San terus menggenggam tangan Wooyoung dan menatapnya khawatir disana, setelah ia berhasil membawa Wooyoung ke rumah sakit, beruntung karena dia baik-baik saja.
Lukanya tak terlalu parah, tapi melihat kepala Wooyoung yang di perban seperti itu dan beberapa luka memar diwajahnya membuat hati San terasa sangat sakit.
Ia juga sempat mengambil ponsel milik Seonghwa yang memang ada diruangan tersebut, mengapa ponselnya ada disana, ia curiga jika Seonghwa lah pelakunya.
"Cepatlah sadar Woo."
—
Seonghwa perlahan membuka matanya itu dan yang ia rasakan pertama kali adalah rasa sakit dikepalanya, ia juga merasa mual, apakah ia terlalu banyak minum.
Seonghwa mulai mendudukan dirinya dan ia mengerutkan dahinya itu saat melihat sekeliling, ini tempat yang asing untuknya, dimana ia sekarang dan dimana San.
"Sudah bangun sayang?"
Seonghwa mengalihkan pandangannya, ia melihat Hongjoong disana, ia tentu saja terkejut, bagaimana bisa. Seonghwa mulai menatap pada tubuhnya itu, ia telanjang.
"APA MAKSUDNYA INI?!"
"Kamu tak ingat? semalam kamu yang menginginkannya."
Hongjoong tentu berbohong soal itu karena ia lah yang menginginkannya, melihat Seonghwa yang mabuk berat membuatnya benar-benar terangsang.
Tapi beruntung karena Seonghwa tak ingat tentang kejadian semalam, mungkin dia juga tak ingat bagaimana dia telah menyakiti Wooyoung sampai dia pingsan.
Seonghwa membulatkan matanya terkejut bagaimana mungkin ia bisa bersetubuh dengan Hongjoong, itu tak mungkin bukan untuk apa ia menginginkan hal seperti itu.
"Mau kemana sayang?"
"Lepas!!"
"Jika kau berani pergi, aku dapat membuat San membencimu."
Seonghwa mengerutkan dahinya, apa maksudnya itu, San tak akan pernah membencinya karena San sangat menyayanginya, itu tak mungkin terjadi.
Seonghwa kembali dibuat terkejut saat Hongjoong menunjukkan video kepadanya, dimana video itu adalah ia yang sedang menyakiti Wooyoung.
"Aku sangat penasaran bagaimana reaksi San setelah melihat video ini."
Seonghwa paham sekarang, Hongjoong sengaja membuatnya mabuk dan membawa Wooyoung datang karena dia tau jika ia sangat membenci pelacur itu.
Ia tak merasa bersalah sedikitpun karena telah melukai Wooyoung, ia memang ingin memberi pelacur itu pelajaran karena telah menggoda San sampai San berubah.
Tapi jika video itu sampai dilihat oleh San, apakah San benar-benar akan membencinya, tentu saja, San bahkan masih menyayangi Wooyoung, ia tau itu.
"Hapus."
"Tak akan."
"Apa yang kau inginkan?! kenapa kau melakukan ini padaku!!"
Hongjoong mulai mendudukan dirinya disamping Seonghwa, itu pertanyaan yang bahkan seharusnya Seonghwa sudah tau jawabannya, ia menginginkan Seonghwa.
"Aku menginginkanmu, aku sudah pernah berkata padamu bukan? kau akan selalu menjadi milikku."
—
Wooyoung mulai membuka matanya itu dan ia merasakan sakit dikepalanya, yang ia lihat pertama kali adalah ruangan putih dan bau obat yang menyengat.
"Wooyoung, maafkan aku."
Wooyoung mengerutkan dahinya, ia baru sepenuhnya sadar jika ada seseorang yang terus menggenggam tangannya itu, ia mulai menatap pada orang tersebut.
Ia terkejut saat melihat San yang ada disana, dia tertidur sambil menggenggam tangannya, jadi San lah yang menolongnya semalam, itu benar-benar menyedihkan.
Ia ditolong oleh seseorang yang ia benci. Tapi tak bisa dipungkiri Wooyoung memang sempat berharap jika San lah yang datang untuk menolongnya.
"Aku seperti seorang idiot, apa aku tak bisa benar-benar balas dendam pada San."
Apakah ia selemah itu sampai ia selalu merasa luluh pada San, hidupnya benar-benar menyedihkan, mengapa ia harus mencintai seseorang seperti San.
Wooyoung sedikit terkejut saat melihat San yang bergerak disana, ia dengan cepat memejamkan matanya kembali, ia terlalu larut dalam pikirannya sedari tadi.
"Kenapa dia tiba-tiba bangun, membuatku kaget saja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...