Wooyoung dengan perlahan meminum cocktail yang berada ditangannya, San benar-benar tak membalas pesan darinya, apakah San sungguh tak tertarik padanya.
Ia menghela nafasnya pelan, meski begitu ia tetap menginginkan San, ia berharap ada keajaiban datang padanya, yaitu bisa bertemu San sekarang juga.
"Woo, bukankah itu pria yang kau sukai?"
Wooyoung membulatkan matanya, ia dengan cepat mengalihkan pandangannya dan melihat kemana arah mata Yeosang, tapi yang ia lihat hanya lah seorang pria tua disana. Wooyoung mendengus kesal.
Yeosang tertawa cukup kencang melihat reaksi sahabatnya itu, bagaimana bisa dia hanya bereaksi saat ia membahas tentang pria yang dia sukai, bahkan sedari tadi ia terus berbicara tanpa henti.
Yeosang mengusap ujung matanya yang sedikit berair karena tertawa, ia kembali mengedarkan pandangannya dan terhenti saat ia melihat pria yang Wooyoung sukai bersama pria jangkung disana.
"Hei Woo, dia ada disini."
"Aku tak akan tertipu untuk yang kedua kalinya Yeosang."
"Lihatlah dulu cepat!"
"Tid-"
Belum sempat Wooyoung menyelesaikan kalimatnya, Yeosang sudah terlebih dahulu membalikkan kepalanya itu untuk melihat kearah pintu masuk disana.
Wooyoung membulatkan matanya terkejut dengan apa yang ia lihat, ia melihat San bersama Mingi disana, permintaannya itu benar-benar dikabulkan begitu saja.
Wooyoung dengan cepat beranjak dari duduknya itu dan berjalan mendekat kearah San dan juga Mingi yang sudah duduk dimeja paling pokok disana.
"Aku benar-benar tak terbiasa dengan ini."
"Itulah mengapa aku mengajakmu sayang, agar kamu terbiasa dengan ini semua."
San menatap malas kearah Mingi, ia tak akan pernah terbiasa dengan ini semua sampai kapanpun, bahkan sekarang ia ingin segera pulang dan tidur.
Mingi tersenyum tipis melihat San yang merasa tak nyaman disana. Mingi sedikit mengedarkan pandangannya, ia sudah sangat merindukan pelacur favoritnya itu.
Mingi sedikit menyeringai melihat pelacur favoritnya disana sedang melambaikan tangan padanya dan lihatlah pakaian yang dia gunakan itu, benar-benar menggoda.
"Hi!"
"Kemarilah sayang, aku merindukanmu."
Wooyoung tersenyum manis pada Mingi, ia mendudukan dirinya disamping Mingi dan langsung disuguhi pelukan dan juga kecupan dibibirnya itu.
San yang melihat itu hanya memandang dingin pada mereka berdua, sepertinya Wooby adalah pelacur yang disukai oleh Mingi, mengingat Mingi selalu memuji Wooby waktu lalu.
Wooyoung membalas pelukan Mingi dan sedikit meraba dadanya itu, ia melirik pada San yang menatap kearah lain disana, San benar-benar terlihat semakin tampan sekarang.
"Aku juga merindukanmu."
"Kamu benar-benar menggemaskan."
Wooyoung sebenarnya ingin mendekati San sekarang, tapi melihat Mingi tak membawa kekasihnya itu, sudah dapat dipastikan dia akan memesan dirinya.
"Sudah bukan? aku akan pergi sekarang."
San tak dapat lagi menahan kekesalannya sekarang, melihat Mingi yang bercumbu dengan pelacur dihadapannya, itu sangat menjijikan, terlebih pelacur itu adalah pelacur yang terus menganggu dirinya.
Wooyoung sedikit mengerutkan dahinya mendengar ucapan San, apakah San akan pulang, bahkan ia baru saja melihatnya sebentar dan mengapa dia akan pergi.
Mingi melihat Wooyoung yang seperti tak ingin San pergi itu sedikit menyeringai, sepertinya dia benar-benar menyukai San, mungkin ini adalah kesempatan agar San dapat melupakan Seonghwa.
"Tunggulah sebentar San, aku bahkan belum membawa rubah manis ini ke kamar."
"Lalu? apa peduliku?"
San menghela nafasnya, ia bahkan datang hanya untuk menemani Mingi sampai dia mendapatkan mainannya, tapi apa ini, apakah ia juga harus menyaksikan mereka bercumbu.
"San, apa yang kamu lakukan disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am your Bitch! : Sanwoo/Woosan
FanfictionChoi San selalu memandang rendah seseorang yang bekerja sebagai pelacur. Dan Jung Wooyoung yang seorang pelacur itu berhasil membuat San termakan ucapannya sendiri dengan membuat San jatuh cinta padanya. - Homophobic do not interact this story. ⚠The...