kabar

1.2K 46 0
                                    

Malam Telah Berganti dengan Pagi, Cahaya Matahari Telah Menyembul keluar, Cahaya nya Menyilau kan seluruh bumi, Menyembul dengan Malu-malu Di balik Gorden sebuah Kamar Khas Eropa, Cahaya matahari Menerpa wajah Cantik Seorang Perempuan yang kini tertidur dengan sangat lelap nya di atas kasur empuk itu.

Hingga beberapa detik kemudian, Sedikit Kerutan muncul Di Sela-sela Pelipis Milik Perempuan itu karena Terpaan Cahaya Matahari Yang menerpa wajah nya, Dan dengan perlahan Bola mata nya bergerak Dari balik Kelopak mata nya, dan benar saja mata yang begitu indah itu perlahan Terbuka Dengan gerakan pelan, Mengerjap-ngerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk keretina mata nya, setelah nya mata itu terbuka dengan sempurna

Alana Bangkit Dari Berbaring nya, Menatap Jam yang berada di dinding kamar itu yang menunjuk kan pukul 07 pagi membuat alana dengan Cepat Bangkit dari ranjang, membersihkan Sebentar ranjang yang sedikit berantakan itu kemudian berlalu ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.

****************

Ruang Makan.

TUK TUK

rosalie dan Zaidan, Kini Tengah Turun dari tangga dengan beriringan menuju meja Makan.

Rosalie Menatap ke arah Bi Darsih yang tengah menyajikan makanan Di atas meja.
"Bi, Bibi Sudah memberikan obat Kepada Alana?" ucap nya seraya melangkah kan kaki nya mendekati meja makan bersama dengan suami nya

Bi Darsih Yang tengah sibuk menyajikan makanan sedikit tersentak, dan beralih menatap Majikan nya itu.
"Belum Bu, Rencana nya, setelah saya Menyiap kan sarapan, Saya baru memberikan sarapan dan obat kepada nona Alana"

Rosalie yang mendengar ucapan Bi Darsih hanya mengangguk singkat, Fokus nya kini tengah Menyajikan Makanan Ke piring Suami nya setelah nya memberikan nya kepada Zaidan.
"Apa Alana Sudah-" ucapan rosalie Terjeda kalah Mendengar suara langkah Kaki dari arah tangga, sontak  rosalie menatap ke arah tangga.

"Loh Alana, Kamu mau kemana nak? Kenapa Sudah Rapih-rapih Begini?" ucap rosalie saat melihat Alana lah yang turun.

Alana hanya tersenyum Lembut menatap Rosalie, kaki nya dengan pelan menginjak kan ke anak Tangga yang terakhir dan berjalan mendekati Meja makan.
"Pagi mah, Pah" sapa nya

"Pagi" ucap rosalie dan Zaidan serentak.

"Kamu mau kemana Al? Kenapa Sudah rapih-rapih begini pagi-pagi?" tanya  Rosalie kembali seraya menatap heran Alana.

"Alana hari ini mau masuk magang kembali mah, Sudah lama alana Cuti dari kantor, Nanti apa kata para karyawan yang lain"

Zaidan yang mendengar ucapan Alana, Sejenak memberhentikan suapan makanan nya, dan beralih menatap alana.
"Kamu Tidak perlu pergi ke kantor, tetap istirahat lah di rumah, Kondisi kamu belum membaik"

Alana menggeleng kan kepala nya tidak menyetujui Perkataan Ayah mertua nya itu.
"Tapi Pah, Alana Pengen magang hari ini, Lagian Kondisi alana udah membaik kok"

Rosalie yang sedari tadi diam menyimak percakapan mereka,segera berucap
"Jangan keras kepala Alana, Walau kondisi kamu sudah membaik, tapi kamu belum bisa melakukan aktivitas di luar sana, Tubuh kamu masih sangat lemah" ucap rosalie Membuat alana terdiam.
"Dokter sudah menyarankan untuk Tidak mengizinkan kamu melakukan Aktivitas Yang membuat Tubuh kamu lemah, Itu akan membuat kondisi kamu semakin memburuk"

"Apa yang di katakan mamah itu benar alana, tetap lah dirumah, kamu harus perbanyak istirahat, biar tubuh kamu Cepat Sembuh" ucap Naura tiba-tiba dari arah tangga

Alana hanya tersenyum Getir saat mendengar ucapan Naura.
'Sembuh? Aku nggak bakalan pernah sembuh Nau' Batin nya terkekeh miris.

Rosalie menghela nafas nya ketika melihat alana terdiam, Ia dengan cepat Berdiri dari duduk nya, melangkah mendekati Alana.
"Alana mamah mohon turuti perintah Mamah, Tetap lah istirahat di rumah, sampai kamu benar-benar pulih" ucap  rosalie seraya merengkuh Bahu Alana lembut.
"kita Semua tidak melarang kamu untuk Pergi magang, Tapi Jika kamu memaksa untuk Ke kantor dan melakukan aktivitas berat di sana, Maka kondisi tubuh kamu semakin lemah dan itu akan membuat kondisi kamu semakin memburuk, Al kita semua di sini sangat mengkhawatir kan kamu, jadi mamah mohon untuk tetap dirumah" lanjut nya berusaha untuk membujuk Alana.

ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang