53. Pesta yang Mencekam

1.4K 99 6
                                    

------------------ Happy Reading ------------------

Seorang gadis cantik tampak berdiri di depan pintu sebuah rumah besar di perumahan elit. Dia adalah Freya. Sudah tiga kali Freya mengetuk pintu rumah Askara, namun tidak ada sahutan.

Ketika ia akan mengetuk pintu lagi untuk keempat kalinya, suara mobil yang memasuki garasi menghentikan niatnya.

Seorang wanita paruh baya keluar dari mobil itu. Dia Zora, ibu Askara.

" Freya? Ada apa, Nak?" Tanya Zora begitu melihat Freya yang berdiri di depan pintu rumah.

" Eum, maaf nih Tante aku jadi ganggu malem-malem gini," ujar Freya.

" Iya gak apa-apa. Jadi ada apa?" Tanya Zora.

" Eum itu Tante, Aska nya ada? Aku mau ketemu sama Aska,"

" Duh, maaf banget ya Freya. Aska lagi pergi ke acara ulang tahun temen sekolah nya," jawab Zora.

" Maksud Tante, Kaluna?" Tanya Freya.

" Bukan. Kata Aska sih yang ulang tahun itu wakil ketua OSIS di sekolah, makanya hampir seluruh siswa diundang. Tapi Aska ke sana memang sama Kaluna," jawab Zora.

Raut wajah Freya langsung berubah datar begitu mendengar ucapan Zora.

" Oh gitu ya, Tan. Tapi Aska udah lama pergi nya?"

" Udah sekitar satu jam sih. Freya mau nunggu Aska di dalam?"

" Ahh gak usah Tante, aku takut ngerepotin. Yaudah kalo gitu, aku pamit pulang aja ya Tante," ujar Freya.

" Yakin gak mau nunggu dulu? Atau kalo memang yang mau kamu omongin itu penting, bilang aja ke Tante nanti Tante sampaikan ke Aska," ujar Zora.

" Engga terlalu penting kok Tante. Aku bisa ngomong besok ke Aska."

" Oh yaudah deh kalo gitu."

" Eumm, kalo gitu Freya pamit pulang ya Tante," ujar Freya, lalu menyalami punggung tangan Zora.

" Iya, kamu hati-hati di jalan ya," ujar Zora dan diangguki Freya.

Freya pun mulai melangkahkan kakinya keluar dari area rumah Askara.

" Awas aja lo Kaluna. Gak akan gue biarin lo bisa senang-senang sama Aska. Tunggu aja," batin Freya mengepalkan tangannya kuat-kuat.

-

Di sisi lain, Kaluna dan teman-temannya saat ini sedang bersenang-senang di acara ulang tahun Sania. Setelah mengucapkan selamat ulang tahun untuk Sania, kini Kaluna bersama rombongannya duduk di kursi yang sudah disediakan sambil menunggu acara potong kue dimulai.

" Lo gercep banget deh, Gan. Sat set sat set langsung jadian. Gak kayak sebelah tuh, mesra nya doang tapi jadian nya kagak," ujar Difa.

Askara berdeham seolah tahu siapa yang disindir oleh Difa.
" Daripada lo mikirin hubungan orang lain, mending introspeksi diri. Lo sendiri juga jomblo. Dan kayaknya lo cocok sama Wira, sama-sama menyebalkan."

Difa membulatkan matanya mendengar ucapan Askara.
" Huwaa yang bener aja?! Gue dicomblangin sama si Wira jumbo itu? Mending gue sama Jaehyun, ikhlas lahir batin gue kalo sama dia!"

" Udah-udah gak usah ribut, ini kita lagi di acara ulang tahunnya Kak Sania lho. Gak enak kalo kita jadi ngerusak acaranya," ujar Kaluna menengahi.

" Iya bener tuh apa yang dibilang Kaluna. Kita harus menghargai acara Kak Sania dan jangan buat keributan," ujar Liza menambahi.

" Selamat malam teman-teman semua, apa kabar kalian malam ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat. Alhamdulillah pada malam hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam acara ulang tahun Sania Alecya yang ke-18. Sebelumnya, saya selaku MC di acara ini, ingin meminta perhatian dari teman-teman semua agar bersama-sama kita menyaksikan acara tiup lilin dan potong kue di acara ini," tiba-tiba suara seseorang menghentikan obrolan Kaluna dan teman-temannya.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang