Jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol 🌟
Ya!Dan kalau ada typo jangan lupa tandai juga biar bisa segera di perbaiki
Happy reading guys!!
****
Alan fokus pada pekerjaannya sekali-kali mengecup puncuk kepala Felicia yang tertidur sambil memeluknya. Wanita itu tampak kelelahan.
Jarum panjang jam menunjukkan angka 6 berarti sudah 30 menit berlalu tapi mereka masih tetap diruangan itu, ada yang berguling, ada yang makan cemilan sambil diam-diam nonton drakor, bahkan ada yang tidur seperti Gwen dan Arya dan juga ada yang keluar dan tak kembali sejak setengah jam yang lalu seperti contohnya Gerant, itu membuat anggota lainnya kesal.
"Kabur tuh bocah gue yakin," gerutu Dion mengingat Gerant yang tak kunjung kembali.
"Shut diam, tidur, gak usah berisik," ucap Ryna memeluk Dion erat dengan mata fokus pada tugasnya.
"Oke tampaknya ini sudah selesai."
Suara berat dan terkesan dingin itu membuat mereka semua tersingkap. Dion yang awalnya ingin tidur membuang selimutnya dan mengendong Ryna duduk di tempat mereka dengan keadaan sama-sama siap, yang lain juga sama bahkan Gwen dan Arya langsung bangun saat itu juga.
Pandangan Alan sangat datar melihat itu, "Jauh berbeda saat aku menyuruh kalian bekerja, baiklah itu cukup, selanjutnya, kita perlu mendekati mereka untuk mendapatkan informasi. Arya coba cari tau ah tidak aku akan menyuruh Addi saja."
"Hm...aku tebak itu undangan bisnis bukan?" tanya Dion.
"Ya benar, kau dan Ryna datang sebagai perwakilan orang-orang Vegar!" pinta Alan.
"Serius? Kok gitu biasanya juga Dani," gerutu Dion yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Alan.
Ryna mencubit lengan Dion membuat pria itu meringis, "Manut aja gak usah bantah."
Dion cemberut mendengar itu. Pandangan Alan kemudian teralih, "Baiklah untuk misi ini Aku, Scarlet, Revalve, Sombra dan Wolf's Bane...," pandangan Alan menelusuri satu persatu anggotanya itu, "dimana si brengsek satu itu?"
"Khm, dari tadi dia izin bos gak balik-balik," adu Edsel.
"Tau tuh minta dihukum tuh Bos," timpal Kevin.
"Hukum aja latihan sama lo sebulan," tambah Lutfi yang entah mengapa dendam dengan yang terjadi pagi tadi.
Dion awalnya ingin ikutan tapi dia urungkan melihat peloton dari Ryna. Alan menghela napas kasar.
"Baiklah bubar, yang ingin pulang, boleh pulang," ucap Alan.
"Baik terimakasih kapten!" seru mereka semua dengan serentak dan belum sampai satu menit ruangan itu kosong.
"PF!!" seruan itu membuat Alan memejamkan mata dengan telinga berdenging.
Arya, Gwen, Dion, Kevin, Lutfi serta Edsel kembali masuk mengambil barang-barang mereka yang berserakan dan langsung kocar kacir keluar takut Felicia akan mengomeli mereka.
"Sorry Madam!!" seru mereka berenam kompak.
"Kebiasaan mereka, coba gak di gituin sampai besok nih ruangan berantakan," gerutu Felicia lalu menatap Alan yang tampak ingin protes, "Apa?! Makanya jangan keras kepala, udah kita pulang."
Alan menghela napas, "hm oke, sorry hm, tapi tadi memang nanggung banget loh," ucap Alan dengan lembut.
Felicia mendengus kemudian menatap Alan lekat dan kembali memeluk Alan dengan manja, "Gini aja dulu, bentar lagi aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Mystery / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...