46

2.5K 67 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G





Alana kini tengah melamun di balkon kamar Nya, Mengadah kan Wajah nya ke atas menatap Awan malam yang begitu gelap.

Hari sudah menunjuk kan pukul Setengah Sembilan malam tapi tidak ada tanda-tanda ia akan tertidur. Alana masih setia berdiri Di balkon kamar sambil Menunggu kepulangan sang suami yang Belum kunjung pulang dari Kantor.

Sudah beberapa kali helaan nafas kecil Keluar Dari bibir mungil itu. Entah apa yang tengah Ia pikir kan saat ini.

Sebuah Memory kenangan semasa ia masih kecil masih Teringat dengan jelas di kepala nya. Alana Merindukan Hari itu. Hari dimana Ia Tertawa bahagia bersama Keluarga nya Sebelum Kematian menjemput mereka.

Tatapan nya kosong menatap awan gelap dengan pikiran nya yang masih tertuju pada enam belas tahun yang lalu, dimana saat itu alana masih menginjak usia Lima tahun.

_Flashback On.

Seorang anak kecil berumur lima tahun tengah Berlari di sebuah taman dengan kaki kecil nya di atas rumput. Sedangkan Anak kecil yang lebih besar dari Anak Berumur Lima tahun itu mengejar Anak kecil tersebut yang di yakini adik nya.

Sang kakak berusaha Menangkap sang adik Yang Berlari menghindar dari nya. tawa bahagia dari mereka mampu membuat Sepasang suami istri yang duduk Tidak jauh dari mereka sambil mengawasi kedua anak nya yang tengah Bermain itu.

Mereka Ikut Tertawa melihat Raut bahagia Dari Kedua Putri Cantik mereka.

'Kena kamu' Sang kakak berhasil Menangkap sang adik yang sedari tadi berlari. Ia memeluk tubuh sang adik dari belakang. Satu tangan nya Mulai jahil menggelitiki Pinggang sang adik.

'Ahahaha kakak Berhenti' Tawa sang Adik merasa kegelian

Sang kakak tetap Menggelitiki Pinggang sang adik Tanpa mau melepaskan nya. ia juga ikut tertawa Melihat Raut Kegelian dari sang Adik

'Siapa suruh kamu nakal hm'

Tubuh Sang adik Menggelinjang di atas rumput akibat kegelian Tanpa meluntur kan Tawa Dari bibir mungil nya.
'Kakak Ampun hahaha' Sang adik Berusaha untuk melepaskan tangan sang kakak dari perut nya. 'Mama hahaha papa kakak nakal'

Mama dan papa hanya menggeleng kan kepala nya melihat tingkah kedua putri nya. Sang mama berdiri dari duduk nya dan berjalan mendekati kedua putri nya.

'Kakak udah ah, lihat tuh wajah Adek Jadi merah seperti itu' sang kakak akhirnya memberhentikan kejahilan nya pada sang adik.

'Al sih nakal' Ucap Sang kakak cemberut.

Sang adik menatap Tidak terima Sang kakak
'Mana ada, Al gak Nakal kok' Balas nya Tidak terima

sang kakak cemberut.
'Ih udah jelas-jelas al nakal, tadi aja kakak mau belajar, Eh Al umpetin Pensil nya'

Sang mama hanya menggeleng kecil melihat perdebatan kecil yang menurut nya lucu. Ia mengelus puncak kepala putri bungsu nya.
'Apa yang di bilang kakak bener hm?' tanya Nya lembut

Sang adik menatap Mama Nya Polos
'Tadi al ngajakin Kak Vio Main, Eh kak Vio nya nolak jadi al umpetin Deh Pensil nya, bial kak Vio Gak jadi belajal telus main deh Sama Al' Ucap nya polos

Sang papa ikut bergabung. ia terkekeh kecil Menatap putri bungsu nya itu. Ia dengan cepat Mengecup Pipi gembul Alana Gemas.
'Gemes banget sih anak papa ini' Sang papa Menatap alana lembut. 'Lain kali alana Tidak boleh seperti itu lagi, Bagaimana pun kakak harus belajar'

ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang