64

4.5K 310 2
                                    

"Dia kekasihku."

San tentu terkejut dengan yang dikatakan Yeonjun, bagaimana bisa Wooyoung tiba-tiba memiliki kekasih padahal dia baru saja pergi selama satu minggu saja.

Terlebih Wooyoung, ia lah yang paling terkejut saat mendengar perkataan itu keluar dari mulut Yeonjun. Mengapa dia memperkenalkannya sebagai kekasih.

"Kekasihmu itu, benar-benar terlihat familiar, aku seperti pernah melihatnya."

"Benarkah? kamu tinggal di seoul kan? dia juga tinggal disana dan datang kemari."

San hanya mengangguk menjawab apa yang dijelaskan oleh Yeonjun, mustahil jika Yeonjun yang membantu Wooyoung untuk pergi ke daejeon. Lalu siapa.

"Ya mungkin aku pernah tak sengaja melihatnya disuatu tempat."

Wooyoung merasa cukup kesal dengan apa yang dikatakan San, bagaimana bisa dia dengan tenang berkata seperti itu, apakah dia benar-benar tak cemburu sekarang.

Setelah membahas tentang Wooyoung yang menjadi kekasih Yeonjun itu, San dan Yeonjun mulai membahas tentang proyek mereka bersama dengan sekertaris San.

Selama mereka membahas proyeknya itu, San sering kali mencuri pandang pada Wooyoung disana, ia dapat melihat Wooyoung yang terus memeluk Yeonjun.

Itu berhasil membuat fokusnya hilang seketika dan ia merasa sangat cemburu dengan itu semua, ia tak suka saat Wooyoung terus menempel pada Yeonjun.

Setelah 2 jam San selesai membahas proyeknya itu bersama Yeonjun, tapi itu tak berjalan lancar untuknya karena ia merasa sangat cemburu sekarang.

Wooyoung tersenyum tipis melihat San yang menatapnya dingin, bagus jika dia merasa marah karena itu yang ia rasakan saat melihat San dekat dengan Seonghwa.

"Minumlah sebentar bersamaku San."

San yang memang berniat beranjak dari duduknya itu kembali mendudukan dirinya, ia sudah tak tahan berada disini karena rasa cemburunya yang berlebihan.

"Pulanglah terlebih dahulu Siyeon."

"Aku tak masalah menemani tuan disini."

"Tak perlu, ini sudah terlalu larut."

Siyeon hanya mengangguk dan ia mulai berpamitan dengan rekan bisnis bos nya itu dan juga kekasihnya disana. Ia harus memberitahu Mingi juga sekarang.

Yeonjun sedikit mengerutkan dahinya saat melihat Wooyoung yang beranjak dari duduknya itu disana, kemana dia akan pergi, dia hanya tersenyum saja padanya.

"Aku ke toilet sebentar."

San menatap kepergian Wooyoung disana, seharusnya senyuman itu diberikan untuknya, apa ini ia benar-benar merasa kesal melihat interaksi mereka berdua.

"Sudah berapa lama kalian saling kenal?"

"Aku berteman dengan Wooyoung sejak smp, dia tak melanjutkan pendidikannya karena kedua orangtuanya kecelakaan."

San mengerutkan dahinya, jadi Wooyoung adalah yatim piatu, apakah dia melacur untuk membiayai hidupnya sendiri tapi mengapa harus menjadi seorang pelacur.

"Kau mencintainya?"

"Tentu saja, aku sangat mencintainya."

San mulai menyalakan rokoknya itu, sepertinya Yeonjun berbohong tentang mereka yang sepasang kekasih, karena melihat reaksi dari Wooyoung tadi.

Dan sepertinya Yeonjun memang sangat mencintai Wooyoung, itu terlihat jelas dari bagaimana dia yang merasa senang saat Wooyoung bersikap manja padanya.















"Dasar sialan!"

Wooyoung meremas kuat wastafel disana, ia merasa kesal karena San memberikan perhatian pada sekertarisnya, seharusnya ia lah yang membuat San cemburu.

Bahkan ia dengan sengaja berpakaian sangat terbuka sekarang dan terus menempel pada Yeonjun, tapi reaksi yang diberikan San tak sesuai harapannya.

Ia sudah melakukan semua hal yang tak San sukai, meskipun ia dapat melihat raut wajah kesal dari San tapi itu tak cukup untuknya, ia ingin San merasa cemburu.

"Wooyoung?"

Wooyoung tersentak saat tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang, ia menatap kearah cermin wastafel itu dan melihat Mingi ada disana sekarang.

Ia dengan cepat membalikkan tubuhnya menghadap pada Mingi, bagaimana bisa Mingi berada di kota ini, apakah dia datang bersama San. Itu tak mungkin.

"Mingi?"

"Woo, ternyata kamu baik-baik saja, aku mengkhawatirkanmu."

I am your Bitch! : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang