56. Tentang Perasaan Ini

1.7K 100 2
                                    

Haii..
Selamat datang lagi di cerita ini..
Kalo ada typo tandai aja ya..
Selamat membaca dan semoga sukaa~
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Sore ini di rumah Kaluna sedang kedatangan tiga tamu yang menjelma menjadi sosok temannya. Tidak hanya Difa dan Liza yang sedari kemarin rutin berkunjung, namun juga Nico. Bicara tentang Nico, Nico memang sudah beberapa hari ini juga mempunyai jadwal harian berkunjung ke rumah Kaluna, atau mungkin justru sedang menjalankan misi 3M ( Mencari perhatian Kaluna, Menempeli Kaluna, dan Modus ). Jika di sekolah saja Kaluna sudah direpotkan dengan dua cowok ganteng bin menyebalkan, maka di rumah pun juga direpotkan oleh satu makhluk kasat mata bernama singkat Nico.

Saat ini Nico sedang keluar untuk membelikan Kaluna seblak. Di teras depan rumah Kaluna, kini hanya tersisa Kaluna, Difa, dan Liza saja.

" Gue kok tiba-tiba kangen sama Aska ya?" Tanya Kaluna yang tengah bermain sosmed itu.

Difa memicingkan matanya. Ia lalu mengintip ke layar handphone Kaluna, ternyata Kaluna sedang melihat insta story Askara.
" Baru tadi siang ketemu, udah kangen? Yang bener aja lo."

" Namanya juga lagi jatuh cinta, Dif. Maklum lah," celetuk Liza yang sedang makan cilor yang ia beli di pedagang cilor yang lewat di depan rumah Kaluna.

" Eh emangnya lo beneran suka sama Aska? Beneran cinta gitu?" Tanya Difa.

Kaluna sedikit kaget mendengar pertanyaan Difa.
" Eumm, sebenarnya gue juga engga tau. Tapi gue selalu merasa nyaman kalo sama Aska. Beda ketika gue berada di deket Nico, atau cowok lain. Gue juga kayak ngerasa ada yang hilang gitu kalo engga ketemu sama Aska," jawab Kaluna.

" Berarti itu tandanya lo cinta sama Aska," ujar Liza.

" Masa sih?" Tanya Kaluna tak yakin.

" Lah iya. Masa lo engga nyadar? Atau emang belum sadar? Atau justru masih ragu sama perasaan lo?" Tanya balik Liza.

Kaluna terdiam sejenak.
" Gue kayaknya masih ragu sama perasaan gue. Gimana kalo ternyata gue beneran cinta sama Aska, tapi Aska justru cinta sama Kaluna bukan ke gue sebagai Kiana?"

" Itu karena lo belum cerita yang sejujurnya ke Aska. Kalo lo udah cerita, gue rasa sih Aska bakalan tetap cinta sama lo sebagai jiwa di tubuh Kaluna," ujar Difa.

" Tapi kalo gue cerita, Aska pasti kecewa karena mungkin dia akan ngerasa kalo dia dibohongi. Gimana kalo nanti Aska malah menghindar dari gue?" Tanya Kaluna.

" Gak usah lebay deh lo! Menghindar ya menghindar aja kali, gak usah lo takuti. Lagian, masih banyak cowok lain di luaran sana," ujar Difa.

Nico yang kebetulan sudah kembali dan kini posisinya berada di belakang Kaluna pun bisa mendengar apa yang dibicarakan ketiga gadis itu. Tangan lelaki itu menenteng sekantung plastik berisi seblak pesanan Kaluna. Ketika ia akan melanjutkan berjalan mendekati Kaluna, ucapan Kaluna membuatnya menghentikan langkahnya.

" Tapi gue 'kan cintanya sama Aska!" Ujar Kaluna kesal mendengar ucapan Difa yang tidak mendukungnya itu.

Deg...!!!

Hati Nico terasa tersayat begitu dalam mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Kaluna. Tubuhnya gemetar seketika. Kantung plastik yang ia genggam kini terjatuh hingga menimbulkan suara dan membuat atensi ketiga gadis itu teralihkan kepadanya.

Kaluna, Difa, dan Liza sontak terkejut begitu melihat Nico sudah berada di belakang mereka dan dapat dipastikan jika lelaki itu pasti mendengar pembicaraan mereka tadi.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang