Chapter 31 : About Khayri {Last}

29 2 0
                                    

jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol🌟
Ya!

Warning! Kalian bisa ngelewatin kalau ada bacaan yang tak berkenan.

Happy reading guys!!

****

  "Siapa wanita itu sih?! Ah! Nyebelin banget!" kelu Felicia sambil duduk bersandar di satu-satu pohon di sana, "hiks...anak gue gimana kabarnya?"

   "Lebay, anak kamu baik-baik aja tuh, udah bangun sana!" pinta wanita berambut coklat dengan pakaian khas kerajaan kuno yang langsung mendapatkan tatapan tajam oleh Felicia.

    "Dari tadikan aku minta bangun! Kamu aja yang gak mau! Ini tempat apalagi!" Kesal Felicia.

    "Oh cicitku yang liar dan nakal. Ck kemana Felicia kecil yang lugu dan manis itu? Kemari kau!" seru wanita itu sambil menarik kepala Felicia agar berguling dipangkuannya.

    Felicia mengedipkan matanya dengan polos dia jadi penurut, lebih tepatnya bingung dengan ini semua apalagi saat wanita itu mengelus rambut nya.

    "Ini bagian alam sadarmu. Sudah lah bangun sana aku kasihan melihat suamimu."

    "Suamiku? Emang suamiku ken...apa?"
 
     Pandangan Felicia buram seketika, yang terakhir dia lihat, wanita tadi, Scarlet tersenyum dengan lembut sambil mengucapkan sesuatu.

    'Jalan yang tak bisa dihindari adalah takdir. Tapi pilihan yang bijak bisa merubah nya menjadi indah'

****

    Mata Felicia perlahan terbuka gadis itu sontak terduduk.

   "Khayri," ucapnya.

   "Cia."

   Felicia menoleh memandangi Alan yang baru duduk. Mata wanita itu berlinang, "Khayri gimana Mas? Khayri baik-baik ajakan? Anak kita kenapa?"

    "Cia tenang oke. Khayri baik-baik aja, dia lagi tidur hem," ucap Alan menunjuk box bayi yang ada disana kemudian memeluk Felicia yang memeluknya erat.

    "Cia takut," bisik Felicia.

    Alan mengelus lembut kepala Felicia dan bahunya, sekali-kali mengecup kepala istrinya itu. Bajunya terasa basah.

    "Gak bakal terjadi apa-apa sama Ayri Mas jamin. Jangan nangis lagi ya. Itu tadi...cuma karena hari ini tanggalnya,"  ucap Alan.

     Felicia hanya diam tambah memeluk erat suaminya itu. "Cia bodoh banget ya. Bisa-bisanya Cia gak tau tentang keluarga kita."

     Alan terdiam lama mendengar ucapan lirih itu. Hatinya terasa nyeri mendengar ucapan lirih itu.

    "Nggak sayang. Ini salah Mas karena gak ngasih tau kamu, maaf," bisik Alan, "kamu gak usah khawatir. Ay baik-baik aja kok."

    Felicia melepas pelukannya lalu memandang lekat Alan dan mencium suaminya itu, "Maaf, Cia bikin Mas khawatir ya?" tanya Felicia sambil memegangi pipi Alan.

   Pria itu terkekeh pelan, "Iya, Mas hampir jantungan ngelihat kamu pingsan digendong sama Arjuna," ucap Alan sambil mengecup cepat bibir istrinya itu lalu tersenyum.

   Felicia terdiam menatap lekat wajah Alan. Dahinya menyerengit saat melihat mata sang suami yang memerah dan agak bengkak.

    "Sayang, kamu nangis?"

I Am Felicia (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang