55. Terungkap Sebuah Rahasia

1.8K 108 1
                                    

Haii..
Terima kasih sudah mampir ke cerita ini..
Kalo ada typo, tandai aja ya..
Selamat membaca~
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Beberapa hari ini Kaluna sudah mencari beberapa informasi mengenai Freya. Termasuk alamat rumah Freya. Rencananya, siang ini sepulang sekolah, Kaluna akan pergi ke rumah Freya. Mungkin saja, ada informasi yang ia dapat di rumah Freya.

Waktu terus berjalan dengan cepat. Tak terasa bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Seluruh siswa bersorak kegirangan karena pembelajaran di sekolah untuk hari ini telah berakhir, begitu pula dengan Kaluna.

Baru saja Kaluna melangkahkan kakinya keluar dari kelasnya, tiba-tiba sebuah tangan mencekal lengannya. Kaluna yang tidak siap pun langsung oleng dan berbalik badan hingga menabrak dada bidang lelaki di hadapannya.

" Mau kemana?" Tanya seorang lelaki di hadapan Kaluna.

Kaluna pun mendongakkan kepalanya dan menatap wajah lelaki di hadapannya. Ternyata Askara lah yang telah menarik lengannya tiba-tiba itu.

" Ish! Lo kenapa sih tiba-tiba narik tangan gue? Gue 'kan gak siap sampe nabrak lo gini," ujar Kaluna kesal.

" Ya karena gue liat lo buru-buru keluar dari kelas. Makanya gue tarik tangan lo biar berhenti jalan."

" Sekarang, jawab pertanyaan gue yang pertama tadi," ujar Askara lagi.

" Yang mana?" Tanya Kaluna.

Askara menahan gemas melihat ekspresi Kaluna yang terlalu lucu menurutnya.
" Yang tadi. Gue nanya, lo mau kemana?"

" Ooh, gue mau ke rumah temen. Kenapa emangnya?"

" Temen? Siapa?" Tanya Askara.

" Ya ada deh pokoknya. Sekarang lo pergi dari hadapan gue, karena gue mau lewat, oke?"

" Gak,"

Kaluna membulatkan matanya mendengar ucapan Askara. Lelaki yang satu ini memang kelewat menyebalkan menurutnya.

" Pergi dari hadapan gue sekarang, Aska. Gue mau lewat," ujar Kaluna dengan nada lembut.

" Engga, Kaluna," balas Askara juga dengan nada lembut.

" Gue bilang pergi, ya PERGI!"

Askara tersentak mendengar pekikan Kaluna. Dengan cepat ia langsung menyingkir dan memberikan akses jalan untuk Kaluna melewatinya.

" Gak biasanya Kaluna kayak gitu," batin Askara memandang punggung Kaluna yang kian menjauh hingga akhirnya menghilang di persimpangan parkiran.

***

Kini Kaluna telah sampai di sebuah rumah besar bercat abu-abu, yaitu rumah Freya. Ia berjalan ke samping rumah mencari keberadaan kamar Freya. Jika ia masuk ke dalam melalui pintu, ia pasti akan ketahuan dan menjadi panjang urusannya jika Freya mengajaknya berdebat lebih lanjut.

Langkah Kaluna terhenti tepat di depan jendela sebuah kamar. Terdengar suara seseorang yang tengah berbicara dalam telepon. Kaluna mendekatkan telinganya ke dinding kamar itu.

" Gimana keadaan cewek itu?" Suara seseorang kini mulai terdengar dengan jelas.

" Itu suara Freya, berarti ini kamar dia," batin Kaluna.

" Hah? Dia masih koma? Setelah lebih dari enam bulan bahkan mau tujuh bulan, cewek itu masih koma? Kenapa gak sekalian mati aja sih itu cewek?"

" Apa cewek yang dia maksud itu gue?" Batin Kaluna.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang