52

4.4K 301 35
                                    

San menyesap rokoknya. Penisnya terasa sangat sakit karena Wooyoung terus mengigitnya, dia sungguh melampiaskan kekesalannya itu pada penisnya tadi.

Ia sedang berada didapur sekarang karena merasa haus dan sekalian ia merokok sebentar setelah Wooyoung tertidur pulas. Ia tak bisa pergi jika dia belum tertidur.

San tersentak saat tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, ia berbalik dan tak sesuai dugaannya ternyata orang yang memeluknya itu adalah Seonghwa.

"Hwa? kenapa kamu belum tidur?"

"Aku tak bisa tidur."

"Tidurlah Hwa, ini sudah terlalu malam."

Seonghwa menggelengkan kepalanya, ia kembali memeluk San dan ia mengeratkan pelukannya itu saat San mencoba untuk melepaskan pelukannya.

San menghela nafasnya berat, ia mulai mematikan rokoknya. Seonghwa tak pernah mau tidur jika tak ada yang menemaninya dan ia sangat paham itu.

"Hwa lepaskan."

"Apa kamu sudah tak mencintaiku lagi?"

"Aku mencintai Wooyoung, Hwa."

San terkejut saat melihat Seonghwa yang tiba-tiba mengeluarkan air matanya disana, ia langsung mengusap pipi Seonghwa yang sudah sedikit basah itu.

Seonghwa benar-benar merasa sakit hati saat mendengar San yang berkata jika dia mencintai orang lain selain dirinya, bahkan Wooyoung hanya seorang pelacur.

"Hwa? maafkan aku."

"Aku menginginkanmu San, bukan kata maafmu."

"Tapi ak–"

San kembali terkejut saat ia merasakan ada sesuatu yang menempel dibibirnya itu, dan tentu saja Seonghwa lah yang sedang menciumnya sekarang.

San berusaha mendorong Seonghwa tapi dia menangkup wajahnya itu dengan cukup kuat, ia tak bisa terlalu kasar pada Seonghwa karena dia sedang terluka.

Seonghwa meringis pelan saat tangannya yang patah itu dicengkram oleh San saat ia melumat bibir San itu disana, ia terpaksa melepaskan ciumannya sekarang.

"Sakit."

"Maafkan aku Hwa, tapi tak seharusnya kamu melakukan itu padaku, aku sudah memiliki kekasih."

San sedikit memeriksa tangan Seonghwa, ia berniat mendorongnya tapi karena dia yang tiba-tiba melumat bibirnya itu, ia jadi tak sengaja mencengkram tangannya.

"Aku benar-benar minta maaf, aku harus kembali ke kamar, kamu cepatlah tidur."

Seonghwa menatap kepergian San. Tak cukup untuknya jika hanya melukai dirinya sendiri, ia perlu melakukan hal lain untuk mendapatkan San kembali.

Ia bahkan sengaja terus memancing emosi Hongjoong agar dia dapat melukainya, tapi ternyata dia hanya meninggalkan beberapa luka, tak seperti harapannya.

Meskipun dirinya lah yang terlebih dahulu memancing emosi Hongjoong, tapi entah mengapa dia tiba-tiba tak bisa mengontrol emosinya dan memukulnya tanpa alasan.

"Brengsek, aku bahkan tak sudi untuk melihat wajah Hongjoong lagi."

















San, Wooyoung dan juga Seonghwa sedang menikmatinya sarapannya tanpa sepatah katapun, mereka bertiga sama-sama sibuk dengan makanannya sendiri.

"Ibu berkata jika kamu dapat menunggu di basement, Hwa."

"Um."

"Aku akan menemanimu disana."

"Tidak perlu, aku tak ingin kekasihmu itu marah padaku nantinya."

San sedikit melirik pada Seonghwa, ia bisa dengan jelas mendengar nada sarkas dari ucapan Seonghwa itu barusan, entah dia sedang menyindir atau bagaimana.

Wooyoung yang mendengar itu hanya mencoba mengabaikannya, itu wajar jika ia marah pada Seonghwa karena dia memang berusaha merebut San darinya.

Seonghwa beranjak dari tempatnya, ia tak nafsu makan jika melihat Wooyoung disini, meskipun dia berstatus kekasih San sekarang, tapi ia tak menyukainya.

"Aku pergi, terimakasih karena sudah membiarkanku menginap."

Seonghwa berjalan pergi dan keluar dari rumah San, ia dengan kesal menuju lift untuk ke basement. Benar-benar membuatnya merasa kesal berada disana.

Seonghwa menghela nafasnya pelan, San tak mungkin secepat itu melupakannya, terlebih ia adalah cinta pertamanya, dan seharusnya San masih menyayanginya.

Saat Seonghwa berjalan keluar dari lift, ia terkejut saat melihat Hongjoong sudah ada didepan sana, bagaimana mungkin. Ia berniat untuk kembali masuk kedalam lift.

Tapi Hongjoong sudah terlebih dahulu menghampirinya dan menghalangi pintu lift dengan kakinya itu, membuat liftnya tak bisa tertutup karena kaki Hongjoong.

"Mau pergi kemana? berniat kembali ke mantan kekasihmu itu?"

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang