H A P P Y R E A D I N GMINGGU, 09:00
tentang perpindah yang di katakan Benar ada nya. kini Barang-barang mereka telah tersusun dengan Rapih Di koper Milik mereka masing-Masing. Alana menghela napas nya lega. Dia akan Pergi dari rumah ini. Tidak ada lagi umpatan dan penghinaan yang ia dapat dari ucapan mama mertua nya itu. Kecuali nanti Di rumah baru diganti kan oleh mulut pedas Xavier. Entah lah lihat saja nanti.
Beberapa Pelayan di rumah ini masuk ke dalam kamar. mereka mulai membawa koper-koper itu untuk turun ke bawah. Sedangkan alana hanya mampu menatap ke arah mereka. saat koper itu telah di angkat Semua nya. baru lah ia bergeming dari sana. melangkah untuk turun ke bawah.
Di bawa sudah terlihat keluarga Xavier yang akan Menyaksikan Kepergian mereka. Di sana ia bisa menatap raut wajah oma yang tampak sedih membuat alana tidak tega menatap raut wajah itu. ia dengan cepat bergegas turun ke bawah untuk menghampiri mereka.
"Oma" ucap nya lembut ketika telah sampai di samping oma
oma Menatap ke samping, mata nya berkaca-kaca, dengan cepat ia memeluk alana
"Kamu benar-benar mau pindah Al? Nanti siapa yang akan menemani oma di sini?" ucap nya merasa sedih. Masih belum merelakan alana untuk pergiAlana membalas pelukan oma, mengusap punggung Ringkih itu
"Oma. Jangan Bersedih seperti itu, Oma bisa datang kapan pun sesuka oma. Atau alana yang akan datang Menjenguk oma di sini" Ucap nya lembut berusaha menenang kan OmaOma melepaskan Pelukan nya dari Alana
"Kamu janji?" Alana mengangguk Kecil"Janji. jadi oma jangan sedih-sedih lagi" ucap nya membuat Oma tersenyum
"alana. oma beruntung banget kamu berada di sela-sela keluarga ini, menjadi menantu kedua di rumah ini" ucap oma Sambil mengelus pipi alana lembut. "Sejak kedatangan kamu di rumah ini, Oma sudah menganggap kamu sebagai Putri oma sendiri, jadi kamu Harus tetap menjadi menantu sekaligus putri Oma. kamu gak boleh Pergi dari keluarga ini. Janji?" lanjut nya membuat alana Tercenung.
Melirik Xavier yang hanya buang Muka Saat ia menatap ke arah nya.
"Kalau untuk itu, Aku gak bisa janji oma. Tapi aku akan selalu menjadi putri oma, kalau pun suatu saat nanti aku sudah tidak menjadi Menantu kedua di keluarga ini"ucapan alana membuat Oma Tertegun
"Jangan mengatakan hal seperti itu Alana, Kamu akan tetap menjadi menantu sekaligus putri oma di sini. Dan oma tidak akan membiar kan kamu Pergi Dari keluarga ini, kamu akan selalu menjadi menantu Di keluarga ini" ucap nya merasa tidak suka akan ucapan alanaAlana hanya terdiam. Seperdetik kemudian. ia menerbit kan senyuman nya.
"Kalau gitu. Kita pergi dulu" ucap Xavier dingin dan berlalu begitu saja ke arah mobil milik nya
Alana hanya menatap kepergian xavier. lalu menatap ke arah oma kembali
"oma.. Alana pergi dulu yaa.. oma jangan lupa untuk terus meminum obat dengan teratur, Jaga kesehatan oma. kapan-kapan alana akan datang mengunjungi oma" ucap nya lembut membuat oma tersenyum"Iyaa.. kalian hati-hati di jalan. jangan lupa untuk mengabari oma ketika kalian sudah sampai di rumah baru kalian nanti"
Alana mengangguk. Beralih menatap Zaidan dan Naura.
"Pa..nau. aku pergi dulu yaa.. kalian juga jangan lupa untuk menjaga kesehatan kalian" ucap nya membuat mereka mengangguk.Alana beralih menatap rosalie yang hanya Membuang muka dari nya. alana hanya menghela napas nya. Kemudian ia menyalim tangan Oma Dan zaidan. lalu ingin beralih menyalim Mama mertua nya itu. Rosalie yang melihat itu hanya berdecih dan langsung melengos dari sana. membuat telapak tangan alana tergantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)
RomanceFOLLOW AKUN AUTHOR DULU YAAA!! CERITA SEDANG DALAM PEMBAHARUAN!! Demi biaya pengobatan kakak nya. Alana Brianna caitlin. Gadis cantik dan Ceria. Terpaksa menikah dengan Seorang pria yang tidak di kenali nya. Sebagai penebus Hutang untuk membiayai Pe...