51

4.5K 300 2
                                    

Seonghwa merasa kesal dengan tindakan tiba-tiba dari San, mengapa dia menghubungi ibunya. Seonghwa menatap kearah cermin, wajahnya mengerikan.

Ia akan membalas semua perlakuan kasar Hongjoong itu padanya, dia orang gila. Bagaimana bisa dia melakukan semua ini padanya, benar-benar menyebalkan.

Seonghwa mulai menyentuh wajahnya itu, meskipun ia belum bisa mengambil San dari Wooyoung, tapi ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan San kembali.

"Nikmatilah keberuntungan kecilmu itu."

Disisi lain Wooyoung kembali mengabaikan San karena ia merasa kesal melihat San memperhatikan Seonghwa, meskipun itu hanya perhatian kecil saja.

San menghela nafasnya, ia tak mengerti apa yang diinginkan Wooyoung, dia mengabaikannya tapi lihatlah ini, dia terus memeluknya dengan wajah kesalnya itu.

"Sayang?"

"Berisik! aku sedang kesal."

Wooyoung mulai mengerucutkan bibirnya, sebenarnya ia lebih kesal karena ucapan dari Seonghwa yang menyebutnya seorang pelacur, itu menyakiti perasaannya.

San meringis pelan saat Wooyoung tiba-tiba saja meremas penisnya itu cukup kuat disana, mengapa dia melampiaskan kekesalannya itu pada penisnya sekarang.

"Sanie..."

"Kenapa sayang?"

San mengecup bibir Wooyoung yang masih setia mengerucut itu disana, entah apa yang menggangu pikiran Wooyoung sekarang, sampai dia terus merasa kesal.

"Aku kekasihmu kan? aku bukan pelacur."

"Tentu saja, siapa yang berkata seperti itu padamu hm?"

"Mantan kekasihmu."

San mengerutkan dahinya, bagaimana mungkin Seonghwa berkata seperti itu pada Wooyoung, meskipun ia tau dia tak menyukai Wooyoung, tapi apa mungkin.

Wooyoung sedikit melirik pada San karena San tak juga menjawab perkataannya. Ia kembali merasa kesal karena sepertinya San tak mempercayai ucapannya itu.

"Dia mengatakan itu padaku, Sanie."

San tersenyum manis pada Wooyoung, ia menangkup wajahnya dan mulai mengecup bibirnya itu. San mengelus pipi Wooyoung dengan ibu jarinya disana.

"Dia menghinaku..."

"Bagaimana bisa dia menghina kekasihku, padahal kekasihku sangat manis."

Wooyoung mulai merasa wajahnya memanas sekarang, apa yang San katakan mengapa dia berkata seperti itu padanya, ia benar-benar merasa malu sekarang.

San tersenyum tipis melihat Wooyoung yang merona disana, ia kembali mengecup bibir Wooyoung, membawanya kedalam pelukannya, ia memeluknya dengan erat.

"Menyebalkan."

Wooyoung membalas pelukan dari San, ia menyembunyikan wajahnya diceruk leher San. Jantungnya berdetak dengan cepat hanya karena ucapan manis dari San.

"Apa kamu mau lollipop?"

Wooyoung kembali merona malu, apa maksudnya, San sudah benar-benar gila, bahkan ia sedang marah sekarang, tapi San malah menawarkan hal seperti itu.

Ia mencoba mengabaikan ucapan mesum dari San dan mengeratkan pelukannya itu, entah karena siapa San menjadi seperti ini, dia menjadi semakin mesum sekarang.

"Sayang? kamu tak mau?"

"Baiklah jika kamu tak mau."

San terkejut saat Wooyoung menatapnya dengan tajam disana, sekarang apa lagi yang membuatnya kesal. Tapi sangat menggemaskan melihat dia merona malu.

"Aku tak bilang aku tak mau!"

"Baiklah-baiklah aku mengerti, tidurlah."

"Tidak! aku mau lollipopnya!"

San mengambil lollipop didalam meja kecil disamping ranjangnya dan tentu saja itu bukanlah yang Wooyoung bayangkan, mengapa San memberikan lollipop itu.

Wooyoung merasa dipermainkan oleh San sekarang, ia dengan kesal mulai membaringkan tubuhnya dan menutup seluruh tubuhnya itu dengan selimut.

"Sayang, bukankah kamu mau lollipop?"

"Tidak! aku tak mau!"

San mulai mengemut lolliponya itu, ia sebenarnya sedang menggoda Wooyoung saja dengan memberikannya lollipop lain, dan Wooyoung benar-benar mesum.

"Kamu yakin tak mau? lihatlah terlebih dahulu sayang, ini enak."

"Tidak mau!"

"Lihatlah kemari sayang, kamu serius?"

Wooyoung mendengus kesal, ia sedikit mengintip dari dalam selimut dan saat ia ingin menatap kearah San yang ia lihat sekarang adalah penis San dihadapannya.

San tersenyum tipis melihat Wooyoung yang membulatkan wajahnya itu lucu disana. Dan Wooyoung sedikit menelan ludahnya melihat penis San mengeras.

"Kamu yakin tak mau sayang?"

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang