24

4.9K 332 18
                                    

"Bagaimana jika kamu menjadikanku pelacurmu?"

San memijat pelipisnya, entah Wooyoung terlalu dekat dengan Mingi sampai dia tertular kegilaannya atau bagaimana, tapi dia terlihat serius dengan ucapannya itu.

San sedikit menggelengkan kepalanya, ia tak perlu terlalu menganggap serius ucapan Wooyoung. San mengalihkan pandangannya dan kembali fokus bekerja.

Wooyoung mengerucutkan bibirnya saat San malah mengabaikannya disana, ia menarik tangan San dan langsung mendudukan dirinya dipangkuan San.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Tidak ada, aku hanya duduk."

"Berhentilah bersikap tak sopan padaku."

"Sejak kapan ada seorang pelacur yang memiliki sopan santun, tuan Choi."

San menghela nafasnya pelan, entah sejak kapan juga dia mengetahui marganya itu, dan pastinya Mingi lah yang memberitahu Wooyoung. Ini benar-benar keterlaluan.

"Apa kamu tak pusing dengan semua pekerjaan ini?"

"Aku–"

"San kenapa kamu tak membalas telepon dariku."

San mengalihkan pandangannya saat ia mendengar suara Seonghwa disana, dan benar saja Seonghwa ada diruangan sekarang. San dengan cepat mendorong tubuh Wooyoung untuk menjauh darinya.

Wooyoung yang tiba-tiba didorong itu sedikit mendengus kesal, mengapa dia terus datang disaat-saat terbaik dalam hidupnya, benar-benar mengganggu.

Seonghwa yang sempat melihat itu semua, menatap tak percaya pada San, apa yang mereka lakukan berdua disini dan lagi apa maksud dari posisi mereka barusan.

"Apa ini? mengapa pelacur itu ada disini?"

"Itu–"

"APA MAKSUDNYA INI SEMUA SAN!!"

Wooyoung memutar bola matanya malas, mengapa dia berteriak seperti itu, terlalu berlebihan untuk seorang mantan kekasih, tidakkah seharusnya dia malu sekarang.

"Hwa, ini tidak–"

San menghentikan kalimatnya, ia tak bisa terus berada diposisi seperti ini, ia harus bisa melupakan Seonghwa. Itu benar, jika terus seperti ini ia tak akan bisa lepas dari Seonghwa.

Tapi ia takut, ia tak bisa melihat Seonghwa marah padanya, itu benar-benar terasa menyakitikan. San menghela nafasnya pelan, ia harus bisa melakukannya.

"Dia kekasihku sekarang."

"Apa?!"

Seonghwa kembali menatap tak percaya pada San, bagaimana bisa San berkata seperti itu padanya, apakah dia sungguh sudah gila sampai dia berkencan dengan seorang pelacur.

Wooyoung membulatkan matanya terkejut saat mendengar ucapan San, tapi tak bisa dipungkiri ia merasa senang dengan itu. Ia sedikit menyeringai dan mendekat pada San. Wooyoung mulai memeluk tubuh San.

"Kau dengar itu, aku kekasihnya."

"Lepaskan tangan kotormu itu dari San."

San merasa tak nyaman berada diposisi ini, bagaimana tidak ia membiarkan seorang pelacur memeluknya sekarang. San sedikit melirik pada Wooyoung.

San menghela nafasnya, dengan terpaksa ia mulai memeluk pinggang Wooyoung. Dan itu berhasil membuat Wooyoung merasa sangat senang.

Berbeda dengan Wooyoung, Seonghwa benar-benar kesal dengan apa yang ia lihat sekarang, San yang selalu berkata jika dia tak menyukai seorang pelacur.

Tapi sekarang apa, dia memeluk seorang pelacur itu dihadapannya, bahkan San berkata jika mereka berkencan. Seonghwa berjalan mendekat pada San dan dengan kesal ia menarik tangan San.

"Sudah aku bilang, jauhkan tangan kotormu itu dari San!"

"Hei! dia kekasihku, apa maksudmu?"

"Katakan jika itu semua hanya sebuah kebohongan San."

San menatap Seonghwa yang sudah mulai berkaca-kaca disana, ia tak bisa melihat Seonghwa menangis, bahkan ia sudah terlalu sering membuat Seonghwa marah.

"Dia memang kekasihku, Hwa."

"Kau! kau berubah San!!"

Seonghwa menampar keras wajah San dan langsung berjalan pergi dari ruangan San. Suara tamparan yang keras itu membuat Wooyoung sangat terkejut.

San memegang pipinya yang terasa sangat panas akibat tamparan dari Seonghwa, ini memang seharusnya yang terjadi. San menatap kepergian Seonghwa disana.

"Apa kamu baik-baik saja?"

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang