26

2.8K 80 0
                                    


H A P P Y R E A D I N G




Di sepanjang perjalanan tidak ada dari mereka yang membuka Bicara. Mobil itu melesat membelah jalanan Sudah beberapa menit. dan akhir nya Mobil itu sampai di perkarangan Rumah sakit. Alana yang melihat itu hanya terdiam. ia bahkan malas untuk sekedar membuka suara dan mempertanya kan. kenapa Xavier membawa nya ke rumah sakit?

Xavier terlebih dahulu keluar ketika Telah mematikan mesin mobil di ikuti oleh alana. Mereka berjalan beriringan Memasuki rumah sakit tersebut.

Hingga Di Ruang VVIP rumah sakit tersebut. Xavier memberhentikan langkah nya begitu pun dengan alana. ia ikut memberhenti kan langkah nya ketika melihat Xavier berhenti di depan pintu Rungan Pasien tersebut. Tangan Besar Xavier memutar Knop pintu Rungan tersebut dan segera masuk ke dalam

Alana hanya mampu mengikuti langkah Xavier dari belakang. Mata nya terpaku menatap oma yang tengah berbaring di tempat Tidur Rumah sakit itu.

Oma yang menyadari kedatangan seseorang. membuka mata nya dan menatap ke arah Xavier dan alana. Ia menatap Berbinar ke arah alana.
"Alana" Oma Berusaha untuk menduduk kan dirinya. Alana yang melihat itu dengan cepat berlari ke arah Oma.

"Oma. Jangan banyak gerak dulu. Oma tiduran aja" Ucap alana lembut dan di turuti oleh Oma

Oma menatap Alana sambil tersenyum
"Alana kamu sudah kembali nak" Oma menyentuh pipi Alana lembut.

Sedangkan alana hanya mampu terdiam sambil memamerkan Senyuman nya.

"Oma sudah puas? Sekarang permintaan oma telah terpenuhi. Kalau gitu Aku balik" Xavier Hendak melangkah kan kaki nya untuk keluar dari ruangan Tersebut tapi terhenti oleh ucapan oma

"Xavier tunggu dulu" Oma menatap Punggung Xavier. "Jangan Pergi begitu saja. Kau harus membawa alana ikut pulang bersama mu, Sekarang tunggu lah di luar sebentar saja. oma Ingin berbicara Sebentar dengan alana"

Xavier hanya bisa menghela nafas nya pasrah. Dan kembali melangkah kan kaki nya untuk keluar.

oma Yang melihat kepergian Xavier beralih menatap alana.
"Oma sudah tau kebohongan yang kalian buat selama ini" Ucapan oma membuat alana Terdiam dan menunduk Kan wajah nya.

Oma Menghela nafas nya pelan.
"Alana. Oma tau kalau kamu adalah Gadis baik-baik. Dan oma percaya Kamu menghargai setiap ikatan Hubungan" Oma menatap Alana Dalam. Menggenggam Tangan Alana membuat Alana menatap ke arah nya.

"Oma tau. pernikahan ini adalah kebohongan Belaka kalian. Kalian terpaksa menikah karena Paksaan oma. Jika saja oma tau dari dulu. kalian Tidak saling mencintai, oma pasti Tidak Akan membiar kan kalian menikah. Apalagi kalian melakukan sandiwara sebagai Pasangan kekasih. Tapi alana..Pernikahan Ini tidak palsu. Kalian sudah Terikat dalam Pernikahan ini walau dengan Keterpaksaan sekali pun" 

Alana Tertegun atas ucapan oma. Apa yang di katakan oma Benar ada nya. ia sama sekali tidak membantah ucapan oma. Walau Pernikahan mereka hanya keterpaksaan dan sebuah sandiwara. tapi mereka telah Sah menjadi pasangan suami istri di mata agama maupun di mata tuhan. Dan alana hanya bisa pasrah Dengan Menerima setiap hubungan Itu.

"Alana. Oma mohon Untuk tetap mempertahan kan Pernikahan kalian, Hidup lah terus Bersama Xavier" Ucapan oma mampu membuat Alana tercenung.

"O-Oma. Maaf alana tidak bisa" cicit Alana tidak bisa Menatap Mata Oma.

Oma Menatap alana sedih. genggaman pada tangan alana semakin Erat
"Kenapa? Apa tidak ada lagi kesempatan Untuk memperjuang kan pernikahan itu?"

Alana menatap oma dengan sendu.
"Pak Xavier telah memiliki Wanita yang sangat dia cintai, Dengan kehadiran aku akan membuat Hubungan mereka Rusak." Alana menggenggam balik tangan hangat oma.

ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang