Slight🔞
———
Memeluk seseorang dalam tidurnya? Sudah pasti bukan Calvin orangnya. Tapi kini, lelaki itu seakan menggores sesuatu yang sudah tertanam lama didalam kepalanya setelah semalaman tertidur nyenyak dengan memeluk figur didalam dekapannya yang entah mengapa begitu tenang, tidak sedikitpun memberontak ataupun menggeliat dalam tidurnya. Tubuh polos mereka saling mengantarkan hangat, berdekapan tanpa ada satupun penghalang dengan posisi spooning.
Calvin lah yang lebih dulu terbangun, mengerjapkan mata berulang kali sebelum menyadari bahwa tangan mereka bahkan saling menjalin didalam tidur. Tara masih tertidur pulas membelakanginya, tak sedikitpun menyadari bahwa semalam penuh mereka melakukan berbagai jenis dosa bersama dan berakhir dengan keintiman yang memabukkan.
Calvin memilih memejamkan mata kembali, menikmati kehangatan yang terjalin diantara mereka, entah reaksi seperti apa yang akan ia dapatkan setelah Tara membuka matanya nanti, biar Calvin hadapi belakangan. Dan mimpi buruk itu akhirnya datang juga, ketika sang gadis mulai bergerak dalam tidurnya dan bergumam, menggumamkan satu nama yang asing di telinga Calvin.
"Ken". Gumam Tara, makin mengeratkan genggaman tangan mereka.
Darah Calvin langsung naik sampai ke ubun-ubun saat mendengarnya. Bisa-bisanya gadis mungil itu bergumam nama lain setelah semalaman menghabiskan waktu dengannya?
"Gue bukan dia". Cetus Calvin balik.
Sedetik, dua detik, tidak ada yang terjadi. Sampai saat sang gadis yang nampaknya sudah tersadar itu mencetuskan umpatan. "Fuck".
"Yea, fuck. Bisa-bisanya lo nyebut nama cowok lain padahal masih sekasur sama gue, Kak". Ucap Calvin lagi.
Tara pada akhirnya memilih bangkit dengan payah dan menatapi kearah wajah Calvin yang bersungut, sebelum menepuk keningnya sendiri. "Holy fuck. I slept with him".
Gadis itu bergerak gusar, menyasar kearah nakas. "Jam berapa ini? Hp gue mana?".
Calvin hanya memandanginya dengan malas. "Kelakuan lo jadi kayak cewek panggilan aja, tiap bangun tidur panik. Udah lah, santai aja. Mau kemana sih?".
"Jaga mulut lo". Sembur Tara lagi.
Gadis itu memilih bangkit dari tempat tidur untuk beranjak ke kamar mandi, namun Calvin menahan lengannya. "Mau kemana?".
"Mandi lah, bebersih. Badan gue lengket semua". Balas Tara sebelum meloloskan diri dari cekalan sang lelaki dan bergerak menuju ke kamar mandi. Sekian kali terbangun di kamar Calvin membuatnya mulai hafal letak denah apartment mewah itu.
Calvin memejamkan matanya dengan frustasi. Segala bayangan indahnya akan mereka berdua yang semalam seakan tengah dimabuk cinta itu kandas sudah. Tara-Nya sudah kembali seperti semula, acuh dan tak berperasaan terhadapnya.
Sekeluarnya Tara dari kamar mandi, gadis itu mengenakan kaos milik Calvin yang ia dapatkan dari hasil mencari acak dari lemari sang lelaki. Kaos putih itu cukup menutupi tubuh Tara yang tidak mengenakan apapun lagi di dalamnya, walau menggantung di bagian pahanya.
Calvin yang sudah lebih dulu berada di dapur untuk membuat kopi, sempat terbengong menyaksikan gadis mungil itu bergerak santai kearahnya. Lelaki yang tengah mengusak rambut guna mengeringkan setelah mandi itu terlihat tak mampu berfokus dengan baik, sebab Tara dengan balutan kaos putih kebesaran miliknya itu begitu menggugah. Katakanlah Calvin kelaparan, tapi bukan untuk makanan.
"Nemu dimana baju gue?". Tanya Calvin.
Tara melirik dengan acuh, sembari bergerak kesebelah Calvin guna ikut membuat kopi dari coffee machine. "Ini? Nyari dari lemari lo".
![](https://img.wattpad.com/cover/316916905-288-k722851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A MILE AWAY
RomansaGirisha Triastara Briel, Tara, gadis yang bahkan dijuliki si tomboy di kampusnya punya hobi mendatangi aktivitas drifting berkat ajakan sang kakak. Di arena balap itulah, Tara menemukan trigger dan juga ketertarikan. Di arena balap itu juga lah, Cal...