33

5K 313 1
                                    

"Lama tak bertemu San, ternyata kau sudah benar-benar tergoda oleh Wooby?"

"Tentu saja! aku pandai menggoda pria."

Wooyoung tersenyum kearah San dengan mengeratkan pelukan pada lengannya itu, ia sedari tadi terus merasakan ada yang menatapnya dengan tajam disana.

Sepertinya Seonghwa belum bisa melupakan San, baguslah karena ia akan menempel pada San dan membuatnya cemburu, itu akan sangat menyenangkan.

"Benarkan Sanie?"

San menatap Wooyoung disana, ia hanya tersenyum dan sedikit mengangguk untuk menjawab pertanyaannya. Ia tak terbiasa dengan nama panggilan itu.

Wooyoung terkekeh pelan, sangat jarang untuk San dapat tersenyum padanya, sepertinya ini adalah pilihan yang bagus karena ia meminta untuk ikut datang.

Terlebih teman-teman San pasti sudah tau jika ia dan San sudah berhubungan, seharusnya nanti San akan bersikap manis padanya bukan, dihadapan temannya itu.

"Benar-benar menyenangkan."

Hongjoong tersenyum tipis saat melihat kedekatan San dan juga Wooby disana. Wooby terlihat sangat manja pada San, itu bagus untuk mereka menjalin hubungan.

Karena itu dapat membuat Seonghwa tak lagi mengganggu San. Ia sangat marah saat tau Seonghwa sering kali mengunjungi San tanpa sepengetahuannya.

Sesampainya mereka dilantai 4, mereka berjalan menuju ruangan Jongho. Saat memasuki ruangan sudah ada Mingi dan juga Yunho didalam sana.

"Lihatkan, apa aku bilang, San akan membawa kekasihnya kemari."

Yunho mengalihkan pandangannya pada San, dia benar-benar membawa Wooby sesuai dengan perkiraan Mingi. Dan apa itu, San memeluk pinggang Wooby.

Apakah mereka benar-benar menjalin hubungan sekarang. Yunho sedikit melirik kearah Seonghwa, dia hanya memasang wajah datar tanpa ekspresinya itu disana.

"Kamu duduklah disana."

Wooyoung mengangguk, San sungguh bersikap manis padanya dihadapan teman-teman itu, terbukti dengan dia yang mengusak pelan rambutnya sekarang.

San berjalan mendekat pada Jongho, ia tak tau mengapa Jongho bisa tiba-tiba masuk rumah sakit, dan yang terluka adalah kakinya sama seperti waktu lalu dia sakit.

"Bagaimana kondisimu?"

"Aku baik-baik saja."

Jongho sebenarnya cukup terkejut saat melihat kakaknya itu membawa Wooby, karena tentu saja ia tau betul siapa dia, pelacur sekaligus temannya Yeosang.

Dan apa yang dimaksud Mingi dengan berkata jika San membawa kekasihnya, apakah kakaknya menjalin hubungan dengan seorang pelacur sekarang.

Benar-benar terdengar mustahil, tapi itu juga cukup bagus untuknya, jika seperti ini, tidakkah kakaknya itu dapat merestui hubungannya dengan Yeosang nantinya.

"Cara dudukmu terlihat aneh Wooby, apa kalian melakukan itu semalam?"

Semua mata mulai tertuju pada Wooyoung tapi tidak dengan San, ia masih tetap fokus pada Jongho karena merasa khawatir dan mengabaikan ucapan Mingi.

Wooyoung juga tak menjawabnya, karena ia yakin San tak akan suka dengan itu, tapi apa pedulinya, mau San suka atau tidak, teman-temannya San harus tau.

"Um, Sanie melakukannya dengan kasar."

Mingi terkejut dengan apa yang dikatakan Wooyoung, ia bahkan tak dapat lagi menahan tawanya sekarang, bagaimana bisa dia berani mengatakan hal tersebut.

San menggelengkan kepalanya pelan, ia akan menghukum Wooyoung jika dia berani mengatakan lebih dari itu, mengapa juga dia memberitahu mereka.

"Bahkan Sanie tak membiarkanku–"

"Diam."

Wooyoung tersenyum tipis saat San tiba-tiba menghentikan kalimatnya. Ia sedikit mengigit ibu jarinya, nada bicara San yang dingin itu, ia menyukainya.

Mingi merasa kecewa karena Wooyoung tak melanjutkan kalimatnya, tapi melihat San yang tak ingin itu dibahas, mereka melakukan hal yang luar biasa semalam.

Yunho juga sebenarnya cukup penasaran tapi ia tak mau rasa penasarannua itu terlihat dengan jelas, ia hanya menunggu Mingi saja untuk bertanya pada Wooby.

Saat mendengar jawaban dari Wooby, Hongjoong juga cukup terkejut. Berbeda dengan Seonghwa, ia hanya mendengus kesal saat mendengar itu semua.

"Kalau begitu, aku pulang terlebih dahulu. Hubungi aku jika membutuhkan sesuatu."

Jongho mengangguk paham menjawab perkataan dari San, ia tak mungkin menghubungi kakaknya jika ia sedang membutuhkan, karena ada Yeosang.

"Kita juga akan pulang, cepat sembuh."

"Baiklah, hati-hati diperjalanan pulang."

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang