Dua minggu berlalu sejak San datang ke tempat Wooyoung, ia sempat berpikir jika semuanya sudah selesai dan ia dapat menjalani hidupnya lagi seperti biasa.
Tapi ternyata tidak, selama dua minggu ini Wooyoung terus mengirimkan pesan padanya, bahkan saat ia sudah memblokir nomornya itu, dia akan kembali dengan nomor yang baru.
San menghela nafasnya pelan, sedari tadi ponselnya terus berbunyi dan tidak lain semua notifikasi itu adalah pesan dari Wooyoung, dia tak pernah berhenti untuk mengirimkan pesan padanya.
"Kau baik-baik saja San? aku lihat sedari tadi kamu terus menghela nafas."
San mengalihkan pandangannya pada Mingi, sekarang ia sedang berada ditempat Mingi untuk sedikit menenangkan pikirannya, dan tentu saja Yunho juga ada.
San sedikit menggelengkan kepalanya, ia tak mungkin baik-baik saja dengan apa yang dilakukan Wooyoung selama ini, itu bahkan sangat menganggu.
"Ada apa? sepertinya kamu sedang dalam masalah."
"Ya, seseorang terus mengangguku."
"Mungkin dia menyukaimu, terima saja. Bukankah lebih baik jika kamu menjalin hubungan kembali?"
San memang ingin menjalin hubungan kembali dengan orang lain, tapi ia belum bisa melupakan Seonghwa sepenuhnya, ia masih sangat menyayangi Seonghwa.
Mungkin seharusnya dulu ia menahan Seonghwa, ia merasa menyesal sekarang. San kembali menatap ponselnya saat ada notifikasi muncul disana.
Dengan perasaan kesal San akhirnya membuka notifikasi pesan dari Wooyoung, dan betapa terkejutnya San saat melihat apa isi pesan yang dikirimkan Wooyoung padanya.
San dengan cepat mematikan ponselnya tanpa berniat untuk membalas pesan dari Wooyoung itu, bagaimana bisa Wooyoung mengirimkan foto seperti itu padanya.
Melihat San yang terkejut membuat Mingi dan Yunho penasaran karena dia terkejut saat melihat ponselnya itu barusan, itu membuat mereka penasaran tentang apa yang San lihat.
"Ada apa San?"
"Apa? tidak."
San menggelengkan kepalanya, bahkan sekarang ia tak bisa melupakan apa yang ia lihat barusan, itu terus terbayang di kepalanya, tubuh mulus Wooyoung.
Yunho mengerutkan dahinya, tingkah laku San benar-benar aneh menurutnya, dia berkata tidak tapi sekarang dia terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
Yunho mulai melirik pada Mingi yang juga sedang menatap padanya. Yunho sedikit membulatkan matanya saat Mingi tiba-tiba meremas pantatnya itu disana.
Bagaimana bisa Mingi melakukan hal itu disaat ia sedang kebingungan karena San sekarang, benar-benar menyebalkan. Yunho langsung mencubit lengan Mingi.
"Aku pulang terlebih dahulu, sepertinya Mingi membutuhkan makan malamnya."
Yunho merona mendengar ucapan San, ia menatap kepergian San dari hadapannya. Yunho menatap tajam kearah Mingi yang hanya tersenyum tak bersalah disana.
Mingi tertawa pelan melihat Yunho yang mengembungkan pipinya, sangat menggemaskan. Mingi menangkup wajah Yunho dan mengecup bibirnya.
"Seperti apa yang dikatakan San, aku membutuhkan makan malamku."
—
San mendudukan dirinya ditepi ranjang, ia benar-benar tak dapat melupakan apa yang sudah ia lihat, itu terus-menerus terbayang di kepalanya, dan entah mengapa itu juga membuatnya bernafsu.
"Ada apa denganku sebenarnya."
San menunduk melihat penisnya yang sedikit menegang didalam sana, ini tak seperti dirinya yang terangsang karena seorang pelacur.
San mengeluarkan penisnya dari dalam celananya itu, ia memegang penisnya yang sudah sedikit mengeras dan dengan perlahan ia mulai mengocok penisnya itu.
San sedikit mendongak, membayangkan tubuh Wooyoung. San mempercepat gerakan tangannya itu, tapi ia tak dapat merasakan apapun selain dirinya yang semakin terangsang.
"Sialan, ini tak akan berhasil."
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...