"Berlutut maaf padaku."
Wooyoung mulai mendudukan dirinya berhadapan dengan San, ia dapat melihat raut wajah terkejutnya itu disana, bahkan mustahil dia mau berlutut padanya.
Tanpa memikirkan rasa malunya, San mulai berlutut dihadapan Wooyoung, jika hanya berlutut saja ia merasa itu tak cukup untuk menebus kesalahannya.
"Maafkan aku Woo, aku benar-benar menyesali perbuatanku padamu."
"Aku akan pergi darimu dan–"
Tak sempat San menyelesaikan kalimatnya itu, ia malah dibuat terkejut karena Wooyoung tiba-tiba menginjak wajahnya sekarang, ia kembali menatap Wooyoung.
"Kau pikir, kata maafmu itu dapat membuat rasa sakit hatiku menghilang?"
"Dan apa yang kau katakan tadi?"
"Kau akan pergi? apa kau bercanda? setelah aku mengalami ini semua, kau berniat untuk pergi dariku?!"
Wooyoung sedikit menendang wajah San disana, membuatnya sedikit menjauh darinya, benar-benar menyebalkan saat mendengar dia berkata akan pergi.
San menghela nafasnya berat, ia bahkan tak benar-benar ingin pergi dari sisi Wooyoung, tapi semua orang ingin dirinya pergi menjauh dari Wooyoung.
Wooyoung membulatkan matanya saat San mengecup telapak kakinya itu disana, bahkan dia menjilatnya, ia melihat San yang mulai mengecup kakinya sekarang.
"Aku bahkan tak ingin pergi darimu Woo."
"Aku menginginkanmu, aku mencintaimu, tapi semua orang sudah membenciku."
Wooyoung menatap wajah San yang sudah sejajar itu dengannya disana, bahkan hanya satu minggu ia tak bertemu dengan San, tapi ia merasa San sedikit berbeda.
San terlihat tak mengurus dirinya itu dengan baik, bukankah dia seharusnya merasa senang karena dapat bersama kembali dengan Seonghwa, tapi apa ini.
"Kamu mencintaiku, tapi kamu ingin pergi dariku, kau sepertinya sedang membuat lelucon."
"Atau kau memang berniat untuk kembali mempermainkan perasaanku?"
"Perjuangkan aku jika kau memang mencintaiku sialan!!"
San sedikit terkejut saat Wooyoung membentaknya, itu benar seharusnya ia memperjuangkan Wooyoung dan bukannya berniat untuk pergi darinya.
Tapi mengapa ia merasa seperti Wooyoung masih mencintainya dengan semua perkataannya itu barusan. San menatap Wooyoung yang terlihat kesal disana.
Wooyoung mengerutkan dahinya melihat San yang tersenyum tipis, ada apa dengannya mengapa dia tiba-tiba tersenyum seperti itu, sungguh pria aneh.
"Kamu tak ingin aku pergi? apakah itu artinya kamu masih mencintaiku?"
Wooyoung membulatkan matanya terkejut mendengar pertanyaan dari San, sungguh memalukan, apakah itu jadi terlihat sangat jelas dimata San. Ia terlalu kesal tadi.
"Ti-tidak! bagaimana mungkin! aku sangat membencimu!"
"Kamu mencintaiku."
"Aku membencimu! sangat membenci–"
Wooyoung kembali dibuat terkejut saat San tiba-tiba saja membungkam mulutnya itu dengan bibirnya, ada lumatan tipis disana dan itu terasa hangat menurutnya.
San mengusap wajah Wooyoung dan menatap manik coklatnya itu. Apakah ia masih pantas untuk Wooyoung, tapi ia benar-benar tak ingin jauh darinya.
Wooyoung sedikit mengerutkan dahinya, apa-apaan dengan tatapan San padanya sekarang, mengapa itu terlihat sangat menyedihkan dan cukup menyakitinya.
"Aku ingin pulang."
"Tapi dokter belum mengijinkanmu untuk pulang Woo, kamu masih harus dirawat."
"Tapi aku ingin pulang!"
"Baiklah, kita tunggu Yeonjun terlebi–"
San terkejut saat Wooyoung tiba-tiba menarik dasinya itu dan menatapnya dengan tajam disana. Sekarang apa lagi, apakah ia melakukan kesalahan lain.
"Aku ingin pulang bukan menunggu Yeonjun."
San menatap Wooyoung bingung, ia bahkan tak tau dimana Wooyoung tinggal atau bahkan rumah Yeonjun, lalu ia harus mengantar Wooyoung kemana sekarang.
"Baiklah, katakan dimana alamatnya aku akan mengantarmu pulang, tapi sebelum itu aku harus berbicara pada dokter–"
"Kau bodoh? pergi ke tempatmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...