26. Pendatang Baru

3.1K 164 1
                                    

Haii..
Terimakasih sudah mampir ke cerita ini..
Selamat membaca dan semoga sukaa..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Malam mulai menjelang. Langit sudah menggelap diiringi hembusan angin sepoi-sepoi yang semakin dingin menusuk kulit.

Seorang gadis cantik dengan piyamanya sudah berada di kamarnya. Dia adalah Kaluna.

Kaluna mendudukkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidurnya. Meraih handphonenya yang tergeletak bebas di meja belajarnya.

Ia selalu mengecek handphonenya terlebih dahulu sebelum tidur, memastikan chat yang masuk dan segera membalasnya jika chat itu penting.

Tetapi ternyata, kali ini hanya ada beberapa chat dari sahabat laknatnya yang menanyakan pr. Siapa lagi jika bukan Difa. Kalau Liza, dia sebenarnya tipikal anak yang cukup pintar. Hanya saja, Liza sering lupa jika ada pr. Alhasil, Liza pun terkadang menyalin jawaban Kaluna jika dia lupa mengerjakan pr. Kaluna memutar kedua bola matanya malas. Apa gunanya buku pr jika mereka tidak pernah mencatat pr-pr yang diberikan guru saat di sekolah.

Meski begitu, Kaluna tetap memberitahukan info pr untuk esok agar sahabat-sahabatnya itu bisa segera mengerjakan pr. Hal ini jauh lebih baik ketimbang mereka meminta jawaban pr-nya saat di sekolah. Kaluna yang capek-capek mengerjakan tugas, mereka dengan gampangnya tinggal menyalin jawabannya. Ia mengerjakan tugas-tugas ini juga dengan berpikir keras, enak saja mereka hanya tinggal menyontek.

Tak lama, ia pun segera mematikan handphonenya dan menaruhnya di meja belajarnya kembali. Sebelum tidur, ia menyempatkan untuk memasang setting alarm supaya berbunyi tepat pukul lima pagi esok. Setelah itu, Kaluna mematikan lampu kamarnya dan mulai membaringkan tubuhnya. Memejamkan mata perlahan dan kemudian mulai tertidur memasuki alam mimpi.

***

Entah ini berada dimana, tapi yang jelas, disini terlihat seperti berada di taman yang seluas padang pasir. Seorang gadis cantik tampak kebingungan dengan keberadaannya saat ini. Dia adalah Kiana.

Sedari tadi ia hanya mondar-mandir berusaha mengenali tempat ini sambil mencari jalan keluar. Karena tak kunjung menemukan jalan keluar, ia pun duduk di sebuah bangku yang berada tak jauh darinya.

" Ini gue ada dimana sih?" Tanyanya heran.

Tiba-tiba seorang gadis cantik dengan dress putih selutut datang menghampiri Kiana. Kiana membelalakkan matanya kala melihat sosok gadis itu.

" Kaluna," lirih Kiana.

Gadis yang dipanggil oleh Kiana itu tersenyum.
" Hai Kiana, kita bertemu lagi."

Ia duduk di sebelah Kiana.

" Kenapa gue bisa ada disini, Kaluna? Apa karena gue gak bisa bantuin masalah lo? Atau karena apa?" Tanya Kiana.

Kaluna menggeleng kecil.
" Enggak, Kia. Lo udah bantuin masalah gue. Berkat lo, kehidupan keluarga gue jadi lebih baik. Mama sama papa sekarang selalu meluangkan waktu buat dirumah. Bang Varo juga sekarang udah peduli dan sayang banget sama gue. Tapi, yang mau gue omongin sekarang bukan itu. Ada hal lain," ujar Kaluna.

Kiana mengerutkan keningnya seperti ingin tahu.
" Apa?"

" Sebentar lagi akan ada pendatang baru yang akan mengganggu bahkan menimbulkan masalah baru. Lo harus hati-hati sama dia," ujar Kaluna.

" Siapa dia? Kenapa dia datang dan bawa masalah?" Tanya Kiana.

" Gue gak tahu dia siapa. Tapi yang pasti, lo harus waspada sama dia. Lo jangan jauh-jauh dari Askara, karena gue yakin dia pasti bakalan jagain lo," jawab Kaluna.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang