28

5.1K 342 11
                                    

"Bersenang-senanglah dengan pria lain, aku mengijinkanmu untuk kali ini saja."

Wooyoung menatap kepergian San dari hadapannya disana, ia kembali dibuat bingung dengan apa yang dikatakan San padanya, apa maksudnya itu.

Apa San menganggap ucapannya dengan serius. Pria yang ia inginkan adalah San, tapi mengapa dia malah menyuruh dirinya untuk bersenang-senang dengan pria lain.

Dan mengapa ia membutuhkan ijin dari San, dia bukanlah siapa-siapa untuknya. Benar-benar menyebalkan karena San pergi begitu saja sekarang.

Wooyoung sedikit memegang bibirnya, ia masih bisa merasakan lidah San yang bermain dibibirnya itu, bahkan itu terasa sangat lembut dan hangat.

"Aku membutuhkan pelampiasan."

Wooyoung mengambil jaketnya dan memakainya kembali, ia berjalan menuju ruangan madam Hye untuk meminta pria lain, sesuai dengan apa yang San katakan.

Wooyoung mendengus kesal, bahkan tanpa ijin dari San, ia bisa melakukan hal tersebut, bersenang-senang dengan pria? itu terlalu mudah untuknya.

"Loh Wooby? kenapa kamu kembali?"

"Berikan aku pria lain!"

"Tidak bisa, jika kamu menginginkannya, kamu dapat mencarinya sendiri."

"Jika aku mencarinya sendiri, itu tak akan membuat gajiku bertambah."

Hye menatap bingung kearah Wooyoung, apa yang dia maksud, bukankah dia menyukai pria bernama San itu, tapi mengapa sekarang ia meminta pria lain.

Hye menggelengkan kepalanya pelan, ia sebenarnya bisa melakukan hal tersebut, tapi San sudah berkata padanya agar Wooyoung tak boleh melayani pria lain.

"Kamu sudah dibeli oleh San, Wooby."

"Dan yang harus kamu layani sekarang hanyalah San saja."

Wooyoung membulatkan matanya terkejut mendengar apa yang diucapkan madam Hye. Bagaimana bisa, jadi sekarang ia adalah pelacur pribadinya San begitu?

Tapi mengapa San tak mengatakannya. Wooyoung dengan cepat berjalan pergi keluar, ia berharap agar San masih ada diparkiran atau disekitaran club.

Sial, seharusnya San mengatakannya saja, jika dia mengatakannya, ia tak akan berkata jika ia menginginkan pria lain, pantas saja San terlihat sangat kesal tadi.

Wooyoung mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan San, tapi nihil, ia tak dapat melihat San dimanapun, sepertinya San sudah pulang. Ia harus pergi kesana.

"Dia itu benar-benar menyebalkan!"

Tapi tak bisa dipungkiri ia merasa senang, karena akhirnya San menjadi tuannya sekarang, bukankah ia akan terbebas dari banyaknya pria tua menjijikan disana.
















Selesai San mandi, ia mendudukan dirinya disofa dan menyalakan televisi, ia sangat lapar, tapi ia terlalu malas untuk membeli makanan diluar.

Meskipun ia dapat membelinya secara online ataupun tadi saat diperjalanan pulang, tapi ia menginginkan seseorang untuk memasak makanan untuknya.

San memejamkan matanya, tanpa pikir panjang ia langsung meminta Wooby untuk menjadi pelacur pribadinya, ia sedikit kesal karena melihat dia yang dikelilingi banyaknya pria disana tadi.

"Apa aku cemburu? mengapa aku kesal."

San kembali membuka matanya, ia mulai melihat acara televisi dihadapannya itu. Setelah cukup lama, San merasa kesal karena suara bel yang terus berbunyi.

San berniat untuk mengabaikannya, karena biasanya itu hanyalah Mingi, ia tak ingin diganggu sekarang. Tapi kenapa bel itu masih saja terus berbunyi tanpa henti.

Dengan rasa kesal, San akhirnya berjalan menuju pintu dan membukakan pintu tersebut tanpa melihat siapa yang datang, karena ia sudah dapat menebaknya.

Tapi sepertinya tebakannya salah, karena ia merasakan seseorang yang memeluknya dari belakang sekarang. San membalikkan tubuhnya dan melihat siapa yang datang.

"Kenapa kamu tak mengatakannya padaku?!"

Wooyoung mengerucutkan bibrinya kesal, ia dengan cepat datang menggunakan taxi tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu, tapi ia tak peduli dengan itu.

Karena yang terpenting sekarang adalah San. Wooyoung mengeratkan pelukannya pada San, jika sudah seperti ini ia tak akan pernah mengabaikan San lagi

"Apa yang kamu lakukan disini?"

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang