Been unhealthy these past 2 days jd nulisnya pas lg segeran ku sempetin huhu
Moga bs cpt fit krn pgn ngejar 3-4 chaps mumpung weekend :(———
Arena sirkuit balap itu cukup ramai, beberapa orang terlihat memenuhi sisi penonton yang dibatasi pagar. Rombongan dari berbagai tim memadati masing-masing segment dengan berbagai macam peralatan masing-masing. Tara agaknya kesulitan mengikuti langkah Joan dan Kenneth yang lebih panjang darinya, gadis itu sampai berlarian kecil agar tidak tertinggal di kerumunan.
Cuaca sore itu masih terik, suara tembakan dan lambaian bendera menandakan bahwa perhelatan itu telah dimulai. Tara menoleh saat mendengar suara berdecit dari mobil yang posisinya berada di paling depan, mobil itu berbelok dengan mulus di tikungan tajam dan memimpin pertandingan dengan mulus, tidak sedikitpun membiarkan jarak pendek dengan oponen dibelakangnya.
Mulut Tara sontak membentuk huruf 'o', terkesima dengan yang baru saja ia lihat. Jujur, adrenalinnya terpacu saat membayangkan bagaimana rasanya duduk di bangku kemudi itu.
"Gue taruhan yang paling depan yang sampe finish duluan". Ucap Joan tiba-tiba.
Ken ikut berdecak kagum. "Gila sih drivernya".
Tara sampai berjinjit demi melihat lebih jelas balap-balapan mobil dihadapannya itu. Ban yang berdecit, suara knalpot yang bergaung, dan tikungan yang tajam, rasanya seperti sebuah perpaduan yang menarik untuk memacu adrenalin bukan?
Tepat sesuai dugaan, mobil hitam yang memimpin jalannya pertandingan sampai di finish lebih dulu, membuat riuh sorakan penonton ramai menyambutnya. Tara melihat dari jauh bagaimana sang driver turun dari dalam mobil dan langsung dikerubuti oleh banyak orang disekitarnya.
"Dek, ayo". Panggil Joan, menyadarkan Tara dari lamunannya.
Tak lama, Joan melambaikan tangannya pada seseorang yang turut melambaikan tangannya pula. Lelaki bertubuh tinggi dengan topi berwarna hitam itu pada akhirnya menghampiri ketiganya.
"Joan, bro! How's life, man?". Sapa lelaki itu.
Joan menjabat tangannya. "Dude, been looking for you, finally we're in Jakarta".
"Sori gue tadi ngurus racer gue, baru banget kelar gak bisa gue tinggal". Jawab lelaki itu.
"Yang mana anak didik lo?".
Lelaki itu menunjuk kearah driver yang menyender di mobil hitamnya. "Tuh, yang tadi menang. Yuk gue kenalin".
"Bentar, Dek, mau ikut apa disini aja?". Tanya Joan pada Tara.
"Gue disini aja deh, mau nonton". Jawab Tara singkat.
"Lo, Ken?". Tanya Joan, kali ini pada Ken.
Ken berpikir sejenak sebelum menjawab. "Disini juga deh, nemenin Tara".
Tara menunjukkan raut herannya. "Tumben amat?".
"Yaudah, nanti kalo mau nyusul kesana aja langsung ya, Dek. Lo juga Ken". Pesan Joan kemudian berlalu.
Kedua manusia itu hanya mengangguk, sebelum menyandarkan tubuh ke pagar pembatas. Tara menatap kearah masing-masing mobil yang tengah bersiap.
"Keliatannya seru ya". Ucap Tara.
"Apaan?". Tanya Ken.
"Itu balap".
"Lo tertarik, Tar?".
Tara mengerutkan hidungnya. "Lumayan, kayaknya seru ada di bangku kemudi".
"Emang lo sama Joan mirip banget dari dulu, kakak lo suka apa, lo pasti suka juga". Komentar Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MILE AWAY
RomantizmGirisha Triastara Briel, Tara, gadis yang bahkan dijuliki si tomboy di kampusnya punya hobi mendatangi aktivitas drifting berkat ajakan sang kakak. Di arena balap itulah, Tara menemukan trigger dan juga ketertarikan. Di arena balap itu juga lah, Cal...