21

2.6K 81 0
                                    


H A P P Y R E A D I N G






MALAM, 21:59

Alana dan Xavier telah berada di kamar mereka. Melakukan Aktivitas mereka masing-masing di dalam kamar itu.

Alana kini mengutak atik laptop yang ada di pangkuan nya. Tugas kuliah nya harus ia selesai kan hari ini juga.

Sedangkan Xavier hanya Berbaring di tempat tidur dengan ponsel yang berada di genggaman nya. Entah lah. Entah apa yang dilakukan Laki-laki itu di ponsel nya. alana tidak tertarik untuk mencari tahu alasan Xavier tersenyum tipis Menatap Layar datar itu. ia hanya memperdulikan tugas kuliah nya yang akan segera di kumpul besok pagi.

Pintu kamar tiba-tiba di ketuk membuat Atensi xavier dan alana teralih kan ke arah pintu yang di ketuk itu. Dan Seperdetik kemudian Pintu itu telah di buka dan muncul lah Rosalie dari luar dan masuk ke dalam kamar. Ia hanya melirik alana Dingin dan beralih menatap ke arah putra nya Yang masih belum beranjak dari tempat tidur

"Xavier mama mau bicara" Ucap rosalie membuat Xavier mengangguk dan terdiam.

Mereka berdua serentak menatap alana yang hanya menatap diam ke arah mereka. seakan paham. ia langsung menutup laptop nya dan bangkit dari sofa. Melangkah keluar kamar.

Xavier dan Rosalie yang sudah melihat Alana keluar kamar dengan cepat mengangkat Bicara

"Xavier Mama minta kamu segera cerai kan wanita miskin itu. Dan menikah lah dengan Claudia." ucap Rosalie membuat Xavier terdiam. "Apa lagi yang kamu tunggu Xavier? Claudia sudah kembali kepada kamu Dan kamu harus memberi keputusan, Menikahi Claudia atau Bercerai dengan Alana"

Xavier menghela nafas nya pelan
"Aku belum bisa mencerai kan Alana. Lagi pula mama tidak lihat, oma sangat menyukai wanita itu bahkan dia menolak mentah-mentah tentang perceraian itu" Ucap Xavier membuat Rosalie Menghela nafas kesal. "Lagi pula. Aku lebih memilih Claudia dari pada wanita itu, Suatu saat nanti aku akan menikahi Claudia saat Claudia Mengingat Kebersamaan kami lagi. dan aku akan mencerai kan wanita itu"

Ucapan Xavier membuat Rosalie mengangguk menyetujui ucapan Putra nya itu.
"Kamu tenang aja. Mama akan melakukan Apapun sehingga Oma tidak menyukai wanita itu lagi dan pasti nya oma akan menyetujui perceraian itu" ucap nya tersenyum licik

"Jika oma tidak menyetujui Perceraian itu. aku tetap akan bercerai walau Oma melarang mentah-mentah perceraian itu" ucap Xavier dingin

Rosalie tersenyum puas. menepuk Pundak putra nya itu pelan
"Itu baru anak mama" ucap nya merasa bangga."Kalau gitu mama keluar dulu. Tidur yang nyenyak" lanjut nya dan melangkah keluar dari Kamar.

Sedangkan alana yang berada di samping pintu kamar hanya terdiam. mendengar Percakapan itu.

Rosalie keluar kamar. menatap Alana dengan senyuman Sinis nya. Ternyata wanita ini mendengar percakapan nya dengan Xavier? pikir nya
"Kamu dengar? apa yang anak saya katakan tadi?? Dia akan segera mencerai kan kamu dan menikah dengan wanita yang dia cintai. dan kamu harus sadar diri dengan posisi kamu saat ini" ucap nya sinis

Alana hanya terdiam
"Itu bagus ma, Aku bisa bebas Dengan kehidupan yang aku jalani nanti tanpa harus terjerat dalam keluarga ini" ucap nya membuat Rosalie terdiam. Alana mulai melangkah masuk ke dalam kamar.

Sedangkan Rosalie hanya menatap tidak percaya Alana
"Apa dia gila? Bahkan dia sama sekali senang dengan perceraian itu? Sama sekali tidak ada raut Kesedihan dalam dirinya." Ucap nya tidak menyangka dan berlalu dari hadapan kamar itu menuju kamar nya.

Sedangkan alana yang sudah memasuki kamar itu, melangkah melewati Xavier yang hanya terdiam menatap kedatangan Alana. dan alana tidak memperdulikan Tatapan Dingin yang menghunus ke arah nya. ia terus tetap melangkah mendekati sofa.

Sebuah tarikan kasar di lengan nya membuat Alana tersentak dan membuat langkah nya terhenti. dan menatap ke arah Xavier dengan diam

"Saya tau. kamu sudah mendengar semua pembicaraan saya dengan mama, Dan apa yang saya katakan itu tidak main-main. saya akan segera mencerai kan kamu dalam waktu dekat ini tanpa menunggu satu tahun lagi" ucap nya dingin. "Dan kamu sudah melihat nya bukan? betapa Cinta nya saya kepada Claudia di rumah sakit sore tadi?"

Entah dari keberanian dari mana. Alana balik menatap Mata Xavier. Seutas senyum Terbit di bibir nya.
"Pak. Asal anda tau, saya tidak perduli dengan Apa yang akan terjadi kedepan nya. Dan saya tidak tertarik dengan hubungan anda bersama wanita yang anda cintai itu, Walau saya Tertarik sekalipun tapi tidak dengan hubungan kalian Tetapi saya tertarik dengan perceraian itu." Ucap Alana lantang membuat Xavier menatap tajam ke arah nya

"Saking tertarik nya. Saya tidak sabar Menerima surat cerai dari pengadilan. karena saya sudah muak dengan pernikahan sandiwara ini, saya ingin bebas seperti dulu lagi tanpa terjerat dalam keluarga Kaya raya ini" Lanjut nya membuat Xavier tertegun. Dia pikir. alana akan berlutut di kaki nya sambil meraung-raung untuk tidak mencerai kan nya. tapi apa yang ia dapat dari reaksi alana. benar-benar di luar dugaan nya. jika wanita di luaran sana berlomba-lomba untuk menjadi istri dari Xavier maximilian Robbertson dan ingin menjadi Salah satu di keluarga kaya raya ini. berbeda dengan Alana.

Xavier tersadar. melepaskan cengkraman nya dari alana
"Cih, jangan sok jual mahal, Lagi pula tidak ada yang tertarik dengan wanita miskin seperti mu" Ucap nya dengan Pedas nya

Alana hanya mengumbar senyuman nya
"Bukan kah itu jauh lebih bagus? Saya tidak susah-susah memikir kan Hubungan Toxic itu. Lebih baik saya memikir kan diri Saya sendiri dari pada harus memikir kan orang lain"

Lagi-lagi Balasan alana mampu membuat Xavier Kesal.
"Kau. berani nya kau membalas perkataan ku" Gertak nya Marah

Alana mengernyit heran
"Anda berbicara kepada saya dan saya Berhak untuk membalas perkataan anda. jika Saya tidak membalas Sedikit pun perkataan itu bukan kah terkesan tidak sopan? Apalagi anda adalah bos saya" lagi-lagi Xavier terdiam. baru kali ini dia kalah argumen dengan seseorang. apalagi orang itu adalah Alana. Gadis yang selama ini ia tatap rendah.

Alana hanya menggeleng sejenak dan kembali menerus kan langkah nya menuju Sofa. Dan kembali mengerjakan tugas nya di Laptop itu.

Sedangkan Xavier mengepal kan tangan nya marah dan berlalu dari kamar untuk meredah kan kemarahan nya.

Alana hanya bisa menghembus kan nafas nya lega ketika melihat Xavier keluar dari kamar. Jujur ia merasa sangat takut ketika berhadapan dengan laki-laki kejam itu. bahkan ia berusaha untuk mengontrol Telapak tangan nya yang bergetar karena terlalu takut kepada Xavier. Pikiran nya saja bahkan Sudah berkelana kemana-mana. Jika Laki-laki kejam itu akan melakukan sesuatu yang membuat alana ketakutan. contoh nya kekerasan yang ia dapat. tapi ekspetasi nya terlalu tinggi. Bahkan Xavier hanya menatap tajam kepada nya. walau Lengan nya kini sangat sakit akibat cengkraman kuat itu.








ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang