Prolog

125K 5.1K 78
                                    

Di sebuah kamar atau lebih tepatnya kos kosan, terdapat se onggok manusia yg sedang membaca novel dengan judul 'I'm a Queen'.

"YG BENER AJA ANJIR!! YA KALI SI LIVANIA MATINYA CEPET!!!" Teriak Selena saat membaca halaman ke 106 dari novel tersebut.

Selena sudah membaca buku tersebut selama satu minggu ini.

Selena membaca novel tersebut karena rekomendasi dari temannya, katanya novel tersebut bagus tapi saat dibaca oleh Selena, rasanya novel tersebut aneh.

Tokoh protagonis perempuan yg diluar baik, lemah lembut, polos dan lugu ternyata berhati iblis, sedangkan antagonis perempuan yg dimanfaatkan oleh adik tirinya untuk mendapatkan simpati dan mengambil hati putra mahkota, tunangan dari antagonis perempuan.

"Sumpah! Temen gw keknya tolol semua deh! Novel aneh alurnya kek gini dibilang bagus!" Ucap Selena lalu lanjut membaca novel tersebut hingga tamat.

Setelah tamat Selena langsung berdiri dari tengkurap dan mengambil jaket serta novel tersebut lalu keluar dan membuangnya, tidak lupa dia juga membakarnya agar tidak ada yg mengambilnya.

"Gak lagi gw beli novel rekomendasi dari temen, alur aneh kek gitu dibilang bagus, gila kali" ucap Selena lalu masuk kedalam kos lalu pergi ke tempat tidurnya.

Tak butuh waktu lama Selena pun terlelap.

Paginya.

Selena membuka mata perlahan, pertama hal yg dia lihat adalah langit-langit kamar yg terlihat mewah.

Selena pun mendudukkan dirinya di kasur dan melihat sekeliling dengan tatapan kaget.

"Ini gw dimana anjir?" Tanya Selena ke dirinya sendiri dan menatap ke cermin di samping meja.

Selena langsung mengambilnya dan mengarahkan cermin tersebut ke wajahnya, Selena tidak bisa menutupi keterkejutan nya.

Rambut hitam dengan warna mata biru yg sangat indah yg membuat wajahnya sangatlah cantik.

"Kaya kenal..." Ucap Selena lalu mengingat ingat wajah yg ada di cermin.

"WHAT THE FUCK?! INI KAN WAJAHNYA LIVANIA!! KENAPA GW ADA DI TUBUHNYA?! Apa jangan jangan gw transmigrasi lagi kaya di dunia oren?!" Ucap Selena dan melemparkan cermin sembarangan, bodo amat kalo pecah.

"Tapi gak mungkin, gw kan tadi tidur! Jangan jangan gw mimpi lagi!" Ucap Selena lalu mencubit pipinya sendiri untuk memastikan.

"Awww, anjir sakit! Ini bukan mimpi dong!" Ucap Selena lalu berdiri dan menatap keluar jendela.

Ceklek.

Selena menengok ke pintu dan mendapati seorang pelayan dengan membawa mangkuk yg berisi air dan handuk yg dia bawa.

"Emmy" ucap Selena atau kita panggil Livania agar lebih mudah untuk kalian mengenalnya.

Sedangkan pelayan yg di panggil dengan sebutan Emmy menatap Livania terkejut dan menjatuhkan nampan yg dia bawa.

Prang!

"N-nona?!" Ucap Emmy tak percaya dengan apa yg dia lihat, Livania yg tak sadarkan diri hampir dua minggu berdiri di depannya.

Emmy langsung berlutut syukur karena melihat Livania yg sudah terbangun.

'Emmy... Satu satunya orang yg selalu berada di samping Livania bahkan saat Livania di bunuh dengan cara di penggal atas tuduhan yg tidak di lakukan oleh Livania sendiri' batin Livania lalu menghampiri Emmy dan membantunya bangun.

"Sudahlah jangan menangis" ucap Livania mengelus kepala Emmy agar tidak menangis.

"Ma maaf nona... Apakah anda ingin mandi? Akan saya siapkan air hangat" ucap Emmy dan mendapatkan anggukan dari Livania.

Emmy langsung pergi ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat, sedangkan Livania sedang melihat lihat isi kamarnya.

"Terlalu banyak warna cerah yg membuat mataku sakit" ucap Livania menatap warna dinding bahkan sprei kasur yg berwarna merah muda.

Sangat tidak cocok dengan aura Livania yg angkuh.

"Bahkan ada bunga tulip" ucap Livania dan memegang bunga tulip yg dimana bunga tulip adalah lambang keluarga kerajaan.

"Nona, air hangatnya sudah siap" ucap Emmy yg tiba tiba muncul di belakang Livania.

"Astaga! Baiklah, dan juga selesai mandi nanti tolong ganti bunga tulip dengan mawar" ucap Livania lalu berjalan ke kamar mandi bersama Emmy.

Saat mandi pun Livania masih memikirkan tentang alur novel dan beberapa tokoh yg ada di sini.

'Hmm... Putra mahkota sudah terpikat dengan Adeline jadi gw harus nargetin siapa ya buat balas dendam? Oh! Gw tau, kenapa gw gak nargetin putra mahkota kaisar saja, dia lebih tampan dari pada putra mahkota yg sok itu' batin Livania lalu mengangguk dengan pikirannya tersebut.

Jika putra mahkota raja dan putra mahkota kaisar di bandingkan ketampanannya maka putra mahkota kaisar lah yg akan menang, dengan wajah yg datar dan aura penuh wibawa dengan pemikiran dewasa pasti tidak usah di ragukan lagi.

Setelah selesai mandi Livania menatap pakaiannya yg sangat penuh dengan warna mencolok bahkan ramai.

'Ugh... Warna ini membuat mataku sakit' batin Livania menatap ke semua gaun yg sangaatt cerah, bahkan kebanyakan warna oranye sama kuning.

"Emmy, tolong nanti buang semua pakaian ini dan sisakan pakaian berwarna merah, putih, dan hitam" ucap Livania lalu mendapatkan anggukan dari Emmy yg langsung mengambilkan gaun berwarna merah untuk Livania pakai.

Tok tok tok.

"Siapa itu?" Tanya Livania dan menyuruh Emmy untuk mengeceknya.

Selang beberapa menit Emmy kembali dan ucapannya membuat Livania terkejut.

"Nona, tuan duke ingin nona sarapan dengan anggota keluarga di ruang makan"

T.B.C

Antagonist? No! I'm a Villain (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang