🍁20🍁

37 12 9
                                    

Malam hari pun tiba, jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh. Semenjak kepergian om Arsa, gue sama Ray saling diam-diaman. Kayak pasangan yang lagi bertengkar. Dia lagi membaca novel, entah dapat darimana itu buku. Sedangkan gue, lagi berbaring di sofa, sambil berbalas pesan dengan Jamal. Yang katanya, besok akan balik ke kost. Dia disuruh ibunya Siti buat nginep dulu, karena bahaya malem-malem gini pulang ke kost. Soalnya, jalan yang dilewati, rawan ada para begal.

'Tring!

Gue langsung mengubah posisi jadi duduk. Kawan masa SMP gue dulu si Udin mengirimkan pesan. Sebelum membaca pesannya, gue membuka foto profilnya yang telanjang dada, duduk di atas bebatuan. Dimana belakangnya ada air terjun, yang mengalir deras. Gue memperbesar layar, menyipitkan kedua mata. Meneliti, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya.

"Dulu badannya putih kayak salju, tapi kok sekarang kayak arang?" Gue langsung membuka pesan yang dia kirimkan, dua menit lalu.

Udin salah

Gimana kabar lo, Bro?

Anda

Alhamdulillah baik, you?

Udin salah

Baik juga. Btw, selamat hari raya. Mohon maaf lahir dan batin.

Anda

Yoi, mohon maaf lahir dan batin juga.

Eh, Din, lo kenapa? Kok sekarang jadi ireng gini?

Udin salah

Iya, nih, habisnya gue ke pantai terus. Lo di rumah mulu, ya?

Anda

:)

Satu kata buat gue. Tertohok! Baru sadar kalau Udin sekarang sudah tinggal di Bali. Rumahnya berdekatan dengan pantai, makanya itu, dia bisa pergi ke pantai kapan saja. Sesuka hati. Dia dulu waktu SMP ikut ayahnya ke Jakarta, karena pekerjaan. Setelah lulus, mereka kembali ke Bali. Mereka juga dulu cuma menyewa rumah.


Udin salah

Send a picture ...

Sungguh indah sekali bukan? Ini foto diambil pake kamera iPhone Pro Max

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh indah sekali bukan? Ini foto diambil pake kamera iPhone Pro Max. Pantai ini enak dipandang waktu penat. Mau ke sini, ya? Tapi nggak bisa, kan? Yang sabar, ya, Bro.

Anda

Iyalah, tuh. Apalah daya HP gue yang jadul ini. Hanya bisa tersenyum melihatnya :)

TACENDA [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang