51. Posesif

1.8K 106 2
                                    

Haii...
Selamat datang lagi di cerita ini..
Kalo ada typo harap maklumi yeahh~
Oke, selamat membaca dan semoga sukaa ^_^
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

" Udah selesai acaranya?"

Tiba-tiba terdengar suara seseorang bersamaan dengan bunyi langkah beberapa orang yang berjalan mendekati Kaluna, dan Difa. Kaluna, dan Difa pun langsung menoleh. Ternyata ada tiga cowok tampan datang mendekati mereka.

" Kalian," gumam Kaluna lirih. Ia menelan ludahnya gugup.

" Sejak kapan kalian ada di sini?" Tanya Kaluna.

" Baru aja nyampe di restoran ini setelah ngikutin kalian berdua dari mal," jawab Nico.

Kaluna menghembuskan napas lega, karena untung saja mereka bertiga tidak mendengar percakapannya bersama Difa yang sempat membahas jiwa aslinya. Jika sampai mereka tahu bahwa jiwa yang menempati tubuh Kaluna ini adalah perempuan lain, pasti urusannya semakin melebar.

" Gimana, seru acaranya?" Tanya Darren.

" Jadi ini toh acaranya. Pantesan gak dibolehin ikut," ujar Nico menambahi.

Kaluna menggigit bibir bawahnya berusaha untuk menghilangkan kegugupannya.
" Kalian, jangan marah dulu."

" Kenapa lo bohong sama kita? Lo gak mau kalo kita ada di deket lo? Gitu maksudnya, iya?" Tanya Darren.

Kaluna menggeleng cepat.
" Gak gitu. Gue bisa jelasin, tapi kalian jangan marah dulu," ucap Kaluna dengan tampang memelas.

Askara menghela napas dalam-dalam.
" Oke, kalo gitu jelasin di rumah aja. Kita pulang sekarang!"

" Tapi-"

" Lo mau kita marah beneran sama lo?" Kini Nico yang bertanya dengan suara berat. Terlihat adanya raut kekecewaan di wajah ketiga lelaki itu.

" Oke, gue pulang sekarang. Difa, lo juga mending pulang aja ya," ujar Kaluna.

" Yaudah deh. Tapi gue pulang sendiri aja, lo ikut sama mereka bertiga," ujar Difa menatap yakin kepada Kaluna.

Kaluna sebenarnya hendak menolak, tetapi tatapan tajam dari ketiga lelaki di sekelilingnya itu membuatnya harus mengurungkan niatnya.

Askara pun langsung menarik lengan Kaluna menuju ke motornya.
" Ayo!"

***

Kini Kaluna telah berada di rumahnya bersama dengan ketiga lelaki menyebalkan itu.

" Oke, cepet jelasin!"

Kaluna mengangguk.
" Gue sebenarnya sedikit risi sama perlakuan kalian ke gue. Gue juga cewek biasa, gak suka dikekang atau dibuntuti kalian terus. Apalagi sekarang hari libur, gue pengen ngabisin waktu liburan gue dengan jalan-jalan sama sahabat-sahabat gue. Ngabisin waktu sampe malem bareng Difa sama Liza. Terus nonton drakor bareng, makan bareng, tidur bareng sampe bangun kesiangan. Gue gak suka dengan cara kalian yang seakan gak bolehin gue buat bebas."

Askara sedikit tersentak mendengar ucapan Kaluna. Rasa bersalah langsung menyelimutinya. Sedangkan Darren dan Nico hanya menundukkan kepalanya, juga merasa bersalah.

" Tapi bukan berarti lo bisa bohongin kita, kan?" Ujar Nico.

" Oke, gue ngaku salah karena udah bohongin kalian. Tapi itu gue lakuin biar kalian akhirnya pulang dan gak ngikutin gue lagi," jawab Kaluna.

Askara mendengus.
" Seharusnya lo bisa bilang dengan jujur dari awal. Kalo lo jujur, gue juga pasti bakal ngerti dan gak akan ngikutin lo kayak tadi."

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang