Pov Pras
Pras langsung mendorong Sekar masuk ke dalam kamar itu, lalu mengintimidasinya dengan tatapan dingin.
"Dengar, Clarisa mandul dia tidak bisa memberiku keturunan. Itulah sebabnya hampir setahun kami menikah, kami belum punya anak juga. Eh malah keduluan sama Dimas!" ujar Kak Pras dengan kesal.
"Kak Dimas mau punya anak? Memangnya kapan dia menikah? Kok aku gak tau, gak di undang ya?" tanya Sekar coba mengingat sesuatu.
Siapa tau dia pernah dapat undangan tapi kelupaan, dia terus berpikir keras.
"belum nanti bulan depan nikahnya, dia gila! Dia kebablasan!" Pras berkata dengan nada kesal pada adiknya itu.
"Hah! Apa!" Sekar langsung menutup mulut dengan telapak tangannya.
Sekar sedikitnya tau, tentang Dimas yang memang playboy itu. Tapi, tak pernah berpikir kalau akan sampai kebablasan begitu!
"Selain menjenguk Aura, kami juga ingin membicarakan hal ini kepada Om Wiguna, eh malah ada kamu disini," ketus Pras. Dia menatap Sekar kesal.
Ya kesal, dia tak pernah berharap Sekar akan ada di rumah ini. Dia cemburu!
Sekar diam untuk sesaat.
"Sekarang sudahkan ngobrolnya, cepatlah keluar! Aku mau tidur, sudah ngantuk." Sekar pura-pura menguap. Dia menutup mulut dengan telapak tangannya.
"Belum selesai!" Pras segera menyahuti.
"Apa lagi?" Sekar berkata dengan nada dingin dan raut jutek.
"Menikahlah denganku, sudah cukup alasan untukku meninggalkan dia!" ujar Pras serius.
Sekar sampai kaget mendengar perkataan Pras.
"keterlaluan!" ketus Sekar.
"Kau mau meninggalkannya hanya karena hal itu! Kalian bisa adopsi anak!" Sekar melotot ke arah Pras.
Pras hanya tersenyum melihatnya.
"Aku tak mau anak adopsi, aku mau anak darimu!" sahut Pras cepat.
Sekar menggelengkan kepalanya kesal.
'Aku tak mau jadi istrimu, andai laki-laki di dunia ini cuma kamu saja, lebih baik aku menjomblo!" ketus Sekar dengan nada jengkel, tak habis pikir dengan pikiran pria di depannya ini.
"Aku bahkan sudah menemui keluargamu, mau tidak mau mereka akan menikahkan kita. Aku tau mereka bepikiran kolot." Pras tersenyum miring.
"Apa maksudmu Kak!" Sekar merasa bingung.
"Aku sudah melamarmu, dan mengatakan kepada mereka kalau kita sudah melakukan itu, dan kamu setuju menikah denganku. Bahkan, meski dimadu sekalipun. Hahah, bagaimana bagus bukan rencanaku?" Pras tersenyum miring penuh intimidasi.
Sekar sampai menutup mulut dengan telapak tangannya, dia terkejut mendengar perkataan Pras saat ini.
"Kamu bohong kan?" rasanya tak percaya, Pras bisa melakukan ini semua.
Bahkan merendahkan harga dirinya dihadapan kedua orangtuanya. Apa yang terjadi dengan mereka? Dia memutuskan untuk pulang, ingin menjelaskan apa yang sebenarnya.
Pras keterlaluan dengan rencana busuknya itu!
"Aku memberimu waktu sampai hari pernikahan Dimas, untukmu berpikir. Ingat waktumu dua hari setelah Dimas menikah. Jika saat itu tiba dan kamu belum menikah, aku akan menikahimu! Aku tidak yakin, kamu akan menikah secepat itu!" Pras menatap Sekar dengan penuh intimidasi.
"Kenapa? Aku bisa dapat calon suami secepat itu!" jawab Sekar meski otaknya bepikir keras, dia bingung mana bisa?
Bahkan, dia berpikir untuk memakai aplikasi cari jodoh yang banyak diiklankan di web, gilak! serunya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta yang Terhalang Takdir
RomansaMenjadi Janda di usia muda bukanlah keinginannya, tapi nyatanya itu terjadi pada Sekar. Hingga sosok Andi membuatnya jatuh hati, namun kembali ia patah hati. Merantau ke kota untuk move on dari Andi. Namun kisah cinta yang rumit kian menanti. Pras s...