37

3.4K 90 0
                                    


H A P P Y R E A D I N G









Pagi. 09.00 wib

Malam telah berganti dengan Pagi, Cahaya matahari masuk melalui jendela kaca yang sedikit tersingkap oleh Gorden.

Xavier mengernyit kan dahi nya saat Cahaya matahari itu Mengusik Tidur lelap nya, ia perlahan membuka mata Tajam nya dan mengerjap-ngerjap dengan pelan. Xavier menunduk kan wajah nya menatap ke arah wajah Cantik Alana.

Ia mengelus Pipi Alana dengan lembut.
"Cantik" ucap Xavier dengan lirih.

Xavier menatap ke arah jam dinding, ia dengan perlahan melepaskan pelukan Alana dengan sangat hati-hati, takut jika membuat Alana terbangun.

Setelah terlepas. Ia Beranjak dari Ranjang dan berjalan keluar kamar alana menuju kamar milik nya.

Bertepatan dengan Xavier keluar. Alana menggeliat dari tidur nya dan tak berapa lama. ia terbangun. Mengerjap pelan untuk menyesuai kan Cahaya yang masuk keretina mata nya. Alana mulai Mengubah posisi nya menjadi Duduk.

Ia meringis Kecil saat Kepala nya terasa sangat pusing. Menyandar kan Punggung nya Di Headboard sambil Memijit-mijit pelipis nya yang terasa pening. Alana Kembali melamun memikir kan Tentang Kepergian sang kakak.

Hati nya benar-benar Terluka tentang Meninggal nya Violetta. Bagaimana kehidupan nya selanjut nya? apakah ia bisa melanjut kan hidup tanpa ada nya sang kakak? Alana benar-benar merasa sangat kosong. Kehidupan nya benar-benar terasa sangat hampa. Biasa nya. ketika ia Memiliki masalah. ia akan lari Kepada Violetta. Mencurah kan segala nya kepada sang kakak. Sekarang Tidak ada lagi tempat itu untuk alana. Tuhan sudah membawa Nya ikut pergi bersama nya. meninggal kan alana yang sebatang kara di dunia kejam ini.

Ia dengan Susah payah nya dulu merawat Violet dan banting- tulang untuk memenuhi biaya pengobatan Kakak nya sampai ia rela menikah dengan Pria asing hanya karena ingin mendapat kan biaya operasi sang kakak, Dan Semua Usaha dan perjuangan Alana sia-sia begitu saja.

Lamunan Alana buyar oleh Suara ketukan dari pintu, Tak berselang lama pintu itu terbuka dan masuk lah bi ima Ke dalam kamar dengan membawa semangkuk Bubur Dan segela air minum di atas nampan. Bi ima mulai berjalan mendekati nya.

"Non, Anda Harus makan, saya Sudah membuat kan bubur untuk nona, Semalam nona alana tidak makan Satu harian" Bi ima meletak kan bubur dan segelas air itu di meja nakas

Sedangkan alana hanya mampu menatap sekilas ke arah bubur itu. ia memang lapar Tapi Ia benar-benar tidak berselera untuk makan dengan kondisi hati nya yang Tidak membaik.

Bi ima terus mamandang wajah pucat Alana
"Non ayo makan bubur nya, Biar badan nona sedikit enakan"

Alana menghela nafas nya pelan
"Saya tidak berselera bi, Bawa kembali bubur itu" Alana berucap Berat Sambil menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong nya.

"Tapi non-" Ucapan Bi ima Terpotong oleh tatapan datar dari Alana. membuat nya mau tak mau Menuruti Ucapan majikan nya itu. meletak kan kembali bubur itu Ke atas nakas dan mulai melangkah kan kaki nya keluar Kamar Alana dengan membawa bubur tersebut.

Bertepatan ia menutup pintu kamar alana. Xavier Datang dan menatap Nya heran.
"Mau kau bawa kemana Bubur itu?"

"Mau di bawa kembali ke dapur tuan, Nona alana tidak ingin makan dan menyuruh saya untuk membawa bubur ini kembali" ucap nya seraya menunduk kan kepala nya

ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang