka.

" Morning everybody! I'm coming!" Pekik Kaluna lalu mendudukkan tubuhnya di bangku kosong depan mamanya, Nesha.

" Morning too," balas Nesha, Marchel dan juga Alvaro bersamaan.

" Tumben happy banget, ada apa?" Tanya Alvaro.

" Oh iya lo kan belum tau ya bang. Jadi gini, semalam papa udah beliin gue motor baru. Dan lo, harus ngajarin gue sampe gue bisa ngendarain motor," ujar Kaluna.

Wajah Varo langsung berubah datar.
" Udah gue duga. Kalo lo lagi happy kek gini, pasti ada apa-apanya" gumamnya.

" Hehe, abang tau aja deh. Jadi gimana, mau kan ngajarin Kaluna?" Pinta Kaluna dengan menunjukkan wajah puppy eyes nya.

Alvaro membuang mukanya ke arah yang lain, tak kuat melihat wajah imut adiknya itu. Tapi ia tetap mengangguk.

" Yuhuu! Thank you abang ku yang paling ganteng! Sayang sama abang banyak-banyak!" Teriak Kaluna kesenangan. Alvaro tersenyum tipis melihat tingkah adiknya itu.

Begitu pula dengan Marchel dan Nesha. Mereka berdua terlihat senang melihat perubahan sikap Kaluna yang membuat keluarganya menjadi rukun.

" Jadi kapan lo mau ngajarin gue? Ntar pulang sekolah?" Tanya Kaluna yang sepertinya sudah tidak sabar untuk mencoba motor barunya itu.

Alvaro menganga terkejut.
" Besok kalo libur," jawabnya.

Kaluna langsung merubah ekspresi nya menjadi cemberut.
" Kok nunggu libur sih? Kan masih lama. Mending ntar siang aja. Ya Bang ya," bujuk Kaluna.

Alvaro mengehela nafasnya pasrah. Kalo adiknya sudah membujuknya seperti itu, ia mana bisa menolak.
" Yaudah iya, ntar siang," jawab Alvaro pada akhirnya. Mendengar ucapan itu, Kaluna langsung senang kembali.

" Yaudah cepetan sarapan. Hari ini berangkat sekolah bareng gue," ujar Alvaro dan diangguki cepat oleh Kaluna.

***

Kaluna memasuki ruang kelasnya dengan hati senang. Sepanjang jalan dari koridor sampai di kelas, ia terus saja bersenandung.

" Kenapa lo? Daritadi seneng banget kek nya," tanya Difa.

" Hehe," bukannya menjawab, Kaluna justru menyengir.

" Oh iya, Lo bisa naik sepeda gak?" Tanya Kaluna.

" Cuma naik doang atau dikayuh sekalian?" Tanya Difa balik.

" Ya sekalian dikayuh nya lah," jawab Kaluna kesal.

" Kalo itu sih gue bisa. Emang kenapa?" Tanya Difa.

" Nah bagus tuh. Berarti lo bisa ngajarin gue dong," ujar Kaluna.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang