1

15.5K 645 11
                                    

"Halo? halo?! Wooyo–"

Wooyoung memandang kesal ponsel miliknya saat ia sudah memutuskan panggilan telepon dengan seseorang diujung sana.

"Brengsek, semua pria sama saja! sialan."

Wooyoung melempar ponselnya keatas ranjang, ia berjalan kearah balkon kamarnya, entah sudah berapa kali ia terus-menerus mengalami kejadian yang sama.

Wooyoung menghela nafasnya berat, ia hanya ingin mereka memberikan perhatian padanya tapi yang mereka lakukan hanyalah meminta uang terus-menerus.

Bahkan ia saja harus melacur untuk mendapatkan uang, tapi dengan seenaknya mereka menggunakan uang miliknya untuk membuat selingkuhan mereka senang.

"Hahh sialan, kapan aku bisa memiliki kekasih yang sesuai dengan apa yang aku inginkan."

Wooyoung melirik jam tangan miliknya, sudah menunjukkan pukul 7 malam sekarang dan tentu saja ia harus pergi ke club tempat dimana ia bekerja sebagai pelacur.

Sejujurnya ia tak terlalu menyukai pekerjaannya, hanya saja ia selalu tergiur dengan jumlah uang yang dapat mereka berikan padanya, meskipun ia harus terus menggunakan lubangnya itu.

"Aku benar-benar berharap tak ada pria tua yang harus aku layani sekarang."















San memandang kesal pada Mingi dan juga Yunho yang sedari tadi bercumbu tanpa henti, bahkan mereka benar-benar mengabaikan keberadaannya.

"Sialan berhentilah bercumbu, dan dimana Hongjoong hyung? mengapa dia belum datang."

Mingi menghentikan pergerakannya yang sedang melumat bibir kekasihnya itu, ia masih setia memeluk pinggang Yunho dan mulai melirik pada San yang merasa jengkel disana.

Yunho hanya menggedikkan bahunya tak peduli. Ia memeluk leher Mingi dengan erat, mengusakkan wajahnya diceruk leher Mingi dan ikut sedikit melirik pada San.

"Hongjoong hyung sedang menjemput mantan kekasihmu."

"Siapa yang kau maksud?"

"Tentu saja Seonghwa hyung, siapa lagi?"

Yunho sedikit mengerutkan dahinya, Hongjoong benar-benar mencari masalah dengan membawa Seonghwa sekarang, karena setau dirinya Seonghwa dan San masih sama-sama saling mencintai.

San menyesap rokoknya dengan sedikit kesal, jadi hanya dirinya saja yang datang sendirian tanpa mengajak kekasih dan lagi mengapa Hongjoong harus membawa Seonghwa.

"Apa kau kesal? hahaha, sial. Seharusnya dulu kau menahannya agar Seonghwa hyung tak berpaling pada Hongjoong hyung."

"Hentikan omong kosongmu itu, lagi pula mengapa kalian semua membawa kekasih."

"Tenanglah San, kau tak akan sendirian, aku sudah memesan satu pelacur untukmu."

San mengerutkan dahinya mendengar apa yang diucapkan Mingi barusan, apakah dia serius dengan ucapannya itu, bahkan ia sama sekali tak menyukai seorang pelacur, mereka menjijikan.

Mingi yang melihat raut wajah kesal dari San hanya tersenyum tipis, ia memang tau jika temannya itu tak menyukai seorang pelacur tapi tetap saja, tidakkah San harus mencobanya terlebih dahulu.

"Kau tau aku tak menyukai pelacur dan mengapa kau malah memesannya."

"Ayolah, kau akan menyukai yang satu ini, dia benar-benar hebat saat berada diatas ranjang."

"Apa kau bilang?!"

Yunho menatap kesal pada Mingi karena ucapannya itu barusan, ia mencubit pinggang Mingi dengan cukup kencang, bagaimana bisa dia berkata seperti itu saat dia sedang bersama kekasihnya.

Mingi meringis sakit saat Yunho tiba-tiba saja mencubitnya, ia menatap Yunho yang sedang marah disana, bahkan ia lupa jika ia sedang bersama Yunho, perkataannya tadi itu keluar begitu saja.

"Bukan begitu sayang, it–"

"Kau pernah bersetubuh dengannya hah?!"

"Tidak sayang, kamu salah paham, aku–"

"Brengsek!! kenapa kau berani melakukannya!"

San yang melihat pertengkaran sepasang kekasih dihadapannya itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, Mingi benar-benar bodoh karena dia mencari masalahnya sendiri.

Tapi San sungguh tak ingin satu ruangan dengan seorang pelacur, itu akan sangat menjijikkan, terlebih saat mereka mencoba untuk menggoda seseorang, ia bahkan tak dapat membayangkannya lagi.

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang