28. Menguntit

2.5K 148 0
                                    

Haii...
Selamat datang lagi di cerita ini..
Terimakasih yang sudah mau mampir ke cerita ini..
Kalo ada typo dalam penulisan, tandai aja ya..
Selamat membaca dan semoga sukaa..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Kaluna kini tengah rebahan di sofa panjang depan tv di rumahnya. Tiba-tiba handphonenya berdering menandakan ada panggilan masuk.

DRRRTTT...!!

Kaluna terkesiap. Ia langsung mengambil handphonenya dan menerima panggilan masuk itu.

" KALUNA!!"

Kaluna menutup telinganya mendengar suara keras dari dalam telepon genggam nya itu.

" Ghani! Bisa gak sih gak usah teriak?"

" Hehe, sorry. Ada yang mau gue omongin. Bisa ketemu?"

" Bisa. Mau ketemu kapan dan dimana?"

" Rumah lo sepi gak?"

" Sepi sih. Yaudah lo ke rumah gue aja."

" Oke, gue otw."

TUT~

Ghani mematikan sambungan teleponnya sebelah pihak. Kaluna mendengus kesal ketika Ghani langsung menutup teleponnya begitu saja padahal ia ingin menanyakan kepentingan Ghani datang kerumahnya itu untuk apa.

Kaluna bangkit dari posisinya lalu mulai membersihkan sampah cemilan yang berserakan di meja dekat nya itu. Tak lupa ia juga menyiapkan beberapa cemilan untuk menyambut kedatangan Ghani. Meskipun Ghani itu tadi menyebalkan, tadi tetaplah menjadi tamunya. Tamu adalah raja, bukan?

Tak lama, terdengar suara klakson mobil dari dalam garasinya. Kaluna bergegas keluar rumah menuju garasinya. Ternyata Ghani sudah datang.

" Assalamualaikum, hai Kaluna," ujar Ghani menyapa Kaluna begitu keluar dari mobilnya.

" Waalaikumsalam. Masuk dulu, Ghan," jawab Kaluna mempersilakan Ghani masuk. Ghani pun masuk ke dalam rumah mengikuti Kaluna dari belakang.

Mereka pun duduk di sofa panjang ruang tamu. Kaluna langsung membawa beberapa toples cemilan ke meja ruang tamu.
" Nih, sambil dimakan."

" Tumben baik," ujar Ghani memberikan tatapan jahil pada Kaluna.

Kaluna memutar kedua bola matanya malas.
" Gue emang udah baik dari lahir. Lo nya aja yang baru nyadar," ujarnya diselingi kekehan.

" Heleh, iyain aja deh," ujar Ghani.

Kaluna terkikik.
" Yaudah, tadi lo bilang ada yang mau lo omongin."

Ghani mengangguk.

" Iya apa yang mau lo omongin?" Tanya Kaluna mulai kesal karena penasaran.

" Gue dah dapet beberapa informasi tentang Nawa," jawab Ghani.

" Iya cepetan lanjutin omongannya. Kenapa berhenti-berhenti gini sih ngomongnya?" Kesal Kaluna.

" Iya sabar lah."

Ghani merogoh sakunya mengambil handphone. Ia lalu menunjukkan sebuah video dari layar handphonenya dan menyodorkannya pada Kaluna. Kaluna pun menerima dan melihat video dengan cermat.

Di video itu, tampak dua manusia beda jenis kelamin yang tengah mengobrol di lorong kelas 12 SMA Antariksa. Wajah mereka berdua tampak tegang seolah masalah yang mereka hadapi begitu serius. Setelah wajah mereka terlihat, Kaluna langsung tahu siapa dua orang dalam video itu. Mereka adalah Nawa, dan sosok lelaki yang diyakininya ialah Gema, kekasih gelap Nawa.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang