60

4.8K 328 29
                                    

"Apa kau sedang mencoba kabur dari San? aku bisa membantumu."

Wooyoung membulatkan matanya terkejut bagaimana bisa dia tau jika ia sedang mencoba kabur dari San, apa itu terlihat sangat jelas sekarang.

Tapi ia tak bisa mempercayai Hongjoong begitu saja, bagaimana jika nanti dia malah membawanya kembali pada San, itu tak boleh terjadi.

"Mengapa? kau tak mempercayaiku? aku cukup membenci kekasihmu itu."

Hongjoong bukan lagi membenci San, tapi ia benar-benar membencinya, dia lah penyebab dari Seonghwa yang meminta putus hanya karena masa lalunya itu.

Wooyoung sedikit berpikir, ia tak memiliki cukup banyak waktu sekarang, ia takut San tiba-tiba datang. Apakah mungkin ia harus mempercayai Hongjoong.

"Jika kau memang tak mau, aku akan pergi sekarang."

"Aku mau."

Hongjoong sedikit menyeringai, mustahil jika Wooyoung menolak tawarannya itu karena siapa lagi yang akan membantu Wooyoung sekarang selain dirinya.

Wooyoung mulai mengikuti langkah kaki Hongjoong pergi berjalan kearah mobil Hongjoong disana, ia dengan cepat masuk kedalam, karena takut San akan datang.

Wooyoung mengerutkan dahinya melihat Hongjoong yang terus menatapnya tanpa henti disana, bahkan tatapannya itu terus menatap pada dadanya.

Wooyoung terkejut saat Hongjoong tiba-tiba mendekatkan wajahnya itu padanya, apa yang ingin dia lakukan sekarang, apakah dia seorang pria mesum.

"Apa yang kau pikirkan? aku tak tertarik dengan orang sepertimu."

Wooyoung membulatkan matanya saat Hongjoong menarik paksa kalung yang ia pakai dan dia membuangnya, tentu saja tindakanya membuatnya kesal sekarang.

"Apa yang kau lakukan! itu–"

"Percuma kau berusaha kabur jika masih ada pelacak ditubuhmu."

Wooyoung kembali dibuat terkejut dengan ucapan Hongjoong. Itulah mengapa San selalu tau dimana ia sedang berada, ia pikir San melacak dirinya lewat ponsel.

Tapi kalung itu adalah satu-satunya benda yang ia bawa pemberian dari San, dia memberikannya saat dimana hari mereka baru menjadi kekasih.

Wooyoung menghela nafasnya berat, itu tak terlalu penting sekarang, yang terpenting ia harus pergi sejauh mungkin dari San dan merencanakan sesuatu.

"Bantu aku untuk pergi sejauh mungkin."

"Baiklah, tapi aku ingin meminta satu hal padamu sebagai imbalannya nanti."

"Apapun itu, sekarang bawa aku pergi."

Hongjoong sedikit tersenyum tipis. Ini benar-benar bagus untuknya, ia jadi dapat memanfaatkan Wooyoung untuk membuat Seonghwa kembali lagi padanya.

Wooyoung sedikit melirik pada Hongjoong yang sudah mulai fokus ke jalanan, ia cukup penasaran apa yang dia maksud tak tertarik dengan orang seperti dirinya.

"Ada apa? berhenti menatapku."

"Aku hanya penasaran."

"Tentang?"

"Apa yang kau maksud dengan tak tertarik pada orang sepertiku?"

Hongjoong sedikit melirik pada Wooyoung, apakah dia benar-benar tak mengerti apa maksud dari perkataannya, seharusnya itu sudah sangat jelas bukan.

"Untuk apa tertarik pada pelacur sepertimu? kau bersetubuh dengan banyaknya pria diluaran sana."

"Itu menjijikan."

Wooyoung hanya memutar bola matanya, kata menjijikan seperti sudah tak mempan untuknya, dulu San sering menghinanya, tapi sekarang dia menyukainya.

Ya meskipun itu hanya sebentar, jika saja lelaki sialan itu tak banyak bertingkah, mungkin ia tak akan pernah berada diposisi seperti sekarang. "Menyebalkan."













San mengambil kalung yang ia berikan untuk Wooyoung itu disana, ia menatap kalungnya, Wooyoung tak pernah menyadari ini, siapa yang membantunya.

San meremas kuat kalung tersebut, entah siapa yang membantu Wooyoung untuk pergi sekarang, benar-benar sial. Ia pikir ia dapat menemukan Wooyoung.

Pelacaknya menunjukkan tempat ini di basement, tapi kalung itu sudah terlepas dari leher Wooyoung dan sekarang bagaimana ia bisa menemukan Wooyoung.

"Sialan."

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang