47. Askara dan Nico Lagi!

1.7K 110 2
                                    

Haii ...
Terimakasih sudah membaca cerita ini..
Seperti yang aku omongin di chapter sebelumnya, hari ini aku double up!
Yeeey! Nanti malam udah pergantian tahun aja nih ^_^
Semoga doa dan harapan kalian untuk di tahun 2023 nanti terkabul yaa~
Oke, selamat membaca dan semoga sukaa..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Pagi ini sudah terdengar kegaduhan di rumah Kaluna. Selesai bersiap-siap, Kaluna pun langsung turun ke lantai bawah. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Askara dan Nico sudah berada di rumahnya sepagi ini. Apalagi, mereka sudah membuat keributan pagi-pagi.

" Kalian ngapain ke rumah gue pagi-pagi gini? Mana udah buat keributan juga, ada apa sih?" Tanya Kaluna lalu duduk di sofa ruang tamu. Hanya ada Askara dan Nico di situ, tidak ada anggota keluarganya. Ah mungkin Alvaro juga jengah menghadapai dua manusia yang tiada akurnya itu.

" Gue mau nganter lo ke sekolah," ujar Askara.

" Gue duluan yang nyampe ke sini, jadi Kaluna berangkat bareng gue!" Sahut Nico.

" Tapi Kaluna satu sekolah sama gue, jadi Kaluna harus bareng gue!" Kekeuh Askara tak mau kalah.

" Lo bener-bener-"

" STOP!" Pekik Kaluna memotong ucapan Nico. Kaluna menatap dua lelaki itu bergantian.

" Kalian tuh ya bener-bener! Gak capek apa ribut mulu? Gue aja capek ngeliatnya!"

" Dia duluan yang mulai," ujar Nico.

" Lo juga!" Sarkas Askara menyorot tajam Nico.

" UDAH DIEM! Kalian semua penyebab keributan di rumah gue pagi-pagi gini! Masih gak mau ngaku?" Tanya Kaluna.

Askara dan Nico langsung terdiam. Mereka menundukkan kepalanya.
" Maaf," ujar Askara dan Nico kompak.

Kaluna menghembuskan napas panjang.
" Yaudah iya gue maafin. Oh iya, kalian udah sarapan belum?"

" Udah," jawab Nico.

" Kalo lo, Ka?" Tanya Kaluna pada Askara.

" Hmm," jawab Askara.

" Oke, kalo gitu kita berangkat yuk," ujar Kaluna.

Mereka pun berjalan menuju ke pintu untuk keluar.

" Lo mau berangkat sama siapa, Kal? Sama gue aja ya," ujar Nico.

" Sama gue!" Sahut Askara cepat.

Kaluna memutar kedua bola matanya malas.
" Udah deh, jangan mulai lagi," ucapnya.

" Gue mau berangkat sama sopir gue aja," lanjutnya.

" Tapi-"

" Gak ada tapi-tapian. Pokoknya kalian berangkat duluan aja, gue gak mau ya sampe kalian buat keributan lagi. Kalo sampe itu terjadi, gue gak mau ketemu kalian seminggu!" Ancam Kaluna.

" Oke-oke, gue berangkat ke sekolah duluan nih. Yang penting, lo jangan pergi dari gue," ujar Nico.

" Kalo gue kan satu sekolah sama lo. Jadi, gue berangkat ke sekolahnya sama lo. Biar gue bisa pastiin kalo lo selamat sampe sekolah," ujar Askara.

" Alasan lo! Bilang aja mau modus!" Sarkas Nico.

" Udah-udah. Nico, buruan gih lo berangkat! Dan lo Aska, lo boleh berangkat ke sekolah bareng gue, tapi pake motor lo sendiri! Dan gue sama sopir gue!" Ucap Kaluna.

" Haha, mampus lo!" Ledek Nico. Askara hanya bisa melayangkan tatapan tajamnya ke Nico, karena jika ia terus membalas Nico, Kaluna pasti akan kesal lagi.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang