TAMAN.
16.45 Wib
Kini alana sedang berada di sebuah taman yang begitu indah, dan tidak banyak dari Manusia yang mengunjungi taman itu, Alana Menduduk kan bokong nya Di Salah satu kursi yang berada di taman itu, menghirup rakus udara yang begitu tampak sejuk Dari sana, Memejam kan mata teduh nya Ketika Angin sepoi-sepoi menerpa wajah Pucat tapi masih menampak kan Raut kecantikan dari wajah alana.
Alana tampak tenang Dengan Situasi saat ini, Sesaat Ia Bisa melupakan Tentang penyakit mematikan Yang akan segera merenggut nyawa nya, hingga suara seseorang Membuat Ketenangan nya terusik dalam sekejap.
"Setelah menghancur kan kebahagiaan Orang, lo masih Tetap tenang seperti ini ya?! Cih" ucap Seseorang wanita yang Berada tepat di hadapan Alana yang kini tengah duduk
Alana terkesiap, Ia membuka mata nya yang sedari tadi terpejam, dan mendongak kan kepala nya untuk menatap sang empu yang tiba-tiba datang.
"Naomi?" Gumam Alana ketika melihat wajah seseorang wanita yang di yakini adalah naomi.
Naomi bedecih sinis.
"Gimana Perasaan lo sekarang Huh?! Setelah berhasil menghancurkan kebahagiaan gue dan keluarga gue? Puas lo?!"Alana Tercelos, Berdiri dari duduk nya dan menatap naomi dengan pandangan lurus nya.
"Apa Lo benar-benar berpikir nao? Kalau gue tega Menghancur kan kebahagiaan lo dan keluarga lo?" Ucap Alana lirih dan menatap tepat di Mata naomi.
"Kita udah sahabatan sejak Lama, tapi Lo masih belum paham bagaimana Karakter gue nao?" Lanjut nya membuat naomi terdiamAlana tersenyum miris
"persahabatan kita hancur begitu aja hanya karena Sebuah kesalah pahaman, hanya karena kesalahan kecil membuat persahabatan yang udah kita jalin sejak lama hancur begitu aja" Alana menahan nafas nya sejenak menahan rasa sesak di dada nya. Menghembus kan nya dengan perlahan kemudian membasahi bibir pucat nya.
"Gue selalu Ingat kebersamaan kita dulu sampai detik ini, gue selalu ingat itu, Walau Persahabatan kita udah hancur, tapi gue akan selalu tetap ingat itu nao sampai tiba gue udah nggak ada lagi"Naomi Tercenung, Dada nya Bergemuruh Ketika mendengar ucapan Alana, memaling kan wajah nya ke samping, tidak ingin menatap wajah pucat Alana.
"Nao, Coba sekali aja lo tatap Mata gue, apa Gue mampu untuk menghancur kan kebahagiaan lo? Bagaimana mungkin gue bisa menghancur kan kebahagiaan lo Ketika hidup gue aja udah jauh lebih hancur, dan gue nggak akan pernah bisa menghancur kan kebahagiaan sahabat gue sendiri nao" Ucap alana Dengan bibir bergetar nya.
Alana mendongak kan kepala nya ke atas untuk menghalau Air mata yang akan jatuh dari pelupuk mata nya.
"Gue nggak sejahat itu" gumam nyaAlana kembali menatap Naomi.
"Semoga Lo tetap baik-baik aja Ya Nao, Gue nggak akan pernah ngelupain ke baikan lo Dan Reza, Makasih banget udah Mau Ada di sisi gue, mendukung gue dulu, dan makasih banget udah mau Menjadi sahabat terbaik gue, walau kita udah Memiliki jalan Masing-masing, tapi gue akan selalu ingat momen-momen itu, Momen yang nggak akan pernah gue lupain"Alana Menepuk sekilas bahu Naomi dengan lembut.
"Gue pamit, jangan lupa kirimin salam gue sama Reza ya..soal nya dia Udah benar-benar ngejauh sekarang, dan gue nggak tau dia ada dimana" Alana memberikan senyuman tulus kepada naomi Setelah nya Alana beranjak dari sana, berlalu Dari hadapan Naomi, meninggal kan naomi yang terdiam mematung di sanaSedangkan naomi hanya melihat kepergian Alana sampai tubuh alana Perlahan menghilang dari pandangan nya.
Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata naomi, ia terduduk Di kursi Taman itu Seraya menangis dalam diam.
****************
Sedangkan Alana kini Tengah Berjalan untuk keluar dari taman seraya mengutak atik ponsel yang berada di genggaman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANHEDONIA | 3.000 (SELESAI)
RomanceFOLLOW AKUN AUTHOR DULU YAAA!! CERITA SEDANG DALAM PEMBAHARUAN!! Demi biaya pengobatan kakak nya. Alana Brianna caitlin. Gadis cantik dan Ceria. Terpaksa menikah dengan Seorang pria yang tidak di kenali nya. Sebagai penebus Hutang untuk membiayai Pe...