56

4.5K 329 49
                                    

Wooyoung melempar ponsel San dengan kesal, dia benar-benar tak kembali sampai sekarang, bahkan ia tak bisa menghubungi San karena ponselnya itu ada dirumah.

Jadi dia memang belum bisa melupakan Seonghwa, bahkan setelah dia menjalin hubungan dengannya. San benar-benar bajingan brengsek.

Wooyoung mulai berkemas barang-barang yang memang ia simpan dirumah San, meskipun kebanyakan dari mereka adalah barang yang dibelikan oleh San.

"Kau mau kemana?"

Wooyoung tersentak saat ia mendengar suara San dari belakang, ia menoleh melihat San dan juga Seonghwa disana, sejak kapan mereka ada disini sekarang.

San sedikit mengerutkan dahinya melihat Wooyoung yang sibuk berkemas, apa yang sedang dia pikirkan sekarang, apakah dia berniat pergi darinya atau bagaimana.

"Kita putus, aku akan pergi."

San tentu terkejut mendengar Wooyoung berkata seperti itu, bahkan ia baru pulang. Ia menatap kesal pada Wooyoung yang masih saja sibuk berkemas disana.

"Hwa, tunggulah diluar sebentar dan tolong tutup pintunya."

"Tapi San–"

"Sebentar saja Hwa."

Seonghwa mengangguk pasrah, ia berjalan keluar dari kamar San dan menutup pintu kamarnya. Ia merasa senang saat pelacur itu meminta putus dengan San.

Tentu saja itu bagus untuknya, karena ia tak perlu repot-repot membuat pelacur itu meninggalkan San. Ini berjalan dengan lancar dan tentu saja ia menyukainya.

Wooyoung meringis saat San tiba-tiba mencengkram pergelangan tangannya itu dengan cukup kuat, membuat ia berhenti memasukkan barang kedalam tas.

"Apa yang kau katakan tadi?"

"Aku ingin kita putus! kau bahkan belum bisa melupakan lelaki menyebalkan itu!"

Wooyoung kembali meringis merasakan perih di pipinya, San menamparnya, dia melakukannya, mengapa? apakah karena ia menyebut Seonghwa menyebalkan.

San mulai menarik rambut Wooyoung ke belakang, ia melihat raut wajah kesakitan itu darinya. Ia langsung mendorong tubuh Wooyoung keatas ranjang dengan kuat.

"Kau pikir kau siapa dengan seenaknya berkata putus padaku?"

"Kau memang kekasihku, tapi ingat satu hal, kau juga pelacur pribadiku."

"Jadi meskipun kau meminta putus, kau tetap menjadi pelacur pribadiku."

"Dan lupakan tentang niatmu yang ingin pergi dari sini."

Wooyoung tentu merasa sakit hati dengan semua yang dikatakan San padanya, dia masih menganggapnya sebagai pelacur pribadi setelah semua ini.

"Aku tetap akan pergi!"

"Baiklah, kembalikan semua uang yang sudah aku keluarkan untuk membelimu."

Wooyoung membulatkan matanya terkejut bagaimana bisa dia masih berkata seperti itu padanya, bukan ini yang seharusnya terjadi, seharusnya San membujuknya.

Mengapa San tak membujuknya untuk tak pergi, apakah dia benar-benar masih sangat menyayangi mantan kekasihnya itu dibandingkan dirinya yang kekasih San.

San menatap Wooyoung yang hanya diam membeku, ia memang sengaja meminta Wooyoung untuk mengembalikan uang yang sudah ia keluarkan.

Karena ia yakin Wooyoung tak memiliki uang sebanyak itu. San sedikit membungkuk, mendekatkan wajahnya pada Wooyoung yang masih terdiam itu.

"Sadarilah posisimu dan jadilah anak yang baik dengan menurut padaku."

Wooyoung menatap kepergian San dari hadapannya, jadi sekarang ia hanyalah seorang pelacur pribadinya San saja, bukan lagi kekasihnya, begitu?

Seonghwa dengan terburu-buru menjauh dari kamar San karena sedari tadi ia menguping pembicaraan mereka berdua. Ia melihat San keluar dari kamar disana.

"Ayo pergi Hwa."

Seonghwa mengangguk pelan, tapi ia tak benar-benar pergi menyusul San, ia masuk kedalam kamar San terlebih dahulu dan berjalan mendekat pada pelacur itu.

"Bagaimana rasanya? bukankah itu sangat menyakitkan?"

Wooyoung mulai menatap dingin pada Seonghwa disana, dia datang hanya untuk mengejeknya saja. Wooyoung hanya mencoba untuk mengabaikannya saja.

"Itulah mengapa kau harus sadar diri, San tak mungkin mencintai pelacur sepertimu."

Wooyoung menatap kepergian Seonghwa juga disana, setelah dia menghinanya dia langsung pergi dari hadapannya. Ia sedikit meremas spreinya dengan kesal.

"Persetan dengan itu semua, aku akan tetap pergi darimu bajingan sialan!"

"Lihatlah bagaimana aku akan membuat bajingan itu merasa kehilangan pelacur sepertiku."

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang