Wooyoung tersenyum senang karena pada akhirnya ia bisa pergi jalan-jalan berdua dengan San. Ia meminta pergi sudah dari beberapa bulan yang lalu untuk ke pantai.
Tapi baru sekarang San mengabulkannya karena dia terlalu sibuk dengan proyek barunya itu. Ia tak masalah karena yang terpenting ia sudah bersama San sekarang.
"Kamu terlihat senang sayang."
"Aku senang! tapi aku lapar, bisakah Sanie membelikanku cumi itu."
"Tentu, kamu tunggulah disini."
Wooyoung mengangguk dan menatap San yang berjalan pergi. Ia mulai mendudukan dirinya diatas pasir. Ini menyenangkan, ia akan disini bersama San selama 1 minggu.
Wooyoung mengedarkan pandangannya itu menatap sekelilingnya, tak banyak orang disini mungkin karena ini memang bukan hari untuk berlibur bagi sebagian orang.
Pandangannya itu terhenti saat ia melihat Seonghwa yang juga sedang menatapnya, apa yang dia lakukan disini sekarang dan dengan siapa dia datang kesini.
"Hahh sialan– aku tak mau berurusan lagi dengan bajingan itu."
Wooyoung menatap Seonghwa yang benar saja berjalan menghampirinya disana. Ia baru saja merasa senang karena berlibur bersama San tapi kenapa ia harus bertemu dengannya, ini hanya membuatnya kesal.
"Lama tak bertemu Wooyoung."
"Aku bahkan tak ingin bertemu denganmu."
Seonghwa hanya menahan rasa kesalnya. Pelacur ini benar-benar bersikap tak sopan, jika saja bukan karena ia yang masih mencintai San, ia tak ingin melakukan ini.
Ia bahkan harus menderita selama 1 tahun bersama bajingan Hongjoong gila itu. Ia terus disiksa oleh bajingan itu, bahkan dia juga seperti berniat untuk membunuhnya.
Dan bagaimana ia bisa sampai disini. Itu karena ia memohon pada Hongjoong, ia lelah berada diruangan pengap yaitu rumah Hongjoong. Ia muak dengan Hongjoong.
Ini diluar perkiraannya karena ia melihat San dan Wooyoung. Ia tak tau jika mereka juga ada disini. San, akankah dia mau menerimanya jika ia memohon padanya.
"Aku ingin meminta maaf padamu."
Wooyoung sedikit mengerutkan dahinya mendengar perkataan itu keluar dari mulut Seonghwa. Maaf katanya, itu hanya membuatnya ingin tertawa sekarang.
"Maaf? mungkin aku bisa memaafkanmu jika kau berlutut dihadapanku sekarang."
"Jangan berlebihan Wooyoung."
Wooyoung cukup merasa kesal dengan apa yang dikatakan Seonghwa. Setelah apa yang dia lakukan padanya dulu, konyol jika dia berpikir ia akan memaafkannya begitu saja.
"Berlebihan kau bilang? apa kau lupa jika aku hampir mati karenamu?"
"Kau tau jika aku terpengaruh alkohol–"
"Hahh– sial, kau tak bisa menyangkalnya jika kau memang berniat membunuhku."
Wooyoung beranjak dari tempatnya dan berniat untuk pergi tapi tangannya itu ditahan oleh Seonghwa. Ia menepis tangan Seonghwa dan berakhir dengan ia yang mendapatkan satu tamparan di wajahnya.
Seonghwa membulatkan matanya melihat San yang berada dibelakang Wooyoung. Ia benar-benar tak sengaja menampar Wooyoung karena sudah terlalu kesal tadi.
"San, ini–"
"Apa kamu baik-baik saja sayang?"
Wooyoung sedikit menyeringai dan mulai berbalik menatap San dibelakangnya, ia mengerucutkan bibirnya dengan langsung memeluk San erat. Ini keberuntungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...