Chapter 15 - The Devil Talks

2.6K 193 9
                                    

Ada percakapan 🔞 dikit aja segini 🤏🏻

———

Calvin menatap bosan kearah Sara, kekasihnya yang sedang menjalani sesi pemotretan. Lelaki itu duduk disofa yang disediakan diujung ruangan dan menenggak isi kaleng bir miliknya. Dari luar, ia memang nampak seperti pacar idaman, setia menemani sang kekasih kemanapun. Namun aslinya, mereka tidak semanis itu.

Lelaki yang bernama Calvin itu hobi sekali membuat pertengkaran dan berlaku seenaknya pada sang kekasih, jadi jika sekarang mereka masih bersama, itu murni karena kesabaran Sara dalam menghadapi lelaki yang sulit diatur itu.

Calvin beranjak dari sofa dan berjalan santai keluar dari ruangan, membawa serta kaleng bir di genggamannya. Sara yang melihatnya langsung memanggil sang kekasih. "Babe! Where are you going?".

"Cabut, bosen gue". Balas Calvin cuek.

Sara sontak berdiri dan mengejar lelaki itu. "Babe, kamu udah janji mau tungguin aku sampai selesai loh? Kamu juga janji kita bakal spend time together begitu aku selesai pemotretan".

Calvin berbalik, menatap remeh pada Sara yang sudah lebih dulu menatapnya. "Gue. Bosen". Setelah mengucapkan hal itu, ia pergi begitu saja dan masuk kedalam mobil, meninggalkan Sara yang masih terbengong menatapi kepergiannya.

Sara bersumpah, hatinya sudah terlalu sering mengalami rasa sakit yang seperti ini akibat perlakuan Calvin, tapi ia senantiasa menahan, tidak rela jika sampai harus kehilangan sang kekasih.

Jujur saja, suasana hati Calvin memang sedang buruk. Semalaman penuh ia menahan horny akibat memikirkan gadis lugu yang sempat menghabiskan malam dengannya, Tara. Lelaki itu bahkan sempat mengirimi pesan pada Tara, namun jawaban gadis itu begitu galak dan penuh dengan penolakan, membuat Calvin gemas sendiri jadinya.

Calvin tidak mengerti, sihir macam apa yang Tara mainkan padanya. Selama ini, mana pernah Calvin tertarik pada perempuan baik-baik yang bahkan tak pernah merias diri dan berpakaian serba asal-asalan?

Rasanya tidak pernah.

Baru kali ini ia menginginkan sesuatu yang tidak sesuai dengan seleranya. Gadis itu begitu polos, membuat Calvin ingin mengajarinya banyak hal. Tentunya didominasi dengan hal-hal yang tidak-tidak.

Lelaki itu menyetirkan mobilnya hingga berhenti didepan Puerto, bar tempat dimana ia menghabiskan waktu untuk menyendiri. Tapi malam ini, ia tidak ingin menyendiri. Ia menginginkan seseorang.

Tara.

———

Tara tengah menunggu Ken memasak makan malam untuknya saat ponselnya berbunyi. Gadis itu mengecek kearah notifikasi dan membelalakkan mata saat menemukan siapa yang mengiriminya pesan.

 Gadis itu mengecek kearah notifikasi dan membelalakkan mata saat menemukan siapa yang mengiriminya pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A MILE AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang