15

5.7K 355 4
                                    

"Sepertinya ada yang sedang merasa kesal sekarang."

Wooyoung mendengus kesal mendengar Yeosang yang sedang mengejeknya disana, ia memandang layar ponselnya itu, San terus-menerus mengabaikan pesannya.

Dan tentu saja itu berhasil membuatnya kesal, bagaimana tidak, ia memang sudah sangat merindukan San, terlebih sentuhan tangan San pada tubuhnya itu.

Wooyoung melirik pada Yeosang yang sedang tersenyum melihat ponselnya, ia bahkan bisa menebak apa alasan Yeosang tersenyum senang seperti itu sekarang.

"Kau merindukan pria itu?"

"Um, aku sangat merindukannya tapi dia terus mengabaikanku."

"Bukankah artinya dia tak menyukaimu? lupakan saja dan cari orang lain."

Wooyoung memutar bola matanya malas, itu bahkan bukan saran yang ingin ia dengar, ia memang bisa mencari pria lain, hanya saja pria seperti San hanya ada satu di dunia ini.

Dan lagi San memiliki semua yang ia inginkan, dari mulai uang sampai sesuatu yang dapat memuaskan hasratnya itu, dia juga memiliki wajah yang tampan, siapa yang tak akan tergoda dengan itu semua.

"Bagaimana rasanya menjadi pelacur pribadi?"

"Itu menyenangkan, tapi aku cukup kesal karena Jongho tak pernah membiarkanku untuk datang ke rumahnya."

Yeosang menyimpan ponselnya diatas meja, memang sangat menyenangkan menjadi seorang pelacur pribadi karena ia tak perlu melayani orang lain.

Tapi Jongho benar-benar tak pernah mengijinkan dirinya untuk datang ke rumahnya, bahkan Jongho lebih memilih pergi ke hotel saat ingin bersetubuh.

"Jika kamu memang menginginkannya, coba saja untuk dekati temannya dulu."

"Lalu?"

"Siapa tau kamu mendapatkan informasi tentang apa yang dia sukai."

Wooyoung sedikit berpikir, perkataan Yeosang ada benarnya, jika ia mengetahui semua yang San sukai, mungkin saja ia dapat membuat San juga suka padanya.

















"Pulanglah Mingi, aku sudah bosan melihatmu berada ditempatku."

Mingi menatap San yang sedang merokok disana, ia tak bisa pulang jika tak ada Yunho ditempatnya, itu alasan mengapa ia memilih untuk tetap tinggal ditempat San.

Mingi sedikit menyeringai, ia bergerak mendekat pada San dan tentu saja San langsung menjauh darinya, dengan cepat Mingi menarik pinggang San untuk kembali mendekat padanya.

Ini lah mengapa San tak suka jika Mingi berada ditempatnya terlebih saat Yunho tak berada disampingnya, itu membuat Mingi bertindak seperti orang gila yang mesum.

"Pergilah temui pelacur, jangan mendekat padaku."

"Temani aku pergi ke club ya sayang?"

"Tidak."

San menatap tajam kearah Mingi yang sudah mulai memeluknya sekarang, bagaimana bisa Yunho mencintai pria seperti Mingi.

San menghela nafasnya berat, jika ia tak menuruti keinginan Mingi, dia akan benar-benar melakukan hal mesum padanya dan tentu saja itu akan menjadi masalah untuknya.

"Ayolah sayang, temani aku."

Mingi tersenyum senang saat San beranjak dari duduknya, ia tau San tak akan pernah mengabaikan permintaannya itu, sangat menggemaskan, seharusnya San menjadi seorang bottom saja.

"Aku hanya akan menemanimu sampai kamu memesan pelacur disana."

"Baiklah sayang, aku mengerti."

Mingi beranjak dari duduknya, berjalan mendekat pada San, sebenarnya Yunho tak terlalu suka jika ia bermain dengan seorang pelacur tapi entah mengapa dia selalu memakluminya.

San sedikit melirik pada Mingi yang sudah memeluk pinggangnya, benar-benar menyebalkan dan jika ia mengadu pada Yunho, dia hanya akan membela Mingi.

"Jangan memasang wajah kesal seperti itu sayang, aku akan memesan pelacur juga untukmu, bagaimana? atau kamu mau kita melakukan sex hm?"

"Hentikan ucapan cabulmu itu brengsek."

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang