1 minggu, ya ini sudah 1 minggu sejak ia tinggal di kota daejeon, saat ia meminta Hongjoong untuk membawanya kesini, ia pikir ia dapat bertemu dengan temannya.
Tapi ternyata tidak, ia tak dapat bertemu dengannya, bahkan ia sudah datang ke tempat dimana dia tinggal dulu tapi rumah itu sudah ditempati penghuni lain.
Wooyoung menghela nafasnya, ia sudah dibelikan apartment dan dibiayai oleh Hongjoong untuk kebutuhannya, tapi jika terus seperti ini akan buruk untuknya.
Karena semakin banyak ia merepotkan Hongjoong semakin besar juga imbalan yang dia inginkan nanti, ia juga belum tau apa imbalan yang Hongjoong inginkan.
Wooyoung menatap layar ponselnya, ia sudah dapat bertukar pesan lagi dengan Yeosang saat Hongjoong membelikan ponsel yang baru untuknya.
"Jika aku tak dapat bertemu dengan temanku, bagaimana aku bisa balas dendam."
Ia memang sedikit tak tau diri, mengingat ia dulu pernah menolak temannya itu saat dia mengungkapkan perasaannya karena ia yang memilih untuk pergi keluar kota.
Tapi apa boleh buat, mungkin saja dia mau membantunya, terlebih dulu kita berteman sangat dekat, dia tak mungkin membencinya hanya karena itu bukan.
"Ini semakin menyebalkan saat aku memikirkannya."
"Aku akan pergi keluar saja."
—
San terus menatap kalung ditangannya itu, sudah 1 minggu berlalu sejak Wooyoung kabur darinya, ia tak dapat menemukan Wooyoung dimanapun.
Ia mulai merasa kehilangan Wooyoung sekarang, biasanya Wooyoung akan mengganggunya saat ia masih tidur di pagi hari, tapi sekarang tak ada itu semua.
San mengusap wajahnya kasar, dimana lagi ia harus mencari Wooyoung, ia sudah pergi ke berbagai tempat tapi hasilnya nihil ia tak dapat menemukan Wooyoung.
San mengalihkan pandangannya pada ponselnya itu, ia mengerutkan dahinya melihat notif dari akun bank-nya, siapa yang mengirimkan uang padanya.
San membulatkan matanya terkejut saat melihat nominal uang yang dikirimkan itu padanya, itu nominal yang sama yang ia keluarkan untuk membeli Wooyoung.
"Untuk membayar diriku sendiri."
Itu adalah pesan yang tertulis disana, dia mengembalikan uang yang ia keluarkan untuk membelinya, apakah itu mungkin, darimana dia mendapat uangnya.
Tak mungkin dia memiliki uang sebanyak ini, dia pasti kabur dan mencari pria lain dan membuatnya membayar ini semua. Dia sungguh bertingkah layaknya pelacur.
San melemparkan ponselnya itu keatas sofa, ia bahkan tak peduli dengan uang itu, yang ia inginkan adalah Wooyoung sekarang, ia ingin Wooyoung ada disini.
"San, aku datang!"
San mengalihkan pandangannya, ia dapat melihat Seonghwa yang tersenyum manis padanya disana. Dia terlihat lebih bahagia dari sebelumnya, ia senang untuk itu.
"Lihatlah semua bekas lukanya sudah menghilang! apa aku terlihat cantik?"
"Kamu akan selalu terlihat cantik, Hwa."
Seonghwa tersenyum senang, ia langsung memeluk San dengan erat, ia benar-benar senang sekarang, San sudah menjadi miliknya dan si pelacur itu juga tak ada.
Ini seperti keberuntungannya karena ia tak perlu melakukan apapun untuk dapat mengusir pelacur itu, ya meskipun ia juga harus mengeluarkan banyak uang.
"Aku bahkan tak menyangka jika San mau mengeluarkan banyak uang hanya untuk pelacur rendahan itu."
"Tapi itu tak masalah, uang bukanlah segalanya untukku."
—
Wooyoung menendang kaleng minuman dihadapannya itu dengan kesal, ia kesal karena merasa sangat bosan, apakah ia dapat bertahan jika sendirian seperti ini.
"Sial, siapa bocah yang membuang sampah sembarangan!"
Wooyoung membulatkan matanya terkejut saat mendengar bentakkan dari seseorang disana, apakah kaleng yang ia tendang sejauh itu sampai mengenai orang lain.
Ia mencoba untuk bersikap normal, ia benar-benar berharap jika orang itu tak menyadari jika ia lah orang yang membuang sampah sembarangan itu.
"Kau! kau yang membuang ini bukan?"
Wooyoung mulai menatap kaleng yang ditunjukkan orang itu padanya dan dengan cepat ia menggelengkan kepalanya itu menjawab pertanyaan darinya.
"Jangan berbohong, kau terlihat aneh."
"Aku tid–"
Wooyoung menghentikan ucapannya saat ia mengangkat kepalanya itu, ia terkejut melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang, dia temannya yang ia cari-cari.
"Wooyoung?"
"Yeonjun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...