49

2.1K 60 0
                                    


H A P P Y R E A D I N G





_PUKUL 06:45

Alana menggeliat dalam tidur nya Akibat paparan Cahaya matahari yang telah Naik ke permukaan. Alana Terganggu oleh panas Dari Matahari Yang Menerpa wajah cantik nya.

Perlahan mata indah itu terbuka dengan pelan. mengerjap-ngerjap Sebentar untuk menyesuaikan Cahaya Yang masuk ke retina Mata nya.

Alana melirik kesamping tepat nya melirik ke arah wajah Tampan Xavier yang damai. Ia tersenyum kecil Melihat Xavier yang tertidur sangat Lelap tanpa menghirau kau Cahaya matahari yang mengenai wajah nya.

Menyingkap selimut. Melepaskan Tangan Kekar Xavier dari tubuh nya dengan hati-hati. setelah terlepas ia Bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersih kan dirinya.

Tidak berselang lama Alana Telah bersiap dengan Penampilan nya yang rapi. Ia mulai beranjak dari meja rias ke arah Tempat tidur yang dimana Xavier masih Tertidur tanpa berniat Sekali pun untuk bangun.

Alana menghela nafas pelan. Tangan nya terulur Menggoyang kan Lengan kekar itu.
"Max ayo bangun, Nanti kamu telat ke kantor"

Xavier Menggeliat Kecil, Ia semakin mengerat kan Selimut yang ada di tubuh nya. Alana yang melihat itu hanya bisa menghela nafas

"Ayo ah bangun, Masa pemilik Perusahaan telat ke kantor" Alana kembali berucap untuk membangun kan sang suami.

"Hari ini saya gak ke kantor" Lirih Xavier dengan suara serak nya.

Alana mengernyit.
"Loh kenapa" Tanya alana Heran. Tumben-tumben nya xavier tidak masuk Kantor. pikir nya

Xavier hanya diam tanpa menyahut Sedikit pun ucapan Alana, pasal nya ia benar-benar lemas. sekedar mengatakan Satu kata pun ia rasa nya tidak sanggup. Kepala nya benar-benar pusing seperti Berputar-putar

Alana menatap Wajah xavier yang sedikit pucat membuat Alana menatap Khawatir sang suami. tangan nya mulai terulur ke dahi xavier.

Panas.

Dahi Xavier benar-benar panas. Alana Menjauh kan punggung tangan nya dari dahi peripurna Xavier. ia mulai menatap Cemas sang suami. Jadi ini adalah alasan nya kenapa Pria itu tidak pergi ke kantor. Tenyata Dia sedang demam.

"Yaampun max, Badan kamu benar-benar panas, kenapa kamu gak Bilang dari tadi sih kalau kamu demam" Cerocos alana panik

Xavier hanya menghela nafas nya pelan tanpa mau membuka mata nya sedikit saja. Sungguh kepala nya semakin pusing karena mendengar Suara keras istri nya Itu.

Alana mulai melangkah keluar kamar tergesa-gesa. Melangkahi setiap Gundukan Tangga dengan Cepat dan turun ke bawah tepat nya Ke arah dapur.

Alana menatap bi ima yang tengah Memasak di dapur. Ia mulai melangkah Menuju Lemari Dingin. mengambil Bahan-bahan masakan untuk ia masak.

Bi ima menatap Bingung Alana.
"Loh nona Alana mau masak apa? Masakan nya sudah Jadi atuh non" Ucap Bi ima Sambil menatap heran Alana yang tengah memotong kecil-kecil sebuah wartel

Alana Melirik sekilas sambil tetap fokus dengan kegiatan nya.
"saya mau masak sop Bi, Pak Xavier lagi demam soalnya"

"Ada yang ingin Saya bantu non?"

"Kotak obat-obatan ada gak bi? Kalau ada saya minta" Ucap alana membuat Bi ima terdiam

"Kotak obat-obatan ada Non, Waktu itu pak Xavier sempat membeli nya Sewaktu Anda sakit waktu itu, yasudah bibi ambil Dulu" Bi ima langsung beranjak dari dapur Ke arah Ruang keluarga untuk mengambil Kotak obat yang alana maksud.

ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang