38. Kehadiran Freya

2.2K 119 2
                                    

Haii..
Terimakasih sudah mampir ke cerita ini..
Kalo ada typo, tandai aja ya..
Selamat membaca dan semoga sukaa..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Askara memasukkan motornya ke garasi rumahnya. Setelah ia turun, ia melihat pintu rumahnya yang terbuka.

" Tumben banget pintu rumah kebuka gitu. Apa mama kedatangan tamu?" batin Askara.

Ia lalu mulai melangkah mendekati pintu rumahnya. Begitu memasuki rumahnya, ia langsung terkejut di tempat. Menatap dua manusia yang tengah mengobrol di sofa ruang tamu.

" Askara," terdengar suara seorang gadis begitu melihatnya.

Kedua telapak tangan Askara terkepal kuat. Menatap gadis itu dengan tatapan nyalang. Melihat gadis itu, membuatnya teringat dengan semua rasa sakit yang ia dapat dari gadis itu.

" Mama, kenapa ada dia di sini?" Tanya Askara pada Zora.

" Askara, tenang dulu sayang. Tadi Freya datang ke sini karena dia baru kemarin sore pulang dari Melbourne-- mau ketemu kamu," jawab Zora.

" Askara gak mau ketemu dia!" Ujar Askara ketus.

" Ayolah nak, kalian bicara dulu baik-baik tanpa perlu mengungkit masa lalu. Sini duduk, Askara," ujar Zora lembut.

" Bicara baik-baik dengan dia justru akan membuat dia ngelunjak untuk nyakitin Askara lebih dalam, Ma," ujar Askara.

" Askara mau ke kamar," lanjut Askara lalu melenggang pergi meninggalkan ibunya dan gadis masa lalunya alias mantan kekasihnya itu. Askara menghentak-hentakan kakinya saat menaiki tangga rumahnya, lalu menutup dengan keras pintu kamarnya.

Zora hanya bisa menatap putranya dengan tatapan sedih. Di satu sisi ia mengerti perasaan Askara itu bagaimana. Tapi di sisi lain, ia juga tak tega melihat Freya yang juga sedih karena sikap Askara tadi. Memang, Freya pernah menyakiti perasaan Askara di masa lalu, tapi itu tidak menutup kenyataan bahwa Freya juga pernah mengisi hati Askara hingga membuat putra semata wayangnya itu selalu bahagia, itu dulu. Zora menghela napas dalam-dalam. Ia juga tak bisa memaksa Askara untuk menemui Freya.

***

Pagi ini Askara bangun lebih awal dari biasanya. Semalam, ia tidak bisa tidur dengan nyenyak karena terus kepikiran dengan kedatangan Freya lagi di kehidupannya.

Setelah sembahyang subuh dan mandi, ia lalu bersiap untuk sarapan. Begitu ia turun dari lantai dua rumahnya, ia langsung disambut oleh seorang gadis yang tengah menyantap makanannya di ruang makan.

" Askara, kamu sudah siap sayang? Sini sarapan bareng sama mama, papa, sama Freya juga," ujar Zora.

" Mama, kenapa perempuan ini ada disini lagi? Apa dia nginep semalam?" Tanya Askara tidak suka.

" Enggak kok, Freya gak nginep. Dia tadi pagi ini datang, jadi sekalian aja deh mama ajak sarapan bareng. Nanti kamu tolong anterin Freya ke sekolah ya," ujar Zora.

Askara mendelikkan matanya.
" Askara gak mau!"

" Ayolah, nak. Kamu gak kasihan sama Freya? Freya kan belum tahu tempat sekolah barunya sekarang," bujuk Zora.

" Dia sekolah dimana? Jangan bilang di SMA Antariksa," ujar Askara.

" Engga kok, Aska. Gue sekolah di SMA Antasena Persada," bukan Zora yang menjawab, melainkan Freya langsung.

" Gue gak nanya sama lo!" Sentak Askara.

" Askara!" Tegur Zora pelan.

" Jangan kasar kalo bicara sama perempuan. Mama gak pernah ngajarin kamu seperti itu!" Lanjut Zora.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang