"Jaga sikap menjijikanmu itu, aku sengaja menahannya karena ada teman-temanku sekarang."
Wooyoung sedikit menyeringai saat ia mendengar bisikan dari San, ia paham apa yang dimaksud San menahan itu, bukan menahan nafsu tapi San sedang menahan kekesalannya dan dia ingin berbuat lebih kasar padanya.
Wooyoung mendekatkan wajahnya pada San, apa dia pikir ia akan berhenti begitu saja dengan gertakan kecil seperti itu, mustahil. Wooyoung menjilat telinga San dan berbisik padanya.
"Aku tak peduli."
San sedikit mengerutkan dahinya, ia dapat melihat seringai kecil dari wajah Wooyoung barusan. San menjauhkan wajahnya dari Wooyoung, ia mengusap telinganya yang sempat dijilat itu.
Entah apa yang dia pikirkan, tapi ia cukup merasa kesal dengan kegigihan Wooyoung yang masih terus berusaha menggodanya. Dan seringai kecilnya itu, seperti dia sedang merencanakan sesuatu.
Wooyoung sedikit mengigit bibirnya sendiri dan kembali meraba penis San dibawah sana, padahal ia berniat untuk mengambil ciuman dari San tapi San malah terlebih dahulu menjauhkan diri.
"Kita lihat sampai kapan kau dapat menahan rasa kesalmu itu San."
Seonghwa menggepalkan tangannya saat melihat pelacur itu terus menyentuh penis San, ia tau jika San tak merasa nyaman tapi mengapa San tak menyingkirkan tangan pelacur itu darinya.
"Sayang kamu baik-baik saja?"
Seonghwa tersandar dari pikirannya, ia mengalihkan pandangannya pada Hongjoong yang sedang menatap padanya disana. Seonghwa sedikit menghela nafasnya, ia benar-benar merasa kesal.
"Aku baik-baik saja."
"Kamu serius?"
"Iya Joong, aku baik-baik saja."
Hongjoong sebenarnya tau kemana arah mata Seonghwa sedari tadi, dia terus menatap kearah San dan ia merasa jika Seonghwa kesal karena Wooby yang terus berdekatan dengan San disana.
Begitupun Yunho dan Mingi, mereka juga tau apa yang ada dipikiran Seonghwa sekarang, tapi mereka tak ingin ikut campur dan lagi itu kesalahan Hongjoong karena membawa Seonghwa sekarang.
"Karena semuanya sudah datang, bukankah seharusnya kita minum-minum sekarang?"
"Itu benar, tapi untuk bayi kecil yang disana, jangan terlalu banyak minum."
San yang merasa ditatap oleh Yunho hanya mendengus kesal, dan lagi tawa dari Mingi dan Hongjoong itu membuatnya semakin kesal karena mereka seperti senang saat sedang menggoda dirinya.
Wooyoung tersenyum tipis, sepertinya San tak bisa terlalu banyak meminum alkohol, dan sepertinya San juga mudah mabuk, tentu saja itu menjadi sedikit keuntungan untuknya bukan.
"Mau minum tuan? aku akan menuangkan minumannya untukmu."
"Lakukanlah sesukamu."
San sudah terlalu lelah untuk menanggapi Wooby, ia bahkan harus terus-menerus menahan rasa kesalnya pada Wooyoung, jika saja tak ada teman-temannya, ia sudah pasti dapat melampiaskannya.
—
"Aku mengantuk ayo pulang."
Mingi tersenyum tipis menatap kearah Yunho, ia mulai mengelus pipinya. Sekarang memang sudah tengah malam, mungkin lebih, ia juga sudah sedikit mabuk.
"Baiklah kita pulang."
"Sepertinya aku dan Seonghwa juga akan ikut pulang."
"Lalu bagaimana dengan San?"
Semua mata mulai tertuju pada Seonghwa, Wooyoung juga ikut menatap padanya, ia benar-benar berharap jika mereka meninggalkan San bersamanya sekarang.
Mingi menatap kearah San yang sedang tertidur karena mabuk disana, sepertinya tak masalah jika mereka meninggalkan San disini, lagipula ada Wooby yang akan memuaskannya.
Tapi Seonghwa, pasti dia akan menolak untuk meninggalkan San sendirian dengan seorang pelacur, dan Hongjoong apakah dia dapat meyakinkan Seonghwa.
"Dia akan baik-baik saja sayang, ada Wooby yang akan menemaninya."
"Itu benar hyung, San akan baik-baik saja, Wooby akan merawatnya dengan baik. Bukan begitu Wooby?"
Wooyoung hanya tersenyum manis dan mulai menganggukkan kepalanya, tentu saja ia akan merawat San dengan baik, terlebih jika hanya berdua saja.
"Tentu saj–"
"TIDAK! bagaimana bisa?! kita bangunkan San dan dia akan pulang bersamaku."
Wooyoung sedikit menatap malas pada Seonghwa, hanya dia saja yang benar-benar tak membiarkan dirinya berduaan dengan San. "Menyebalkan."
Benar saja tebakan Mingi, Seonghwa tak membiarkan San berada disini sendirian dengan seorang pelacur, itu memang hal wajar karena Seonghwa masih mencintai San.
"Aku pulang terlebih dahulu, Yunho sudah sangat mengantuk."
"Hwa, ayo pulang."
"Tap–"
"Seonghwa."
Seonghwa tersentak melihat tatapan tajam dari Hongjoong, ia takut saat Hongjoong sudah menatapnya dengan tajam seperti itu, dan itu artinya ia sudah tak bisa lagi membantah lagi ucapannya.
"Baiklah."
Wooyoung sedikit menyeringai, akhirnya mereka semua keluar dari ruangan ini, meninggalkan dirinya dan San berduaan, beruntung karena kekasihnya itu dapat membuat Seonghwa mengalah.
Wooyoung menatap kearah San, apa yang harus ia lakukan sekarang, bahkan ia sudah sangat terangsang. Wooyoung mulai meremas penis San yang masih terbalut dengan celana itu.
"Mari kita bersenang-senang sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...