Wooyoung mulai melepas kancing dan juga resleting celana San, ia memasukkan tangannya kedalam celana San dan mengeluarkan penis San dari sana.
Wooyoung sedikit terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang. Wooyoung menekan bagian kepala penis San, bahkan ini benar-benar diluar dugaannya.
"Siapa sangka kamu menyembunyikan penis sebesar ini tuan."
Wooyoung membungkukkan badannya, ia menjilat kepala penis San dan sedikit menghisapnya, ia dengan perlahan memasukkan penisnya kedalam mulutnya.
Ia mulai menggerakkan mulutnya dengan berlawanan arah, merasakan penis San yang memenuhi mulutnya itu sekarang. Wooyoung juga sesekali menghisapnya.
Wooyoung mengeluarkan penis San, ia melepaskan celana pendek miliknya. Wooyoung tak bisa berlama-lama sebelum San terbangun saat ia belum merasakan penisnya itu.
Wooyoung membuka satu persatu kancing kameja San, jika sudah seperti ini, sangat disayangkan jika hanya melihat penisnya saja. Ia juga ingin melihat tubuhnya.
"Mungkin aku tak perlu melonggarkannya, aku suka rasa sakit saat menerima penis yang masuk kedalam lubangku."
Wooyoung merangkak naik ke pangkuan San, ia mendudukan dirinya diatas penis San. Wooyoung sedikit meraba tubuh San yang benar-benar dirawat dengan baik itu.
"Lihatlah, aku sudah sangat terangsang."
Wooyoung memegang penis San dan ia mengarahkan penisnya itu pada lubang miliknya dibawah sana, ia mulai memasukkan kepala penis San kedalam lubangnya.
"Shhh– ini benar-benar sulit."
Wooyoung dengan perlahan mendorong pantatnya kebawah, memaksakan penis San untuk masuk lebih dalam. Ia bertumpu tangan pada bahu San disana.
San sedikit bergerak tak nyaman dan dengan perlahan membuka matanya, ia masih bisa merasakan sedikit pusing akibat dari alkohol yang ia minum tadi.
"Sial, apa ini?"
"Anhhh.. tuan kamu sudah bangun?"
San mulai mengerutkan dahinya, apakah ia terlalu mabuk sampai ia melihat pelacur yang sedang mencoba memasukkan penis miliknya itu kedalam lubangnya.
Dan untuk sesaat, San mulai sepenuhnya sadar, tapi ia tak melakukan apapun, ia membiarkan Wooby terus memasukkan penisnya itu kedalam sana. Ia sudah dapat melampiaskan kekesalannya sekarang.
Wooyoung tersenyum tipis melihat San yang kembali menatap jijik padanya, bagaimana bisa tatapan itu membuatnya semakin terangsang. Ia ingin lebih, ia ingin San melakukan hal kasar lainnya.
"AKHHHH!!"
Wooyoung terkejut saat San tiba-tiba menekan pahanya dengan kuat, membuat penis milik San terdorong masuk sempurna kedalam lubangnya dan itu terasa sangat menyakitkan.
"Mengapa? apakah itu menyakitkan? bukankah seharusnya kau sudah terbiasa melakukan hal menjijikan seperti ini?"
Wooyoung sedikit meremas bahu San, meskipun ia memang sudah sering melakukan hubungan badan tapi apakah dia tak mengerti jika ukuran penisnya itu tak normal, ia tak terbiasa dengan itu.
Wooyoung mencoba mengabaikan perkataan San padanya, dia hanya terus mengucapkan kata-kata hinaan saja, beruntung karena ia tak merasa sakit hati.
San menatap kearah Wooyoung yang mulai menggerakkan pantatnya dengan berlawanan arah, ia akui jika lubangnya itu cukup ketat untuk seseorang yang sering melakukan hubungan badan.
"Sial, ini menjijikan tapi aku membutuhkan sesuatu untuk melampiaskan kekesalanku."
"Berhentilah melakukannya dengan perlahan, kau sedang melacur bukan? seharusnya kau dapat memuaskan tuanmu."
Wooyoung yang sedari tadi menunduk, sedikit melirik kearah San yang sedang menatapnya dengan datar disana. Apakah dia tak merasakan apapun, ini bahkan lebih sulit karena ukuran penisnya.
Wooyoung sedikit mengangguk, ia mulai menggerakkan pantatnya dengan lebih cepat. Tapi tetap saja ia tak bisa melakukannya cukup lama karena rasa perih yang ia rasakan.
"Hahhh sialan, kau bahkan hanya membuang-buang waktuku saja."
San membalikkan posisi mereka dengan Wooyoung yang berada di sofa sekarang, ia mengangkat kedua kaki Wooyoung keatas dan menahannya dengan satu tangannya itu.
Wooyoung tersentak dengan tindakan San yang tiba-tiba itu, ia tak bisa melihat wajah San karena kedua kakinya yang menutupi. Dan San juga sudah mulai menggerakkan penisnya dengan cepat didalam sana.
"Ahhh nghhh tu-tungguhh arghhhh–"
San mengabaikan perkataan Wooyoung, ia sudah sangat kesal dengan apa yang dilakukan Wooyoung sedari tadi. Seharusnya dia berterimakasih karena San memberikan apa yang dia inginkan.
Wooyoung mengigit bibir bawahnya, merasakan penis San yang terus masuk kedalam lubangnya itu disana, bahkan San melakukannya dengan sangat kasar.
"Akhhh ahhhh shhhh–"
Wooyoung membulatkan matanya terkejut saat ia mengeluarkan cairannya itu, bagaimana bisa, mereka bahkan baru memulainya. San juga mengetahui jika Wooyoung sudah klimaks disana.
"Benar-benar menjijikan."
San mengeluarkan penisnya dari dalam lubang Wooyoung, ia bahkan baru melakukan sebentar tapi dia sudah mengeluarkan cairannya itu.
Wooyoung masih tak percaya dengan apa yang terjadi padanya barusan, ia bahkan tak pernah keluar secepat ini. Ia melihat San yang sudah mulai merapihkan dirinya disana.
"Berhentilah menjadi pelacur jika kau tak dapat memuaskan seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...