I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan

67

Seonghwa sudah merasa benar-benar pusing, ia bahkan tak bisa melihat dengan jelas, sepertinya ia terlalu mabuk sekarang ia bahkan belum bertemu dengan San.

"Kau tau, aku memiliki hadiah untukmu."

Hongjoong mengusap wajah Seonghwa yang sudah memerah karena mabuk itu disana, benar-benar menggemaskan. Ia mulai sedikit mengecup bibir Seonghwa.

Seonghwa mencoba untuk menampar wajah Hongjoong karena dia tiba-tiba mengecup bibirnya itu, tapi ia tak memiliki banyak tenaga, ia terlalu lemas.

Hongjoong menyuruh Wooyoung untuk masuk kedalam, mungkin ini akan sangat menyakitkan tapi ia tak akan membiarkan Seonghwa bertindak berlebihan nanti.

Seonghwa sedikit menyipitkan matanya saat tiba-tiba ada seseorang masuk kedalam ruangan, ia pikir itu San tapi ternyata bukan, dia adalah pelacur itu.

"Untuk apa pelacur itu ada disini!"

Hongjoong tersenyum tipis melihat raut wajah Seonghwa yang sudah terlihat marah itu disana, tetap menggemaskan menurutnya.

Seonghwa beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Wooyoung yang masih berdiam diri itu, ia langsung menampar Wooyoung dengan kuat.

"Kau!! gara-gara kau, San tak memiliki waktu untukku karena terus mencarimu!"

"Sekarang apa yang kau lakukan disini?! apa kau berniat untuk menggoda San?"

"Tak akan aku biarkan!"

Seonghwa meringis pelan merasakan sakit di kepalanya karena terlalu pusing, benar-benar menyebalkan. Ia menatap botol wine diatas meja dan mengambilnya.

Seonghwa kembali menampar wajah Wooyoung dengan cukup kuat membuat Wooyoung tersungkur jatuh dan ia mulai menginjak kaki Wooyoung disana.

"Kau pelacur sialan!"

Seonghwa menumpahkan wine yang ia pegang itu keatas kepala Wooyoung dan ia berniat untuk memukul kepala Wooyoung dengan botol wine tersebut.

Tapi tindakan Seonghwa sudah terlebih dahulu ditahan oleh Hongjoong, ia tentu terkejut saat Seonghwa berniat untuk memukul Wooyoung dengan botol wine.

"Lepas! aku harus memberikan pelajaran pada pelacur itu!"

Hongjoong dengan cepat menyuruh Wooyoung untuk pergi, ia bahkan tak menyangka jika Seonghwa akan semarah ini, tapi itu semua sudah terlambat.

Seonghwa melemparkan botol wine itu kearah Wooyoung dan tepat ke kepala Wooyoung sampai botol tersebut pecah dan kepala Wooyoung mulai berdarah.

"Argghhh!!"

Hongjoong terkejut melihat pendarahan di kepala Wooyoung, tapi dibandingkan itu ia lebih khawatir pada Seonghwa yang juga terluka dikakinya karena serpihan beling.

"Sshhh sakit."

Hongjoong langsung membawa Seonghwa pergi meninggalkan Wooyoung yang sudah terluka parah itu disana, Wooyoung tak mempercayai ini semua.

Bagaimana bisa Hongjoong tak membantu dirinya yang lebih terluka dari Seonghwa, ia sedikit memegang bagian kepalanya yang terasa sangat sakit dan itu berdarah.

Wooyoung mulai merasa pusing dan tak bisa bergerak, botol kaca itu benar-benar mengenai kepalanya. Wooyoung dengan perlahan mulai tak sadarkan diri.

"Siapapun, siapapun tolong aku..."

—

San menghela nafasnya pelan, ia sudah menunggu cukup lama tapi tak melihat Seonghwa dimanapun. Ia mulai menatap ponselnya dan mengerutkan dahinya itu.

Ia juga sempat memasang pelacak juga di ponselnya Seonghwa tapi mengapa itu berada ditempat seperti club, apakah dia bercanda pergi ke club semalam ini.

San mulai melajukan mobilnya itu dengan kesal, ia bahkan sudah menunggu cukup lama tapi dia malah bersenang-senang di sebuah club, bersama siapa dia disana.

Setelah 20 menit perjalanan, jarak yang cukup jauh untuk ditempuh memang, ia mulai masuk kedalam club tersebut dan menatap pada ponselnya.

San berjalan kearah lorong yang berisikan ruangan-ruangan khusus disana, ia tak mengerti tapi pelacaknya menunjukkan kemari, apa dia datang dengan seseorang.

San mulai merasa kesal karena arahannya itu benar-benar menunjukkan ke salah satu ruangan disana, ia membuka pintu ruangan tersebut dengan kasar.

"SEONG– Woyooung?!"