Chapter 29 : About Khayri {2}

54 6 1
                                    

jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol🌟
Ya!

Happy reading guys!!

****

   "Nte let?"

   "Aish, aku bukan tantemu, aku buyutmu kau tau, kau itu keturunanku yang ke...eh keturunan keberapa kau?" heran wanita berambut panjang bewarna coklat tersebut yang dibalas pandangan heran oleh balita tersebut.

     "Ah! Nda! Nte nda ana?"

     "Ish aku sudah bilang bukan, aku bukan tante. Huh, lagian kau kira aku tau kemana ibumu itu pergi? Ibumu itu memang suka keluyuran," gerutu wanita tersebut yang malah membuat balita itu terkekeh.

      "Malah ketawa dia. Ck, aku lebih suka kau bisa berbicara. Hm...berapa lama tahan wujud aslimu ini? Hah...beginilah cicitku, kau tak usah marah dengan ibumu, ibumu itu sedang mencari tahu tentangmu, tentang kelahiranmu, tentang pria aneh yang membuatmu ada disaat seharusnya kau belum saatnya ada, kau tau."

     "Let?"

     "Aku? Aku tentu tau apa yang terjadi dan kemungkinan dimasa depan," lirih wanita itu sambil mengelus lembut pipi si balita.

    "Ingin."

    "Oh iya lupa kalau aku makhluk astral. Maaf oke. Hah...padahal ibumu bisa bertanya padaku."

     "Apa kau akan menjawab ketika aku bertanya?"

      Wanita itu mendengus mendengar suara menyebalkan itu, "lihat itu, ibumu pasti akan mengomeli ku."

     "Scar bukankah aku menyuruhmu menjaga dan menidurkan putraku?" tanya gadis yang baru datang.

    "Ya dan putramu yang super aktif ini tak mau tidur. Dia berubah lebih cepat, padahal dua bulan yang lalu dia berubah waktu tengah malam dan sekarang di siang hari," ucap Scarlett.

     "Hah mau bagaimana lagi, untungnya aku telah menyediakan popok dan baju yang pas ya walau terkadang dia tak butuh itu, maksudku popoknya," ucap gadis tersebut.

    "Ya, anakmu lebih cerdas dari anak seusianya. Karena kau kembali kini saatnya aku yang pergi bermain, sampai jumpa lagi cicitku yang manis. Itu bukan untukmu tapi putramu," ucap wanita itu pada sang gadis lalu menghilang.

    "Aish, pergi kemana dia kali ini?" gumam gadis itu kesal lalu menghampiri balita tadi yang tampak seru memainkan mainan yang tergeletak dikasur.

    "Nda, ay au ain itu!" seru balita tersebut saat melihat pistol yang ada di kaki gadis itu.

   "Ah apa? Gak boleh," ucap gadis tersebut sambil membuang pistol tersebut.

    "Hiks...hiks...nda...hiks."

    "Hah, sayang jangan nangis oke, besok aja ya Bunda kasihnya, malam ini anak ganteng Bunda harus tidur udah malam oke," ucap sang gadis membuat balita itu tambah menangis.

    Gadis itu menghela napas pelan lalu berdiri dengan balita tadi di gendongannya, menyandarkan kepala balita itu kebahunya lalu menepuk pelan punggung putranya itu sambil bersenandung pelan menidurkan sang bayi.

I Am Felicia (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang