Kini alana tengah duduk di pinggir Brankar Rumah Sakit yang ia Tempati ini, Menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong nya, Alana menghela nafas nya Berat Seraya menatap orang-orang yang berlalu lalang dari seberang ruangan nya yang hanya di lapisi oleh sebuah kaca membuat Alana bisa dengan bebas melihat Ke arah orang-orang di luaran sana
Ceklek
Pintu Ruang inap alana terbuka, tapi alana Enggan untuk sekedar Membalik kan badan nya untuk menatap seseorang yang datang ke ruang inap nya, Fokus nya hanya tertuju Di luar sana.
"Permisi Nona, Saya membawa kan Makanan kepada anda, sekarang waktu nya anda Untuk Makan" ucap seorang suster Seraya membawa makanan rumah sakit itu dan Meletak kan nya Di atas meja nakas.
Alana Menghela nafas nya pelan, Membalik kan tubuh nya menghadap sang suster, Melirik tidak minat ke arah makanan rumah sakit yang membuat Alana Tidak berselera.
"Sus, apakah anda Sibuk?"Suster tersebut menatap alana bingung
"Sedikit nona, Kalau saya ingin tau, Apa anda sedang membutuh kan sesuatu?"Alana mengangguk singkat.
"Saya bosan terus Di sini Sus, Bisakah anda membawa saya berkeliling di sekitaran taman?"Suster tersebut terdiam, ia bepikir sesaat kemudian mengangguk.
"Tentu saja Boleh nona, kalau begitu mari saya bantu" ucap Nya seraya mendekat ke arah alana dengan membawa sebuah kursi roda yang berada di Ruang inap alanaAlana dengan cepat Berdiri dari duduk nya Dengan di bantu oleh suster, kemudian menduduk kan dirinya di kursi roda itu, sang suster dengan cepat Mengambil Cairan imfus dari tiang dan meletak kan nya di pangkuan alana, kemudian Mendorong Kursi roda yang di duduki alana dengan pelan dan berlalu dari Ruang inap menuju ke arah taman.
****************
TAMAN RUMAH SAKIT.
Alana dan suster tersebut telah sampai di Sekitaran taman, Alana menepuk Pelan punggung tangan suster yang sedari tadi mendorong kursi roda nya untuk menyuruh berhenti
"Sus Disini saja"Suster tersebut mengangguk paham dan dengan cepat memberhentikan Aktivitas nya yang sedari tadi mendorong kursi roda.
"tinggal kan saya Sendiri Sus" ucap Alana membuat suster tersebut menatap Ke arah alana
"baik lah nona, Nanti ketika anda ingin kembali ke ruang inap, anda bisa memangil saya Disana" ucap sang suster seraya menunjuk ke arah Kursi Panjang yang tidak jauh dari Jangkauan Mereka
Alana hanya mengangguk menanggapi, Suster tersebut mulai beranjak dari tempat alana ke arah kursi panjang itu.
Sedangkan alana hanya menghela nafas nya pelan, Menatap ke sepenjuru taman yang sedikit diisi oleh pasien-pasien yang mengujungi taman itu, alana kemudian Memejam kan mata nya menikmati angin sepoi-sepoi dari taman itu membuat Alana nyaman.
Sejenak alana Merasa nyaman dengan kondisi Nya Untuk sekarang ini, Pikiran nya berkelana kemana-mana, Mengingat momen-momen Termanis yang Telah ia lewat kan bersama Xavier membuat Senyum manis terbit di bibir pucat Alana.
"max Aku rindu"Tanpa Alana sadari Seseorang menatap Alana dengan kejauhan, Menatap lekat ke arah alana yang dengan damai memejam kan mata nya seraya tersenyum membuat seseorang itu ikut menerbit kan senyum tipis milik nya.
"Dengan Kondisi lo yang sekarang ini al, lo tetap Cantik seperti biasa nya Apalagi Senyum indah yang terbit di Wajah seteduh itu" lirih nya Tersenyum Tipis.Menghela nafas nya berat kala dada nya Merasa sangat sesak.
"Gua kangen lo al, Gue hanya bisa melihat lo dari kejauhan tanpa lo tau itu, hanya ini yang bisa gue lakuin Supaya rasa rindu Gue Terobati Kayak gini" seseorang itu Menahan nafas nya sejenak kemudian menghembus kan nya dengan Perlahan, Tenggorokan nya seraya tercekat kala menahan rasa sesak yang menggerogoti dada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)
Roman d'amourFOLLOW AKUN AUTHOR DULU YAAA!! CERITA SEDANG DALAM PEMBAHARUAN!! Demi biaya pengobatan kakak nya. Alana Brianna caitlin. Gadis cantik dan Ceria. Terpaksa menikah dengan Seorang pria yang tidak di kenali nya. Sebagai penebus Hutang untuk membiayai Pe...