36. Penjelasan Kaluna

2.2K 123 0
                                    

Hai..
Terimakasih sudah mampir ke cerita ini..
Kalo ada typo, tandai aja ya..
Selamat membaca dan semoga sukaa..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Kaluna terdiam. Mungkin memang sudah saatnya ia menceritakan identitas aslinya pada Difa dan Liza.

" Emm Aska, bisa tolong keluar sebentar aja? Gue mau ngomong sesuatu sama mereka," ujar Kaluna.

Askara melirik bergantian ke arah Difa dan Liza, lalu berakhir dengan menatap Kaluna.
" Oke, nanti kalo ada apa-apa, panggil gue aja," ujar Askara yang langsung diangguki oleh Kaluna. Askara pun mulai berjalan keluar dari ruangan itu, memberikan Kaluna kesempatan untuk mengobrol dengan Difa dan Liza.

Setelah Kaluna keluar dari ruangan itu, Kaluna langsung menatap kedua temannya itu bergantian. Rasanya ia ragu untuk menceritakan semuanya kepada mereka. Namun biar bagaimanapun, mereka tetap harus tau kebenarannya.

" Jadi, apa yang mau lo omongin?" Tanya Liza. Pasalnya sudah dua menit berlalu sejak Askara keluar dari ruangan, mereka hanya diliputi keheningan.

Kaluna menghela napas dalam-dalam.
" Gue mau cerita yang sebenarnya tentang gue."

" Maksud lo? Yaudah sih cerita aja," ujar Difa yang tak sabaran.

" Tapi kalian janji, jangan kaget ataupun jangan menyela ucapan gue. Gimana?" Tanya Kaluna serius.

Difa dan Liza saling bertatapan. Mereka merasa, sepertinya yang ingin dibicarakan Kaluna adalah hal penting, mengingat wajah Kaluna yang teramat serius. Mereka berdua lalu mengangguk bersamaan.

Kaluna pun mulai menjelaskan tentang identitas sebenarnya yang merupakan Kiana Sky Diandra, bukan Kaluna Adiba Loovi. Difa dan Liza tentu saja terkejut-- mungkin antara percaya atau tidak percaya. Setelah itu, Kaluna langsung menceritakan tentang kecelakaan yang dialaminya, waktu kecelakaannya itu bertepatan dengan peristiwa jatuhnya Kaluna dari tangga sekolah saat itu, sampai akhirnya ia berada di tubuh Kaluna seperti saat ini. Setelah selesai menjelaskan, Kaluna langsung menundukkan kepalanya lesu.

" Jadi, lo Kiana? Bukan Kaluna yang asli?" Tanya Difa.

Kaluna mengangguk mendengar pertanyaan Difa.
" Gue satu sekolah sama lo, Liza. Tapi sayangnya, gue terlalu fokus berteman dengan Hanna, sampai melupakan semua murid lain di sekolah gue dulu," ujar Kaluna.

Liza tertegun.
" Lo, Kiana-- vokalis utama di ekskul musik? Yang waktu ultah sekolah, justru diganti sama Mela karena lo kecelakaan?"

Kaluna lagi-lagi mengangguk.
" Semua ini emang murni salah gue. Waktu nyebrang jalan raya, gue gak hati-hati-- gak liat jalanan sebelah gue. Hingga akhirnya ya berujung seperti ini," ujarnya seraya terkekeh menertawakan dirinya sendiri.

Tiba-tiba Liza mengelus pelan pundak Kaluna.
" Hey, lo gak salah. Semua ini udah takdir. Mungkin lo emang ditakdirkan untuk berada di tubuh Kaluna ini supaya lo bisa merubah pandangan orang tentang Kaluna. Dan ternyata inilah hasilnya. Orang tua Kaluna yang asli juga sekarang udah sayang dan perhatian sama anaknya. Darren juga udah menyesali perbuatannya yang menyia-nyiakan Kaluna yang asli."

" Tapi, dimana Kaluna yang asli sekarang? Gue pengen ketemu sama Kaluna," ujar Difa dengan nada sendu.

" Gue dari awal juga udah curiga sama perubahan sikap lo yang mendadak berubah drastis setelah lo keluar dari rumah sakit karena jatuh dari tangga sekolah waktu itu. Kaluna yang biasanya langsung mencari perhatian Darren, manja, dan selalu nempelin Darren kemanapun dia pergi. Mendadak menjadi Kaluna yang bar-bar, cuek sama Darren, dan sikapnya yang gak bisa ditebak," ujar Difa.

" Gue dah ngerasa lo itu beda, sejak gue pertama kali ketemu lo di sekolah setelah lo keluar dari rumah sakit. Lo kek lupa sama kelas lo sendiri waktu itu, lo juga kaget saat tahu kalo lo duduk sama Darren. Itu semua gue ngerasa!" Lanjutnya.

" Sekarang, jawab gue. Dimana Kaluna yang asli? DIMANA?! Kenapa lo gak balik aja ke tubuh lo sendiri?" Tanya Difa dengan nada yang semakin meninggi.

" DIFA!" tegur Liza.

" Difa, gue gak tahu dimana keberadaan Kaluna yang asli sekarang. Waktu gue ketemu sama dia di alam mimpi, dia cuma minta gue buat bantu menyelesaikan masalah dia tentang Darren. Itu aja," jawab Kaluna.

" Kalaupun gue tahu gimana caranya biar bisa balik ke raga gue sendiri, gue pasti udah lakuin itu dari dulu," lanjut Kaluna.

" Gue pengen ketemu sama Kaluna, hiks," ujar Difa yang tiba-tiba menyuarakan isak tangisnya.

" Tapi gue gak tau gimana caranya, Difa. Lo ngertiin lah posisi gue," ujar Kaluna.

Difa yang mendengar itu langsung bangkit dari duduknya. Ia buru-buru keluar dari ruangan itu dan menutup pintunya dengan keras.

" DIFA!" panggil Liza, namun Difa tetap berjalan meninggalkan mereka.

" Udah, gak usah dipikirin. Difa pasti belum bisa nerima ini semua. Ya mungkin karena Difa udah lama sahabatan sama Kaluna, jadi rasanya kek kehilangan gitu. Tapi ini bukan salah lo, oke?" Ujar Liza.

" Gue juga tau kok sifat aslinya seorang Kiana Sky Diandra itu gimana. Walaupun bar-bar, tapi dia baik banget. Dia juga cukup populer di sekolah karena semua murid tau sikap friendly-nya yang bikin semua orang ngerasa nyaman. Eh, gue malah ketemu lagi sama dia, dan ternyata Kiana ini adalah sahabat gue sekarang," lanjut Liza menghibur Kaluna. Lalu, ia pun memeluk Kaluna erat-- memberikan kekuatan untuk gadis itu.

" Askara dah tau?" Tanya Liza setelah menguraikan pelukannya.

Kaluna menggeleng pelan.
" Belum, mungkin belum saatnya. Nanti kalo waktunya dah tepat, pasti gue ceritain."

Liza mengangguk mendengar jawaban Kaluna.

CEKLEK

Tiba-tiba pintu terbuka. Ternyata Askara yang masuk.

" Lo gak apa-apa, Kal?" Tanya Askara panik.

" Hah? Gue gak apa-apa kok. Kenapa lo panik gitu?" Tanya balik Kaluna.

" Tadi gue liat Difa keluar sambil nangis terus lari-lari gitu. Gue kira kalian kenapa-napa," jawab Askara.

Kaluna terhenyak mendengar ucapan Askara.

" Difa kenapa?" Tanya Askara lagi.

" Emm itu, tadi Difa dapet kabar dari gebetan-nya kalo mereka gak jadi jalan-jalan sore ini. Jadi, kek nya Difa sedih karena itu," bukan Kaluna yang menjawab, justru Liza.

Askara mengangguk-anggukkan kepalanya. Mencoba mempercayai ucapan Liza.

-

Haii..
Terimakasih sudah membaca cerita ini..
Jangan lupa berikan vote dan komen kalian di setiap chapter nya ya..

Don't be a silent readers, ygy..

Salam, author ❤️❤️



20 Desember 2022


Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang